An-Nahl(16) ayat 104 & 105 yang artinya: 104. Sesungguhnya orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah (Al-Qur;an), Allah tidak akan memberi petunjuk kepada mereka dan mereka mendapat azab yang pedih.
105. Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong. Salam, Akmal Hasan yusuf rinaldy <[EMAIL PROTECTED]> Sent by: media-dakwah@yahoogroups.com 05/04/2007 03:58 PM To media-dakwah@yahoogroups.com cc Subject [media-dakwah] Artikel di Koran Tempo, Jumat 4 Mei 2007 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Ikhwan majelis milis Media Dakwah, saat menulis e-mail ini saya sedang membaca Koran Tempo edisi hari Jumat, 4 Mei 2007. Seperti biasa saat menerima koran itu, yang pertama saya baca bukan halaman pertama, tapi halaman terakhir, berita sepak bola....ha.ha.. Tapi saat membaca halaman A10 saya terhenyak. ada artikel berjudul "Pewahyuan Al Quran : Anatara Budaya dan Sejarah. Tulisan Muhamad Guntur Romli, seorang aktivis JIL Ikhwan, kalau sempat baca surat saya ini bisa beli Koran Tempo hari Jumat, 4 Mei 2007. Anda akan menemukan sebuah tulisan yang bisa jadi membuat kita semua terhenyak. Salah satu bagian dalam tulisan itu, mengangkat tema tentang kisah Nabi Isa. Si penulis mengatakan bahwa ada perbedaan antara kisah Nabi Isa dalam versi Islam dan Kristen. Islam tidak mengakui bahwa Nabi Isa adalah anak Tuhan dan Nabi Isa tidak mati disalib. Kedua hal tersebut sangat diyakini dalam Kristen. penulis mengatakab bahwa kisah Nabi Isa tersebut banyak mendapat pengaruh dari sekte Ebyon, suatu sekte dalam agama Kristen yang berkembang saat itu. Pasalnya menurut penulis sekte Ebyon juga menyakini bahwa Yesus tidak mati disalib. Selain itu menurut penulis, pengaruh sekte Ebyon juga banyak terjadi pada penulisan Al Quran. Hal itu disebabkan kedekatan antara Nabi Muhammad dengan Waraqah bin Naufal yang tidak lain adalah sepupun dari Khadijah, istri Nabi Muhammad. Waraqah adalah mengikut sekte Ebyon. Pada alenia terakhir M Guntur Romli menuliskan bahwa Al Quran dalam kajian kesejarahan memeiliki banyak sumber dan "proses kreatif" yang bertahan serta berlapis-lapis. Al Quran adalah "suntingan" dari "kitab-kitab" sebelumnya, yang disesuaikan dengan "kepentingan penyuntingnya". Al Quran tidak bisa melintasi "konteks" dan "sejarah", karena ia adalah "wahyu" budaya dan sejarah. Ada kesan bahwa penulis ingin mengatakan bahwa Al Quran itu dibuat oleh Nabi Muhammad. Seolah-olah penulis meragukan bahwa Al Quran adalah buatan Allah, Dzat Yang Maha Agung. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh --------------------------------- 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with theYahoo! Search movie showtime shortcut. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]