Ini perlu diklarifikasi karena tampaknya mbak JJTT ini makin melebar ke 
mana-mana:

Pertama, setahu saya, Sdr. Ida Khouw (ataupun saya atau Sdr. Rahadian atau yang 
lain di milis ini) bukan anggota TGPF dan bukan pembuat laporan. 

Kedua, mbak JJTT menyebut-nyebut "masukan," tapi mana sih masukan konkretnya? 
Wong sampai saat ini cuma silat lidah melulu. Kalo ada yang konkret, berdasar 
analisis saksama atas laporang yang ada, mungkin saja kami bisa sampaikan ke 
kenalan yang ada akses ke para mantan anggota TGPF. Tapi, mana MASUKAN-nya?

Ketiga, jangan bawa-bawa Poso ah, kasusnya berbeda. Dan gak perlu pakai 
berandai-andai segala. Atau ini taktik untuk mengalihkan pokok persoalan? Apa 
nggak ada strategi lain?

Keempat, pertanyaan Anda kepada Sdr. ida Khouw: "Berapa banyak orang di dunia 
ini yang mengaku memiliki nurani dan ternyata membohongi nurani?" Entah ya, 
tapi yang jelas, Anda salah satunya. Ini tuduhan lho ya, dan saya nggak pakai 
ngumpet di balik kilah "Ini bukan menuduh Anda lho ya," seperti yang dua kali 
Anda sampaikan kepada Sdr. Ida dalam satu paragraf.

manneke


-----Original Message-----

> Date: Tue Sep 19 08:40:25 PDT 2006
> From: "justjoiningthetribes" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [mediacare] Re: Mengapa saya menganggap laporan perkosaan Mei 1998 
> bermasalah
> To: mediacare@yahoogroups.com
>
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "idakhouw" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> > IDA:
> > Saya kira pertanyaan itu jadi 'wajar' muncul karena Mas Ade jelas2
> > kelihatan tidak 'menggubris' masukan berbagai pihak, tetapi hanya mau
> > berdiri teguh pada mempertanyakan kebenaran perkosaan massal (bahkan
> > tema keadilan selalu baru disinggung HANYA setelah 'diingatkan'
> > miliser lain), jadi wajar saja kalau orang mempertanyakan "ada apa
> sih?".
> 
> Di mata saya, anda justru yang tidak menggubris masukan berbagai
> pihak, mestinya sebagai pembuat laporan, justru yang membuat laporan
> yang menerima masukan dari berbagai pihak, bukan sebaliknya. Dan ini
> justru menguatkan "ada apa sih" tentang sikap anda itu.
> 
> > > 1.        Motivasi saya mempertanyakan kebenaran 'perkosaan massal Mei 
> > > 1998'
> > > adalah murni untuk mencari kebenaran. 
> > 
> > IDA:
> > Lagi2 tidak terlihat fokus terhadap KEMANUSIAAN/KEADILAN.
> 
> Sebenarnya anda tidak bisa menyimpulkan apa-apa dari kalimat singkat
> diatas.
> 
> > IDA:
> > Sedari awal saya mengerti poin yang disampaikan para pengritik Anda:
> > Dalam pencarian kebenaran itu Anda menggunakan pendekatan
> > positivistik, pendekatan yang sudah banyak dichallenged di dunia
> > akademik. lagipula pendekatan itu tidak 'kena' apalagi buat isu
> > kekerasan terhadap perempuan (banyak argumentasi sudah disampaikan,
> > tapi Anda tak bergeming). 
> > **Positivism: ?? , holding that the HIGHEST or ONLY form of knowledge
> > is the description of sensory phenomena????. (The Oxford Dictionary of
> > Philosophy)**
> 
> Yang saya lihat anda justru yang  mencoba menggeser dan menyelewengkan
> serta menyimpulkan pernyataan Sdr. Ade Armando ke arah positivism, so
> it suits your motive. Sehingga lebih mudah nantinya bagi anda untuk
> menyerang balik dengan berlindung dibalik alasan bahwa anda melindungi
> korban. I've got your number.
> 
> > Tidak ada di dunia ini
> > > yang suci untuk tidak dipertanyakan lagi. 
> > Saya belajar dan mengajarkan
> > > orang untuk skeptis agar kita senantiasa berusaha keras mencari
> > kebenaran,
> > > dan ini berlaku terutama untuk pemburu ilmu pengetahuan dan para
> > jurnalis.
> > > Akurasi adalah salah satu prinsip yang harus dijunjung tinggi.
> > 
> > 
> > IDA:
> > Saya kira bukan ini yang dipersoalkan pengritik Anda
> 
> Saya rasa mestinya anda sebagai pihak yang dikritik sebagai orang yang
> sudah membuat laporan dan membutuhkan masukan input dsb, bukan sebaliknya.
> 
> > Begitu juga dengan
> > > tuduhan bahwa mereka yang ngeyel mempertanyakan perkosaan Mei
> sebenarnya
> > > sengaja untuk memancing para korban keluar untuk dihabisi, saya
> > tidak bisa
> > > bilang apa-apa. 
> > 
> > IDA: 
> > Menurut saya, pernyataan ini terlalu exaggerating. Saya membaca
> > komentar ttg ini, namun saya tidak melihatnya sebagai TUDUHAN bhw yg
> > ngeyel SENGAJA MEMANCING. 
> > Seingat saya, maksudnya: org yg ngeyel itu TIDAK SADAR apa artinya
> > menuntut korban bersaksi (konsekuensinya bisa dihabisi). Saya kira
> > begitu maksudnya. 
> 
> Setelah berargumen bahwa ratusan orang China yang diperkosa telah
> melarikan diri berbondong-bondong ke luar negeri, anda masih saja
> berlindung dibalik frase ketakutan akan dihabisi.
>  
> > > 3.        Saya menganggap kesimpulan mengenai perkosaan massal Mei 1998 
> > > perlu
> > > dipertanyakan, karena memang ada yang pantas dipertanyakan. 
> > 
> > 
> > IDA:
> > Sudah ada kok penelitian ILMIAH seperti yg Anda idamkan (coba lihatlah
> > cara ACADEMICIAN dealing with KEBENARAN), sebuah buku berdasar
> > disertasi Ph.D
> > (Kalau mas Ade teuteup mau teliti lagi, boleh juga deh saya ikutan ;p
> > saya pilih tugas mewawancarai Coomarawamy --tanya tentang benarkah
> > ketemu dg korban perkosaan, berapa jumlahnya-- asal dibiayai
> > perjalanan ke kantor UN-nya :-)
> 
> Apa yang anda maksud dengan penelitian ILMIAH? Kutipan2 anda di bawah
> ini justru lebih berat kepada opini si penulis, tapi tidak memberikan
> data-data credible sedikitpun.
> 
> Bagaimana seandainya ketika di Poso dilanda kerusuhan lalu disaat itu
> dimunculkan isu perkosaan bahwa beberapa orang mengaku telah diperkosa
> dengan jumlah sekian, lalu anda ditugaskan mencari data dan fakta, dan
> ketika data dan fakta anda kumpulkan, anda memaksa bahwa tidak ada
> lagi pertanyaan mengenai teknik2 pengumpulan data karena korban trauma
> dan saksi juga tidak boleh dihadirkan, sebagian sudah meninggal dunia,
> sebagai sudah melarikan diri dll?
> 
> Sebal ga dengan jawaban anda yg meminta orang harus mempercayai semua
> omongan dan data2 yang anda sodorkan? Saya tidak kenal anda, anda
> boleh saja mengaku memiliki nurani, tapi itu kan cuma omongan. Berapa
> banyak orang di dunia ini yang mengaku memiliki nurani dan ternyata
> membohongi hati nurani? Nah saya tidak menuduh anda demikian, cuma
> saya ingin memberitahukan bahwa oleh karena seorang mengaku
> mengandalkan aspek nurani, bukan berarti selalu begitu halnya. Nah
> saya tidak menuduh anda.
> 
> JustJoiningTheTribe
> Don't believe the hype ..





Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke