Haloooo, Das Kopibantal,

Ini sedikit pemikiran dariku:


-----Original Message-----

> Date: Mon Oct 16 03:01:17 PDT 2006
> From: "Well... I am: SeksPeare" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [mediacare] Al-Capuccino: Kopitalisme dan Ad hominem
> To: mediacare@yahoogroups.com
>
> Al-Capuccino: Kopitalisme dan Ad hominem.
>    
>   Pembukaan: 
>   Secara simple-literal makna kata 'ad hominem' adalah argument dalam bentuk 
> 'serangan' terhadap pribadi person atau pribadi individu. Dimana dalam 
> 'serangan' tersebut tidak memberi argument PENJELASAN atau ALASAN terhadap 
> argument milik idividu yang diserang tersebut. 

MANNEKE: Atau, individu itu terlalu bodoh untuk bisa memahami kontra-argumen 
yang diberikan sehingga mengira tak ada argumen (padahal, sudah diulang-gulang  
sampai bosen). Atau juga, individu itu terlalu mabok dalam ilusi tentang 
kejeniusannya sendiri sampai-sampai tak mampu melihat hal lain-lain lagi selain 
kehebatan diri sendiri. Anda termasuk yang mana, kawan?


>   Ayat 1, Misal Pertama: 
>   Untuk menyerang George Adi Tjondro, seseorang tidak 'menyerang' argument 
> argument maupun aktifitas keilmuannya. Tetapi 'menyerang' individunya dengan 
> aspek yang berkaitan dengah 'hak asazi' 'hak pribadi' atau 'hak 
> individual'nya. 
>    
>   Contohnya yakni dengan mengangkat ke public masalah perceraian George Adi 
> Tjondro yang disertai  'penghakiman' secara 'moral' atas kasus perceraiannya 
> tersebut. Biasanya disertai dengan excuse hipokrisi paling klise : Bukannya 
> mau menghakimi, bla bla bla?? dst dst. 

MANNEKE: Sekali lagi, kawan, saya ulangi, meski sudah berulang-ulang saya 
sampaikan, kalau mengutip jangan asal 'cut-and-paste.' Perhatikan konteksnya 
yang utuh. Kalau tidak, Anda bisa dibilang sengaja memberikan impresi yang 
salah untuk menyesatkan orang banyak (nah, ini contoh ad hominem). Apalagi, 
debat soal GA tidak terjadi di milis ini tapi di milis lain. Ngerti yang 
namanya "netiquette" nggak? Lagian, sebarap banyak sih Anda tahu tentang GA? 
Mengikuti tulisan-tulisannya serta kiprahnya di gerakan prodem dengan saksama 
nggak? Kalo enggak, nggak usah ngomong dah. Malu-maluin.

   
>   Ayat 2, Misal Kedua:
>   Kopitalisme mengaku melakukan ad-hominem, JIKA dan HANYA JIKA mengatakan 
> 'goblok' kepada FMS, tetapi TIDAK atau TANPA memberi PENJELASAN dan ALASAN, 
> mengapa Kopitalisme memberi 'predikat' tersebut. Apalagi JIKA mencari cari 
> alasan lain yang bersifat pribadi. 

MANNEKE: Dan saya menduga jangan-jangan yang "gobolok" bukan FMS melainkan Das 
Kepontalisme, dengan alasan dan penjelasan yang jelas: point-point yang 
dikemukakannya untuk mencap FMS "goblok" ternyata juga tak memenuhi syarat 
untuk bisa dianggap jelas, koheren, intelligible, masuk akal, ataupun cerdas. 
Jelas, kawan?

  
>   Ayat 3, Mission -Not- Impossible: 
>   Bagi yang biasa 'read beyond the act' akan faham bahwa 'missi' dibalik dari 
>  'penganugrahan predikat' itu adalah sekalian mengukur takaran hina-menghina 
> itu apa sih?...  

MANNEKE: Kalo setelah baca komentar FMS, dan setelah menganalisis motivasi 
lomba membuat kartun oleh partai anti-imigran itu, Anda masih juga belum mudeng 
apa itu makna "penghinaan," ya diterangin gimanapun juga nggak akan ada 
harapan. Mungkin dari sononya memang udah 'nggak nyampe." Got it, my friend? 
(probably not).

   
>   Ayat 4, Bagaimana dengan strategi debat dalam "Kopitalisme"?...
>   Perlu diketahui bahwa strategi 'bonsai' adalah strategi yang umum digunakan 
> oleh rezim munafik (biasanya menggunakan metoda saintifik - munafik) dalam 
> membonsai 'pemikiran' para intelektual yang cendrung 'melawan arus'?? 
> "Kopitalisme" sendiri cendrung 'melawan arus' dengan menggunakan 'arus'?? 
> (Silakan bingung sendiri) 

MANNEKE: Metoda apa lagi ini, bah? Hasil ciptaan halusinasi Das Kopipahit yang 
lain? Lumayan jenius, kecuali perihal memuji-muji diri sendiri yang tiada 
habisnya. Cerita lama. Selamat berjuang "melawan arus," wahai sang 'Intelektual 
Cafe.' 

   
>   Ayat 5. "Bonsai a'la Kasabandia"
>   Strategi 'bonsai' ini menjadi bahan 'olok olok' dalam Kopitalisme, kami 
> sebut sebagai strategi "Kasabandia" tentu disertai alasan argumentative. 
> Ditambah dengan 'menciptakan' symbol-symbol sebagai karakteristik karikatural 
> untuk mempermainkan kondisi psikologis. Tetapi bukan menyerang aspek pribadi 
> dan hak asazi apalagi menghakimi atas nama 'moral'??  (Misalnya 
> 'Cheerleaders', 'Mister Flinstone', 'Kermit the Muppet Show', 'Diare dan 
> Kentut Verbal' 'Paman Gober' dll) 
>    
>   Ayat 6, Minta Tutup Botol Kecapnya Bpk. Nasrullah Idris.
>   Uraian diatas (Kasabandia) jangan cari dalam literature ilmu orang orang 
> pintar versi 'tutup botol kecap'. (Terima kasih terminology dari sdr. 
> Nasrullah Idris, mohon isin terminology tersebut ikut saya gunakan 
> selanjutnya sebagai salah satu 'trophy' (baca: Setifikat Ijazah) dalam 
> 'Kopitalisme') 

MANNEKE: Ya, betul. Dicari saja di kamus orang pinter versi overdosis kafein. 
Pasti ketemu. Tahu kan kenapa? Atau belum jelas juga sampai sejauh ini? Jika 
belum, ambil cermin dulu deh.

   
>   Ayat 7, Tentang Mempermainkan Nama Asli.
>   Kopitalisme tidak pernah 'mencederai' nama asli lawan debat, meskipun 
> dengan alasan 'paronomasia'. Karena -justru sebaliknya- paronomasia dalam hal 
> mempermainkan nama asli (hingga saat ini) hanya terkhusus diberikan kepada 
> Sir. William Shakespeare (Well, I am SeksPeare) sebagai sebuah penghargaan 
> tertinggi  a'la Kopitalisme terhadap kreatifitas.

MANNEKE: Ayat ini Anda tujukan kepada siapa, Bung? Siapa yang sedang Anda beri 
"penghargaan tertinggi"? Shakespeare? penghargaan tertinggi atas "kreatifitas"? 
Kreatifitas siapa? Kreatifitas Anda yang telah mengubah nama Shakespeare 
menjadi sekspeare? Oh, c'mon, man, who are you kidding here? Yang Anda beri 
pernghargaan tinggi itu adalah kreatifitas Anda sendiri. Megaloman. 
Shakespeare? I'm not sure he'd appreciate it.

    
>   Ayat 8, Pacceko! 
>   Jadi 'sorry' aja yah, jika ada yang kecewa bila trik 'bonsai' ini tidak 
> mempan pada 'Kopitalisme', wong your status is nothing but a cartoon and 
> caricatour. Pacceko pindu'?? 

MANNEKE: Mempan nggak mempan tak relevan di sini. Tapi, ngomong-ngomong, jika 
"tak mempan," kok bereaksi? Mestinya cuek dong. Ayo, jangan malu-malu, ngaku 
aja kalo naksir :)) Emang dikau sudah cinta mati sama diriku, kan?

   
>   Demikianlah dengan sabda penutup 'Pacceko' diatas, ada 8 (Delapan) buah 
> ayat yang diturunkan dihari penuh 'berkah' ini dalam Sureq Kopitalisme, pada 
> Kitab al-Capuccino: Kopitalisme dan Ad hominem.

MANNEKE: Wooo... ini semua sabda isi Kitab Kopitalisme toh? Kirain kartun dan 
karikatur tentang Das Kopiracun. Lagi-lagi, bau megaloman tercium sangat kental 
di sini: snif...snif...

>    
>   Teriring salam dari Galileo-Lagaligo: Selamatkanlah Keadaban Duniawimu 
> Melalui Kartun dan Karikatur, seperti yang dulu pernah dirintis oleh Mu'jizat 
> PatanYali... 


MANNEKE: Nah, yang ini saya setuju 100%. Akur, amin...

    
>   May FUN be with you??
>    
>   Kopitalisme
>   http://kopitalisme.tk
> http://kopitalisme.blogspot.com
>               
May CULTURE be with you.

your most dedicated fan,
Miss Manneke 
(nggak pake website, nggak pake blog, nggak megaloman)




Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke