FYI..

Mbak Pat, setidaknya ada usaha yang berhasil.. :-p
Dan kalau (semua) konsumen mau berusaha, mudah"an produsen makin berhati"
dalam bersikap - tidak semena-mena.. Emang sih gak gampang nemuin produsen
(baca: penyedia barang dan jasa) yang 'waras'.. Banyak yang 'gelo' dan
egois..
merasa mereka sudah besar dan kita ini (konsumen) cuma 'wong cilik' yang
harus
nrimo saja apapun yang mereka tawarkan..

Mungkin itu penyakitnya mereka yang merasa 'besar'.. seperti giant dalam
film
kartun Dora-emon.. yang jahat, jahil dan merasa paling hebat.. yang lain,
apalagi
yang berani melawan harus minggir dan dihajar.. atau minimal, diam saja-lah
kau..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

---------- Forwarded message ----------
From: Arman Tjandrawidjaja <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Nov 13, 2006 8:22 AM
Subject: Re: Perlunya hubungan konsumen-produsen yang lebih sejajar dan
tidak saling merugikan - Was: Re: Beware, product Breadtalk tidak aman dan
tidak layak untuk dikonsumsi!

  helo pak irwan.
thx atas tangapannya.

akhirnya jumat kemaren mereka sudah mengunjungi saya dan minta maaf.
update sudah saya tuliskan meneruskan blog sebelumnya di
http://babymarkandrew.multiply.com/photos/album/80

thanks!
-arman-

*-------Original Message-------*

*From:* IrwanK juga <[EMAIL PROTECTED]>
*Date:* 11/10/06 19:19:41
*To:* mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]
*Subject:* Perlunya hubungan konsumen-produsen yang lebih sejajar dan tidak
saling merugikan - Was: Re: Beware, product Breadtalk tidak aman dan tidak
layak untuk dikonsumsi!

Terlepas dari kebenaran kabar tersebut (karena kita membacanya dari fwd-an/
via orang lain), pada prinsipnya saya sepakat bahwa konsumen perlu lebih
tegas
(dan berani menghadapi produsen) dalam kondisi dirugikan.

Karena apa? AFAIK, mereka/produsen bisa maju/kaya dsb karena peran konsumen
yang membeli (dan seharusnya puas atas) produk dan layanan mereka/produsen
tadi.
Sehingga adalah wajar kalau produsen harus mau membuka diri atas segala
kritik/
masukan/saran dari konsumen. Saya sendiri kerap mengajukan komplain kepada
penyedia jasa/layanan sekiranya terjadi hal" yang tidak semestinya terjadi.

Mis: keterlambatan pembayaran tagihan listrik dan telepon karena suatu hal -
debet
langsung.. Bahkan telepon rumah saya sempat diblokir satu hari karena
keterlambatan
pembayaran itu, dan akhirnya kembali normal/dapat digunakan keesokan harinya

setelah saya komplain 'keras'. Kebetulan kesalahannya ada di pihak penyedia
jasa
(salah nomor telepon yang dibayarkan).. :-p
Jadi prinsipnya, kalau kita memang benar, (sebisa mungkin) kenapa mesti
takut?

Sorry komentar saya agak panjang.. :-) Mungkin Pak Arman bisa memberi
tambahan
info soal kejadian di bawah? Mis: bagaimana perkembangannya sampai saat
ini.. Thx..

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

~Mari kita bangun hubungan konsumen dan produsen yang lebih sejajar,
bertanggung jawab dan tidak saling merugikan.

On 11/10/06, Patricia Soetjipto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

Masih mending karet gelang, saya makan roti buatan Sun Flower pas digigit
.... aduk mak.... sekrup??? Believe or not ... roti isi sekrup. Kata orang
jawa sih masing untung gigi nggak patah dan nggak ketelen.

regards
Pat

<http://www.incredimail.com/index.asp?id=409&lang=9>

Kirim email ke