Kalau begitu halnya, manusianyalah yang mestinya diberi pendidikan dan 
penyadaran, bukan pakaiannya yang dilarang. Kesediaan bergaul atau tidak tak 
ditentukan pakaian tapi kesadaran. Kalau sudah lepas burqa karena dipaksa 
undang-undang, apa lantas dijamin bahwa akan mau bergaul? Di samping itu, 
jangan keburu diasumsikan bahwa semua yang pakai burqa anti pergaulan sama 
orang lain. 
Apa sih sebetulnya perbedaan hakiki antara UU yang mewajibkan orang pakai 
burqa, tak peduli orangnya mau atau tidak, dengan UU yang melarang orang pakai 
burqa, tak peduli orangnya dengan sadar memilih pakaian itu sendiri? Tak ada 
bedanya. Dua-duanya represif.

manneke



-----Original Message-----

> Date: Wed Nov 22 15:14:40 PST 2006
> From: "helsing744" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [mediacare] Re: Belanda Berencana Larang Jilbab
> To: mediacare@yahoogroups.com
>
> Wah terima kasih atas "pengakuan" senior saya (Om Loecky), meskipun 
> ??terpaksa??.
> 
> Lebih dari itu, jauh di dasar lubuk hati, saya ingin melihat 
> muslimah di eropa bisa berbaur dan bergaul secara "wajar" dgn 
> masyarakat setempat. Berbusana secara mencolok untuk menunjukkan 
> identitas agama didepan umum saya kira adalah satu sikap 
> eksklusifisme yg kontra dgn semangat pluralis.
> 
> Dari pengalaman dan pengamatan saya, muslimah berjilbab atau apalagi 
> berburqa, punya kencenderungan untuk bergaul dan berinteraksi sosial 
> sebatas golongan mereka, sikap menutup diri seperti ini saya rasa 
> akan menghambat kemajuan (baik kepribadian atau wawasan) mereka dan 
> generasi mereka selanjutnya (bila terus terkungkung dgn tradisi 
> mengagungkan simbol2 agama TANPA mau melihat lebih jauh essensi 
> agama).
> 
> Lebih ??arogan?? lagi, saya ingin membongkar tradisi islam -yg Arab 
> sentris- yg ingin terus dilestarikan tanpa mau melihat konteks dan 
> essensi persoalan yg ada. Saya pikir, menjadi muslim/ah yg faham 
> akan essensi agamanya lebih baik dari pada menjadi muslim/ah yg 
> lebih cinta dan bangga dgn simbol-simbol agama tanpa menyentuh 
> essensi agama.
> 
> Yang sering memprihatinkan saya dari kelompok (berarti tidak 
> semuanya) agama islam, mereka masih saja bertikai soal arti penting 
> simbol2 agama sementara intisari dari ajaran agama itu sendiri malah 
> terabaikan atau tidak menarik untuk diamalkan.
> 
> Di persimpangan itu saya kira ??kontroversi?? islam terus menarik 
> untuk dibicarakan dan dibahas tidak saja oleh masyarakat islam tapi 
> juga oleh masyarakat non islam, nampak "unik" sih soalnya. 
> 
> VH
>  
> 
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "loekyh" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Pak Manneke, saya terpaksa mengakui kebenaran argumen seorang rekan
> > (vanHelsing/ ayah_devi). Walaupun masih muda, argumen Helsing 
> sangat
> > benar sekali ketika ia menekankan bahwa aturan2 yg dibuat dan 
> sering
> > dianggap mengekang kebebasan orang lain sebenarnya bertujuan
> > mengurangi atau menghilangkan DAMPAK negatif dari hal yg dilarang 
> tsb
> > thd publik/ orang lain. 
> > 
> > Jadi Helsing mengukurnya bukan dari (kebebasan) diri sendiri (yg 
> cuma
> > satu orang). Sebab kebebasan ini mungkin/ berpotensi mengorbankan
> > kepentingan BANYAK orang lain. Contohnya adalah larangan merokok.
> > Sedangkan aturan burqa ini merupakan langkah2 pengamanan secara 
> fisik
> > (bahkan menurut saya juga secara mental, yaitu menjamin PERASAAN 
> aman
> > orang2 yg berada di tempat2 umum).
> > 
> > Salam
> > 
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, manneke <manneke@> wrote:
> > >
> > > Saya sudah lihat dan saya tahu burqa itu seperti apa. 
> Persoalannya
> > bukan terletak pada bentuk pakaiannya, melainkan pada pembatasan
> > kebebasan warga negara untuk memilih dan menentukan sendiri pakaian
> > seperti apa yang cocok bagi dirinya. Lain halnya jika pemaiakan 
> burqa
> > itu adalah hasil dari pemaksaan, yang jika tak dipatuhi maka
> > individunya disakiti atau diancam keselamatan jiwanya.
> > > 
> > > saya juga cinta kebebasan, tetapi kebebasan yang konsisten, bukan
> > yang tebang pilih, apalagi atas dasar bias dan prasangka agama. 
> Dari
> > pihak mana pu itu datangnya.
> > > 
> > > Mari kita merenung sama-sama.
> > > 
> > > manneke




Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke