Hai all... Biasanya aku menulis cerpen dan puisi yang 'aman'. Hari ini aku mau mencoba sesuatu yang baru: bikin puisi yang berbeda dari gaya biasaku, termasuk dari konteks isi (mudah-mudahan tidak terlalu vulgar). Jika ada kritik dan saran, japri aza. Terima kasih. ---
KARENA KAULAH SATU Malam ini begitu hening Malam ini begitu indah Malam ini begitu syahdu Malam ini begitu mengusik kalbu Malam ini. Di saat aku mengingatnya, di saat aku menyadari bahwa aku sebatas bayang-bayang semu di batas senja, aku menangis tanpa suara. Bukan karena disakiti Bukan karena marah Bukan. Sama sekali bukan. Tapi karena...Cinta Cinta? Cinta Meski sulit kuakui, tapi aku mencintainya Dengan segenap hati Saat kupandang wajahnya Degup jantungku begitu kuat Hingga kutakut ia bisa mendengarnya Dan aku akan tertawa Memalingkan muka Tersipu sesaat Sebelum berbicara biasa Seolah tak ada apa-apa Padahal jauh di lubuk jiwa Tersembunyi di balik jejaring kulit dan vena Aku merasakan getar-getar halus Yang menjalari seluruh tubuhku Membuatku menggigil Dalam jengah yang hangat Sayang cintaku hanyalah angan Tentang dia yang kurindu Yang ingin kudengar suaranya Kupandang matanya Yang ingin kujaga Dalam setiap detik hayatku Karena baginya Aku tak lebih dari sebuah dermaga Tempat ia sesekali berlabuh Saat aku menyapa Dari balik kabut Laut luas yang gelap gulita Terbayang Kelelahan yang mendera Sungguh tergugah hasrat menyelimutinya Pelan-pelan Mencium keningnya Membelai rambutnya Saat ia tanpa sadar terlelap Di depan layar komputer yang terus menyala Ah, Cinta... Andai kau tahu betapa aku tak peduli Seberapa buruk nilaimu Seberapa rendah penghasilanmu Seberapa tak berdaya engkau Menghadapi waktu sempit Yang serasa mengejarmu Memaksamu terjaga Bergegas Memburu Memenuhi tuntutan masa Aku tak peduli Seberapa tak menarik kau mengganggap dirimu Seberapa tak beruntung aku bersamamu Seberapa jauh perbedaan Usia Jarak Dan waktu Karena bagiku Kaulah satu Meski kau tak sempurna Meski kau membalas senyum Dan sapa setiap gadis yang menghampirimu Kamu adalah kamu Dengan segala kekurangan Keluguan Ketidakdewasaanmu Andai saja Kau mau mengulurkan tanganmu kepadaku Kan kugenggam erat Takkan pernah kulepaskan Karena kutahu Kaulah satu Tetapi layaknya pohon Kau ibarat daun Aku ibarat bunga Meski berhubungan Selamanya tak bersentuhan (kecuali saat angin berkenan) Hanya menatap Merasakan kehadiran Oh, Cinta... Rinduku tak tertahan Begitu dekat Namun Begitu jauh Biar kutatap dirimu sekali lagi Kupeluk dalam angan Sebelum aku melepas Setiap impian Karena aku mencintaimu Mencintaimu Mencintaimu Mencintaimu... Tak ingin ‘ku yang lain Beri aku kesempatan Sekali ini Takkan kusesali Karena kaulah satu Yang kuingin dalam cinta menyesakkan Selamanya (Nadiah Abidin; Rahasia Sang Pecinta Sunyi, Bekasi, 27-12-2006, pukul 02:19) ____________________________________________________________________________________ Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/r-index