Saya kira sudah harus ada yang menyampaikan kritik langsung kepada Mahasiswa
di Makassar soal ini. Karena kalau tidak akan merusak nama (semua) mahasiswa
yang tidak ikut campur berdemo mengangkat isu yang berbau SARA ini..
Karena bagaimanapun juga peran Mahasiswa dalam demo yang benar" penting
(mis: saat Reformasi) tidaklah bisa disangkal keberadaannya..

Yang paling disayangkan adalah kalau demo tersebut digerakkan kalangan
tertentu..
ibaratnya mempersiapkan 'bara api', yang suatu waktu siap dibesarkan..
Situasinya mungkin agak mirip dengan demo" di berbagai tempat (atau bahkan
bom)
pada saat ada tuntutan terhadap keluarga Cendana..
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 11/22/06, Rudy Prabowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  Dan juga mahasiswa yg katanya orang intelektual itu kok nggk tahu hukum,
padahal ada polisi, ada jaksa, ada hakim. Untuk apa dibentuk sistem
peradilan itu kalau hukum rimba itu masih dipakai. Kalau dia atau siapapun
berbuat 'Memperkosa', biar hakim dengan KUHPNya menghukum
dia seberat-beratnya!

Tapi kalau mahasiswa yg menghakimi, ya itu namanya bukan intelektual lagi
tapi in- "TELE" tual  artinya "kaya tele atau tahi Kucing kering" !!!  Bau
kan.................

*Devi <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:

 Mahasiswa yg mahabodoh...

Coba kita cermati mahasiswa makasar.
Cenderung hanya reaktif, tapi tidak kreatif dan konstruktif.
Memang tidak bisa di generalisasi semua mahasiswa makassar.
 Demo yg dilakukan pun sangat tidak terpuji dan maaf ketinggalan jaman
bahkan kampungan.

Sweeping, Teriak teriak, bakar ban, poster murahan.
Demo model begini model 80 an atau 90 an

Lalu saya bertanya apa arti kata " Maha".

Tapi saya percaya kemana para "Maha" itu akan bermuara  PENGANGGURAN.


Dont just see,  WATCH
Dont just hear ,  LISTEN


 ----- Original Message -----
 *From:* ferry irawan <[EMAIL PROTECTED]>
 *To:* mediacare@yahoogroups.com
 *Sent:* Tuesday, November 21, 2006 3:36 PM
 *Subject:* [mediacare] Lagi.., Mahasiswa Makassar Rasis...!!

 melihat berita malam kalo tidak salah waktu minggu malam, dikota Makassar
terjadiaksi mahasiswa yang mengecam terjadinya perkosaan terhadap pembantu
rumah tangga oleh majikannya.. ( yang sepertinya kebetulan etnis keturunan
Tionghoa)
para mahasisiwa melakukan aksi di depan gerbang Chinatown kota makassar
dan hendak menurunkan papan nama kawasan ttp berhasil di halau aparat
polisi. slenjutnya mereka melakukanaksi berkelilingdidalam kawasan dengan
tertib dan damai ( kata sang presenter, kalo nggak salah Metro TV)

emang kalo yang melakukan pemerkosaan dari suku bugis atau toraja , mereka
akan melakukan hal yang sama..?
apa hubungannya tindak kriminal dengan warna kulit..?
saya yang bego atau mereka yang terlalu pintar..?


Reply via email to