Sekali lagi aku tergeletik(koq sering tergeletik) akan berita yang memberitakan 
bahwa ustadz yang murah senyum, tambahan lagi senyumnya terkenal sejuk  AA Gym 
,sekarang punya istri baru. Yang kurang jelas istri nomor berapa?
   
  Diberitakan disitu kalau istri yang lama memberikan izin kepada sang suami 
yang murah senyum nan sejuk ini untuk ambil "tempat parkir" baru. Koq aku ngak 
sempat meng-andaikan gimana ya kira kira percakapan AA Gym dengan istrinya ini 
sewaktu dia mau ambil istri baru?
  Apa dia mungkin bilang : ....."aku kepingin istri lagi karena kian hari 
napsu-ku tambah besar dan aku kasihan sama dikau kalau aku minta dikau melayani 
aku tanpa istirahat".Maklum kan orang yang murah senyum nan sejuk itu ya jati 
dirinya pasti memikirkan kemaslahatan orang lain dalam hal ini istri 
ter-cinta-nya!
   
  Pikir2 bagaimana kalau aku hidup di Indonesia dan misale jadi cukong atau 
selibriti nan sugih plus punya kuasa(KKN) ya?
   
  Tentunya aku akan kecebur masuk trend yang sekarang baru hangat2nya, sampai2 
ada yang ambil istri baru asal Hongaria apa.
  Tapi disamping itu ,asumsiku sendiri ini,  kalau aku misalnya akan terhanyut 
trend, aku bertanya dalam hati kenapa orang mesti punya istri tambahan ya?.
   
  Kayaknya ini yang bisa aku simpulkan melihat tentunya sikon di Indonesia.
   Tinjauan ini aku liput secara umum, secara general saja.
  Kenapa orang suka kawin?termasuk aku??........
  1.  budaya plus agama yang memperbolehkan kawin mengawin 
       memicu orang untuk meng-gampang-kan perkara pernikahan.
       Bisa2 juga orang yang memang demen kawin bisa men-justifikasi
       ambil istri baru ini sebagai hal yang halal, karena agama memper-
       bolehkan. Jadi beban psikologis tidak ada bahkan istri lamanya ti-
       dak ada hak untuk melarang sang suami untuk ambil istri 
       baru.
  2.  sang suami yang punya niat ambil istri baru ini, kayaknya adalah
       seorang individu yang sebenarnya punya waktu banyak albeit
       punya kedudukan yang sebenarnya mengharuskan dia untuk
       kerja keras dan tidak punya banyak waktu untuk ambil istri baru.
       Coba para birokrat yang sebenarnya punya kerjaan berat ngurusi
       rakyat dan negara konklusinya ya sebenarnya dia tidak punya 
       waktu untuk cari kerjaan tambahan ......cari istri baru. 
  3.  tanpa mengurangi rasa hormatku kepada wanita, tapi kayaknya 
       perempuan di Indonesia itu murah sekali ya, murah meriah.
       Ini mungkin karena sikon yang serba sulit. Ya enak-kan dimadu
       bapak2 walaupun bapak2 itu se-umur mbah-nya, tapi asal punya ke-
       dudukan dan duit ...apa salahnya, daripada merana.
   
  Tapi kriteria diatas itu tidak 100% sesuai dengan kenyataan di Indonesia.
  Ada yang kere kerontang misale tukang narik becak punya istri 2/3 dan banyak 
anak2nya. Apakah ini melulu karena pengaruh budaya dan agama? Apakah mungkin 
punya istri banyak itu dan punya anak banyak itu bisa di-asumsi-kan untuk 
tujuan menjamin masa depan-nya?. Terjamin karena anak2 yang akan merawat pabila 
menginjak masa tua? Disini kita bisa ambil perbandingan!
   
  Dinegara maju ber-anak pinak banyak adalah....out of the question!
  Merawat, membesarkan anak perlu ongkos gede sekali disini. Dari itu di negara 
maju tidak banyak pertumbuhan populasi-nya. Orang tua tidak perlu minta atau 
mengharapkan anak akan merawat mereka apabila mereka ber-anjak ke masa tua. 
Jaminan sosial negara cukup besar untuk bisa hidup kecukupan di masa tua 
seseorang. Lain dengan negara dunia ketiga.
   
  Harry Adinegara

 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

Reply via email to