Das Kopikental: *ParaDogma*... Ditengah-tengah sikap skeptis, cemoohan dan kritikan pedas oleh berbagai pihak mengenai *Menuju Paradigma Baru Indonesia, Peran Sosiologi Humaniora*. Terlintas sebuah berita, sbb: http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2006/12/04/brk,20061204-88898,id.html Ada sebuah pertanyaan dari El-Kopitalist: Apakah aksi membakar bendera itu, adalah juga merupakan kegiatan ilmiah? Bukankah setiap orang -meskipun tanpa embel-embel ilmu sosial, budaya, humaniora- juga mampu membuat kegiatan bakar-bakaran? Kejadian tersebut semakin memperjelas anggapan yang mengatakan bahwa *keagungan budaya* serta *keadaban peradaban adiluhung* itu hanya ada dan hidup dalam angan-angan belaka. Dapat kita cermati bahwa apa yang terjadi dari kejadian tersebut sesungguhnya adalah *simbol* yang berbenturan dengan *simbol*. Dimana *nalar* -yang memang dari sononya sudah pas-pasan- tak lagi mampu mewadahi gap atau celah yang ada. Kita diperhadapkan pada sebuah *miniatur* tentang potensi benturan ditingkat *grassroot*. Dimanakah celah, bahwa *Kermit Revolution* bisa diharapkan menjadi terapi berkelanjutan? Sementara itu *kata-kata* sudah habis kering kerontang akibat terkuras dalam bentuk kalimat demi kalimat berwujud text-text atau teori-teori *akademistik* versus *ayat suci*. Setiap *simbol* mengusung *dogma* masing masing, yakni *Sociological Dogma* vs *Religious Dogma*... ParaDogma!!! Lanjutkan uraiannya dalam Das KOPIkenTAL: ParaDogma. Di http://kopitalisme.tk May FUN be with you. Kopitalisme http://kopitalisme.tk http://kopitalisme.blogspot.com
--------------------------------- Want to start your own business? Learn how on Yahoo! Small Business.