Jika menurut anda TTM sangat banyak terjadi, bukankah jelas-jelas 
TTM itu haram? Orang yang melakukannya jelas-jelas akan mendapat 
citra buruk dari masyarakat. Tapi bukan poligami pemecahannya, 
karena nanti setiap laki-laki (terutama yang kaya dan berkuasa) akan 
mencari pembenaran selingkuhnya melalui poligami.

Pertanyaan saya berikutnya adalah: menurut anda, jika kedudukan laki-
laki dan perempuan benar-benar setara (pendapatan sama besar, 
kedudukan di masyarakat sama-sama diakui) apakah para perempuan itu 
akan sudi untuk dipoligami?

Saya pikir tidak. Umumnya perempuan yang dipoligami kedudukannya 
secara sosial dan ekonomi lebih rendah atau tergantung kepada laki-
laki. Istrikedua AA Gym misalnya adalah bekas karyawannya. Istri 
kedua kerabat saya adalah mantan anak buah di komunitasnya. Jadi 
poligami jelas merupakan indikator bahwa kedudukan laki-laki dan 
perempuan tidak setara.


--- In mediacare@yahoogroups.com, ahmad su'udi <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Mbak atau Mas Wreddyya yang baik. Saya memang suka
> nonton TV, tetapi kecenderungan masyarakat mulai tak
> risih dengan TTM bukan sekedar saya dapat dari TV,
> melainkan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Di
> lingkungan saya, di Pekanbaru yang notabenen melayu
> dan mestinya islami, hal itu sangat mudah ditemukan.
> 
> Di RT saya saja, yang dekat dengan masjid sudah tak
> terhitung anak gadis yang hamil sebelum nikah. Juga
> sampai ada tempat kos campur aduk cowok n cewek. Saya
> sudah sampaikan pada pak RT agar itu ditertibkan, tapi
> tak ada reaksi. Masyarakat menganggap hal itu sudah
> lumrah. Tak lagi tabu, apalagi nista.
> 
> Pertanyaan Anda, mengapa hanya pria boleh, sementara
> wanita tak boleh poliandry? Sederhana saja, jika pria
> punya istri lebih dari satu, jelas siapa bapak
> bioligis anak dalam rahim ibunya, sementara jika Anda
> punya suami lebih dari satu, andai hamil, yakinkan
> Anda siapa ayah biologis janin itu.
> 
> Lagi pula, saya tak bisa membayangkan jika ada dua
> suami yang harus berantem dulu sebelum menggauli
> istrinya. hehehe
> 
> tabik
> --- wreddya hayunta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Yang saya agak bingung kenapa soal poligami selalu
> > dibandingkan dg 
> > selingkuh? Dua-dua nya beda loh.
> > 
> > Orang yang akan poligami tentu akan mencari
> > pembenaran, kata mereka 
> > itu lebih baik daripada selingkuh. Tapi pada
> > dasarnya keduanya 
> > berbeda. Poligami seharusnya dibandingkan dengan
> > poliandri. 
> > 
> > Mas Ahmad Su'udi kurang tepat jika TTM dianggap
> > sebuah kewajaran. 
> > Setahu saya di masyarakat Indonesia, hal tersebut
> > kalau ketahuan 
> > tetap akan menjadi sejenis nista bagi yang
> > bersangkutan. Kalau anda 
> > terlalu banyak nonton TV, memang kesannya TTM itu
> > diwajarkan. Tapi 
> > dunia kita bukan hanya TV. Dalam kehidupan
> > sehari-hari TTM masih 
> > dipandang jelek. Ada semacam kesan tidak jujur dari
> > TTM.
> > 
> > Sedangkan poligami dimensinya lain lagi. Pertanyaan
> > tentang poligami 
> > biasanya seputar kekuasaan lelaki. Orang yang
> > menolak poligami akan 
> > bertanya apakah betul lelaki jaman sekarang lebih
> > berkuasa dan 
> > mempunyai privilege dibanding perempuan? Kalau
> > laki-laki boleh 
> > poligami apakah perempuan boleh poliandri?
> > 
> > Jadi level keduanya berbeda.
> > 
> > 
> > 
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, ahmad su'udi
> > <akulahahmad@> 
> > wrote:
> > >
> > > Pertanyaan yang aneh. Apa yang dikatakan Aa Gym
> > > terbukti dengan pertanyaan ini. Poligami- yang
> > dimata
> > > Islam halal- dipandang sebagai sebuah nista.
> > Sementara
> > > TTM (teman tapi mesum) malam dinilai sebagai
> > sebuah
> > > kewajaran.
> > > 
> > > Kalau Anda beragama -terlebih lagi Islam- tidak
> > akan
> > > ada pertanyaan seperti itu
> > > 
> > > 
> > > ahmad su'udi
> > > 
> > > 
> > > --- claudi teranova <clauditera@> wrote:
> > > 
> > > > Bungm, aku nggak pili Aa Gym maupun Yayah Zaini.
> > > > keduanya sami mawon. AA Gym terkena sindrom
> > orang
> > > > yang
> > > > terkenal. Yayah Zaini juga. keduanya sama-sama
> > lagi
> > > > horny.
> > > > 
> > > > --- arifin siregar <arifinsiregar@> wrote:
> > > > 
> > > > > Menarik ya, soal pernikahan kedua Aa Gym. Pro
> > > > > kontra,
> > > > > ada yang setuju, ada yang tidak. Biasalah....
> > > > > 
> > > > > Tapi, ngomong-omong, pilih mana ya, nikah dua
> > kali
> > > > > seperti Aa Gym atau "selingkuh" seperti yang
> > > > > dilakukan
> > > > > Yahya Zaini? 
> > > > > 
> > > > > Salam,
> > > > > arifin siregar
> > > > > 
> > > > > 
> > > > >
> > >
> > 
> > 
> > 
> 
> 
> 
>  
> 
_____________________________________________________________________
_______________
> Have a burning question?  
> Go to www.Answers.yahoo.com and get answers from real people who 
know.
>


Kirim email ke