halo sahabat, kalau kita nonton acara TV akhir-akhir ini, misalnya dari acara-acara yang populer, misalnya pemenang Panasonic award, terlihat bahwa banyak acara-acara TV yang populer, namun masyarakat merasakan menjadi korban:
- kekerasan - maksiat - sex - mistik efeknya masyarakat menjadi jenuh, Bagaimana caranya Broadcaster TV menyikapi hal ini? Apa acara yang bisa sangat populer, namun tanpa mengorbankan masyarakat? apa acara yang baik bagi amsyarakat, namun bisa sangat populer? apa pedoman kita dalam memilih acara yang baik & populer? Sebelum kita sampai pada penentuan kriteria, kita harus mengerti adanya konsep kebutuhan jiwa. Tentunya Broadcaster TV menyediakan program acara untuk memuaskan kebutuhan pemirsa. Kebutuhan yang mana? Kebutuhan fisik, kebutuhan rasa cinta dan dicintai, kebutuhan rasa aman (dengan kekayaan), kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan aktualisasi diri.... itu semua adalah kebutuhan Ego. akibatnya, kita lihat, acara yang populer seperti Super Deal Rp 2 Milyar, peserta jingkrak-jingkrak menjadi budak uang. Penonton tersihir oleh betapa fantastisnya sihir uang. Mau jadi apa masyarakat kita? Uang berlembar-lembar diewer-ewer di depan mata. Seolah-olah seperti kembali ke jaman Romawi dimana penonton bersorak melihat Gladiator dimakan singa (barbar bukan?). Program TV diidentikkan dengan hiburan (entertainment), dan berita, dan kombinasi keduanya (infotainment), makanya banyak yang salah kaprah. Penonton melihat TV karena ada kebutuhan jiwanya, sama dengan membaca buku, menulis, membaca koran, menonton TV adalah untuk memenuhi kebutuhan jiwanya. oleh karena itu,s eharusnya Broadcaster meredefinisikan apa kebutuhan jiwa itu? 1. Kebutuhan untuk didengar 2. kebutuhan empati 3. kebutuhan untuk memberi makan jiwa dengan berbuat kebaikan. Mungkin anda heran, mengapa Extra Vaganza, Santai Bareng Yuk bisa populer sejak jaman Srimulat? Karena masyarakat merasa diajak bicara. Masyarakat diajak berkomunikasi, bagaimana derita OB (Office Boy) didengar oleh seluruh penduduk Indonesia, bahkan di kota-kota yang tidak ada OB. Anda mungkin tahu Oprah Winfrey memiliki popularitas yang tertinggi di dunia, karena Oprah berhasil menggali empati, siarannya tentang Badai Katrina, Tsunami di asia, sungguh membawa empati (perasaan ikut prihatin). Kebutuhan empati ini sangat tinggi. Cobalah perhatikan bagaimana kekuatan popularitas secara konsisten dari sosok Oprah Winfrey, yang mungkin hanya bisa ditandingi oleh AA Gym dulu. Oprah selalu berhasil mengajak jiwa kita mengerti bahwa banyak sekali pihak yang lemah di dunia ini, seperti narapinana hukuman mati, korban radang kandungan di Afrika (akibat pernikahan usia anak-anak), penjualan ginjal di India, sambil dikombinasi dengan selebriti seperti Tom Cruise, Beyonce, dll. Anda akan sangat kaget dengan tingginya kebutuhan Jiwa-jiwa masyarakat untuk diajak bicara, dengan bahasa jiwa. Karena jiwa-jiwa masyarakat telah banyak dikhianati, dibohongi, dipinggirkan, dipojokkan, dianiaya, dilupakan, diacuhkan. Jiwa-jiwa masyarakat ini sekarang akan berontak, berguncang, dan akan menimbulkan efek hype luar biasa ketika diajak bicara. Ini sudah dipelopori oleh Radio, sekarang banyaks ekali radio yang menyiarkan bahasa jiwa, dipelopori oleh Emha Ainun Najib. salam, Goenardjoadi Goenawan Penulis buku-buku: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) * Manajemen Berbasis Nurani (ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.) - Terbit 15 Desember 2006 * Kebutuhan Jiwa (belum terbit) Penerbit: Elex Media Komputindo