“Pak, kami lapar!” itulah yang diucapkan oleh dua orang bocah kecil. Matanya sayu, wajahnya gelap, kotor dan tiada bersemangat. Kaos oblong yang mereka pakaipun bukan hanya sekedar kotor saja, tetapi sudah compang camping. Rupanya hanya itulah satu-satunya milik mereka, ialah kaos dan celana kotor yang melekat ditubuhnya. Badannya menggigil kedinginan, air matanya pun turun menetes ketanah, penuh kelelahan dan penuh dengan penderitaan. Menderita karena lapar.
Kedua bocah tersebut namanya Didi dan Toto. Usia Didi enam tahun kakaknya Toto delapan tahun. Kedua orang tua mereka meninggal akibat gempa, sejak saat itu mereka berusaha mencari makan dari sisa-sisa makanan yang dibuang di tempat sampah. Tempat tidur mereka adalah batu trotoir yang keras, kotor maupun dingin. Kedua bocah tersebut membawa kantong kresek, ketika ditanya apa isinya? Abu ! Rupanya kedua bocah kecil ini yang masih lugu dan polos ini berusaha untuk memperbaiki nasibnya dengan mencoba jualan abu, tetapi siapa yang mau membeli abu?! Rupanya sudah berhari-hari mereka hidup kelaparan, karena tidak memiliki uang. Mereka sudah berusaha untuk mengulurkan tangannya meminta sesuatu, tetapi karena tubuhnya yang kecil, sehingga mereka selalu kalah oleh anak-anak yang jauh lebih besar. dan lebih kuat daripada mereka. Anak-anak tersebut bukan hanya sekedar kehilangan tempat tinggalnya, tetapi juga kehilangan kedua orang tuanya. Tidak akan ada orang lagi yang bisa memberikan kasih sayang maupun belaian lembut bagi mereka. Jangankan belaian kasih sayang untuk mendapatkan sesuap nasipun sudah sukar sekali. Rupanya telah berhari-hari mereka berkeliaran dengan perut lapar. Apabila adiknya menangis, karena lapar, kakaknya selalu berusaha memeluknya dengan mencoba menghibur maupun membujuknya untuk bersabar sejenak. Ia selalu memberikan bagian makanan yang ia dapatkan kepada adiknya terlebih dahulu. Maklum apabila adiknya kelaparan maka sakit perutnya pun kambuh. Kisah ini diceritakan oleh pak Bachtiar (bukan nama sebenarnya), karena ia tidak mau dipublikasikan. Penulis sudah lama mengenal pak Bachtiar. Ketika terjadi gempa di Yogya ia menjual barang-barang yang ia miliki, bahkan uang kontrakan yang seharusnya digunakan untuk membayar kontrakan rumah ia gunakan untuk membantu para korban. Hal ini pernah saya tulis dalam artikel saya beberapa bulan yang lampau. Ia hidup sekarang di dalam tenda dan bantu mengurus anak-anak jalanan maupun para korban yang sampai saat ini tidak mendapatkan tempat maupun bantuan. Rasa lapar tidak mengenal agama, politik maupun suku Bagi mereka yang merasa tergugah untuk berbagi kasih agar dapat meringankan penderitaan anak-anak seperti Didi dan Toto dapat mengirimkan bantuannya ke Rekening BCA 222 001 036 1 Bank BCA Cabang Ungaran atas nama Robertus Agus Waskito Saya akhiri tulisan ini dengan ucapan banyak terima kasih sebelumnya berikut Ucapan Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2007 Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net -- No virus found in this outgoing message. Checked by AVG Free Edition. Version: 7.5.432 / Virus Database: 268.15.24/592 - Release Date: 18-12-2006 13:45 Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/