Menjelang Natal banyak orang yang akan mendapatkan kado, tetapi tidak setiap
kado bisa membahagiakan orang yang menerimanya. Walaupun mungkin bungkus dan
paketnya indah sekali, tetapi sayangnya hanya itulah yang pertama kali bisa
kita lihat, ialah bagian luarnya saja, setelah kita buka baru kita bisa
mengetahui isinya. Sebagaimana kisah di bawah ini yang terjadi di bulan
Desember. 

Beberapa hari sebelum Natal, seorang ibu merasa telah mendapat kado yang
terindah selama hidupnya. Betapa tidak, ibu tersebut telah menerima telegram
dari anaknya yang selama ini di duga telah mati di medan perang.

"Huuu..uuura!" Teriakan gembira dari seorang ibu yang menerima telegram dari
anaknya yang telah bertahun - tahun 
menghilang, apalagi puteranya itu adalah anak satu – satunya.

Maklumlah anak tersebut ditugaskan pergi ke medan perang di Vietnam empat
tahun yang lampau, dan sejak tiga tahun yang terakhir, orang tuanya tidak
pernah menerima kabar lagi dari putera tunggalnya tersebut, sehingga mereka
menduga bahwa anaknya gugur di medan perang. Anda bisa membayangkan betapa
bahagianya perasaan ibu tersebut. 
Dalam telegram itu tercantum bahwa anaknya akan pulang besok.

Esok harinya telah disiapkan segalanya untuk menyambut kedatangan putera
tunggal kesayangannya, bahkan pada malam harinya direncanakan akan diadakan
pesta khusus untuk menyambut kedatangan puteranya, di mana seluruh anggota
keluarga maupun rekan – rekan bisnis dari suaminya turut diundang semua.
Maklumlah suaminya adalah Direktur Bank Besar yang cukup terkenal di manca
negara.

Siang harinya si ibu menerima telepon dari anaknya yang ternyata telah tiba
di airport.
Anak : "Bu bolehkah saya membawa kawan baik saya ?"
Ibu: "Oh... sudah tentu, rumah kita cukup besar, dan kamarpun cukup banyak.
Ajak saja temanmu itu, tidak usah sungkan Nak, bawalah dia kerumah."
Anak: "Tetapi kawan saya adalah seorang cacat, ia korban perang di Vietnam."
Ibu: "..Oooh tidak jadi masalah. Bolehkah ibu tahu bagian mana yang cacat ?
" - nada suaranya terdengar agak menurun
Anak: "Ia kehilangan tangan kanan dan kedua kakinya Bu!"

Si ibu dengan nada agak terpaksa, karena tidak ingin mengecewakan anaknya
berkata: "Asal hanya untuk beberapa hari saja, ibu kira tidak jadi masalah."
Anak: "….tetapi masih ada satu hal lagi yang harus saya ceritakan sama ibu,
kawan saya itu wajahnya juga rusak, begitu pula dengan kulitnya, karena
sebagian besar hangus terbakar. Maklumlah pada saat ia mau menolong
kawannya, ia menginjak ranjau, sehingga bukan tangan dan kakinya saja yang
hancur, melainkan seluruh wajah dan tubuhnya turut terbakar!"

Dengan nada kecewa dan kesal ibunya berkata: "Naaa…ak lain kali saja kawanmu
itu diundang ke rumah kita, untuk sementara suruh saja ia tinggal di hotel,
kalau perlu biar ibu yang bayar nanti biaya penginapannya!"
Anak: "…tetapi ia adalah kawan baik saya Bu, saya tidak ingin pisah dari
dia!"
Ibu: "Cobalah renungkan olehmu nak, ayah kamu adalah seorang konglomerat
yang ternama, dan kita sering kedatangan tamu para pejabat tinggi maupun
orang - orang penting yang berkunjung ke rumah kita, apalagi nanti malam
kita akan mengadakan perjamuan malam khusus di mana hanya para VIP yang
diundang ke rumah. Bahkan telah dikonfirmasi bahwa Menteri Perdaganganpun
akan turut hadir, apa kata mereka nanti apabila mereka melihat tubuh yang
cacat dan wajah yang rusak ? Bagaimana pandangan umum dan bagaimana
lingkungan bisa menerima kita nanti ? Apakah tidak akan menurunkan martabat
kita, bahkan jangan – jangan nanti bisa merusak citra bisnis usaha ayahmu."

Tanpa ada jawaban lebih lanjut dari anaknya, telepon diputuskan dan ditutup
begitu saja oleh si Anak. Karena sang Anak telpon dari telepon umum, maka ia
tidak bisa dihubungi lagi oleh ibunya.

Beberapa jam kemudian, kedua orang tua dari kedua anak tersebut maupun para
tamu menunggu hingga jauh malam kedatangan puteranya, tetapi sang Anak tidak
pulang juga. Ibunya mengira mungkin anaknya tersinggung dan marah karena
temannya tidak boleh datang berkunjung ke rumah mereka.

Jam tiga subuh pagi, mereka mendapat telepon dari rumah sakit. Mereka
diminta untuk segera datang ke sana guna mengindentifikasi mayat dari orang
yang bunuh diri. Mayat dari seorang pemuda bekas tentara Vietnam yang telah
kehilangan tangan maupun kedua kakinya, dan wajahnyapun telah rusak karena
terbakar. Tadinya mereka mengira bahwa itu adalah tubuh dari teman anaknya,
tetapi kenyataannya pemuda tersebut adalah anak kandungnya sendiri ! Rupanya
karena ingin membela status dan nama baik, akhirnya mereka harus kehilangan
putera tunggalnya !

Mungkin pembaca akan mencemoohkan orang tua dari anak tersebut dan
menilainya kejam, karena mereka hanya mementingkan nama dan status saja.
Tetapi, bagaimana dengan diri kita sendiri ? Apakah kita lain dari mereka ?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan
...dengan anak - anak jalanan ?
...dengan orang cacat,
...yang bukan karena cacat tubuh saja ?
... tetapi cacat mental, 
...cacat status, cacat nama, atau
...cacat latar belakang kehidupannya ?

Apakah Anda masih tetap mau berkawan dengan orang
...yang jatuh miskin ?
…yang kena penyakit AIDS ?
...yang tidak punya rumah lagi ?
…yang berlainan agama ?
…pelacur ?
...pemabuk ?
...pecandu ?

Renungkanlah jawabannya, karena hanya Anda pribadi dan Sang Pencipta saja
yang mengetahuinya ! Dan pertanyaan terakhir : apakah Anda bisa dan mau
menerima kado yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada kita, entah itu baik
atau tidak sambil mensyukurinya ?

Mang Ucup
e-Mail: [EMAIL PROTECTED]
Homepage : www.mangucup.org
 
  


-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.432 / Virus Database: 268.15.24/592 - Release Date: 18-12-2006
13:45
 




Web:
http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

Klik: 

http://mediacare.blogspot.com

atau

www.mediacare.biz

Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke:
[EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Reply via email to