Luar biasa kajian mas turnangjamal ...
   
  Kalo memang demikian hakekat dan makna yang termaktub di dalam Konsep Qurban, 
saya hanya bisa katakan bahwa itu mengadopsi konsep Reinkarnasi yang selama ini 
keberadaannya ditolak oleh agama2 Semit. Ataukah memang demikian cara 
mengaburkan sebuah ajaran untuk menciptakan ajaran baru
   
  Itulah hukumnya penyebaran agama
   
  beachboy

turnangjamal <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Assalamualaikum Wr. Wb,
Kita sudah melaksanakan Hari Raya Idhul Adha, dimana pada hari Raya 
itu kita juga melakukan ibadah Qurban.
Yaitu meneyembelih hewan tertentu sebagai Qurban. 
Tetapi pernahkah kita mencoba merenungi lebih dalam makna Qurban 
itu..??

Sebagian besar umat menganggap bahwa qurban adalah identik dengan 
bersedekah kambing kepada kaum miskin yang kurang mampu.
Ada pula sebagian yang berpikir bahwa qurban identik dengan 
penyembelihan sifat sifat kebinatangan di dalam diri kita.
Apakah hanya seperti itu makna Qurban ..?

Mengapa kita tidak mau berpikir sebentar saja, dan mengkaji lebih 
dalam lagi

Pernahkah kita berpikir, mengapa Allah SWT memberi perintah yang 
kejam pada Nabi Ibrahim..untuk menyembelih putranya..?
Dan mengapa pula Nabi Ibrahim tidak mengartikan itu sebagai perintah 
iblis..?

Mengapa Ibadah Qurban berbarengan dengan Ibadah HAJI..?

Mengapa Qurban tidak boleh diganti dengan ayam yang harga nya 
senilai dengan kambing.? Misal 100 ekor ayam..? 
Padahal ayam lebih digemari daripada kambing atau sapi atau onta .
Mengapa harus Kambing ,Onta atau Sapi..?

Atau mengapa tidak bisa digantikan dengan uang yang relatif lebih 
mudah ditangani dan lebih bermanfaat daripada daging..? bahkan 
dengan uang mereka juga bisa beli daging kambing dll

Tidakkah kalian mau berpikir sebentar saja..!!!????

Sesungguhnya ada sesuatu yang sangat mengagumkan di dalam ajaran 
ibadah Qurban, kalian akan terkagum
kagum kepada ajaran Nabi Ibrahim AS itu apabila tahu rahasia di 
dalamnya. 
Ada suatu pelajaran penting tentang keseimbangan ekosistim di muka 
bumi, yang dapat kita temui di dalam ibadah Qurban

Mari kita sedikit mengkajinya. 

Pada tataran kesadaran fisikal, ibadah Qurban dimaknai sebagai 
tindakan untuk "menyebelih sifat sifat kebinatangan"
Pada tataran kesadaran Qalbu, ibadah Qurban bisa dimaknai sebagai 
tindakan pengungkapan kasih sayang kepada kaum Dhuafa,dengan 
berbagi kebahagian untuk menikmati daging.

Apakah hanya segitu saja makna Qurban..?

Mari kita tingkatkan satu lapis lagi kesadaran kita, yaitu tataran 
Kesadaran Ruh, maka kalian akan melihat bagaimana pergerakan ruh 
para Haji yang mabrur itu. Demikian juga pergerakan ruh para hewan 
Qurban.

Menyembelih sifat kebinatangan, apa cukup hanya dengan menyembelih 
hewan Qurban..? tentu saja tidak .!!
Pengungkapan kasih sayang kepada sesama manusia, kaum dhuafa, dengan 
berbagi sedekah daging...kenapa tidak daging ayam saja..? Atau 
kenapa tidak diganti uang saja ..? Lebih praktis dan lebih luas 
penggunaanya daripada sekedar menikmati daging bukan.??!!

Tidak ..sekali kali tidak..!

Meskipun daging Qurban, menumpuk tak terbagikan di Arab Saudi,( 
mubazir ) tetapi Qurban tetap tidak bisa diganti dengan uang. 
Meskipun sebagian ulama fiqih mencoba mengganti Qurban dengan uang 
untuk dikirim ke Aceh pasca Tsunami, maka ulama ulama sufi melarang.

Ibadah Qurban memiliki dimensi yang lebih luas daripada sekedar 
nilai peyembelihan sifat kebinatangan atau berbagi bagi daging. 
Dimensi ibadah qurban itu menggapai dimensi ruh daripada hewan hewan 
Qurban itu.
Ya, selain memberikan efek kepada kita manusia yang berkurban, 
qurban juga memberi efek kepada hewan hewan yang kita qurbankan

Hewan hewan Qurban yang dipilih adalah hewan hewan tertentu, 
dan..harus yang sempurna tanpa cacat.
Karena hewan hewan ini akan memasuki "surganya", yaitu mewujud dan 
terlahir di alam kesadaran manusia sebagai manusia baru pada strata 
sosial dan peradaban yang sesuai.

Hewan hewan qurban itu dipilih dari hewan spesies "tingkat" (maqam) 
tinggi yang sudah mendekati tingkatan spesies manusia.
Jadi ayam ayam atau sejenisnya, tidak dimasukkan sebagai hewan 
Qurban , karena belum mendekati tingkat/maqam manusia.

Lalu mengapa harus ada Qurban..?

Ingatlah bahwa Nabi Ibrahim di turunkan wahyu 
untuk "menyembelih"puteranya. 
Tentu saja maknanya peristiwa itu bukan meyembelih yang sebenarnya. 

( Note : Ajaran agama yang sulit diterjemahkan ke dalam bahasa 
verbal dan akal manusia pada jamannya , biasanya disampaikan dalam 
bentuk simbol simbol/cerita cerita. demikian juga tentang kisah Nabi 
Ibrahim dan Nabi Ismail itu.)

Tetapi beliau diperintahkan untuk mencari pengganti posisi dirinya 
yang sudah mabrur.

Beliau memberikan pelajaran kepada kita bagaimana siklus ekosistim 
terbentuk. 
Bahwa manusia yang sudah memasuki plane of eksistensi yang non 
material, dengan kata lain alam surgawi, kelak ketika mati, mereka 
tidak akan tersiklus lagi di alam material bumi. 
Manusia yang sudah mabrur , sudah lagi bukan milik bumi, maka dia 
tidak akan terlahir dan tersiklus lagi di muka bumi.

Maka dibutuhkan pengganti mereka, untuk menjaga keseimbangan 
spesies , karena jumlah manusia akan menyusut bila semakin banyak 
manusia yang berhasil mabrur dan lepas dari siklus bumi. 
Tentu saja secara alamiah siklus itu juga terjadi, bukan hanya saat 
ibadah Haji dan Qurban saja. Tetapi ketika Islam memberi saluran 
bagi mahluk berkesadaran manusia, untuk berjalan memasuki plane of 
eksistensi yang lebih tinggi.. (merekalah Haji yang
mabrur. Maka Islam pun memberi jalan pula bagi mahluk Allah yang 
masih di alam kegelapan hewani , untuk masuk ke plane of eksistensi 
alam kesadaran (manusia)....merekalah para hewan qurban itu..yang 
akan menjadi para pejalan baru (khalifah ) di muka bumi.
Mereka akan terlahir pada strata awal tingkat kehidupan manusia.

Pada kisah Qurban Nabi Ibrahim , awalnya Nabi Ibrahim mengisyaratkan 
akan menyembelih putranya, tetapi kemudian diganti dengan seekor 
domba .

Ini mempunyai makna, domba itu mengganti posisi manusia di muka 
bumi, dia akan mewujud dan terlahir lagi di alam kesadaran manusia 
sebagai manusia baru. Sementara sang nabi sudah menjadi milik alam 
surgawi. posisinya di muka bumi sudah tergantikan oleh hewan qurban 
tadi , sebagai "manusia baru"

Domba itu dengan kekuatan keikhlasan si PengQurban kepada Allah SWT, 
ditarik memasuki "medan morphis" spesies manusia. (note : pelajari 
mengenai Medan Morphis Rupert Sheldrake ).

Dengan begitu kelangsungan kekhalifahan spesies manusia di muka bumi 
tetap terjaga sampai akhir jaman. Dan menutup kemungkinan bumi akan 
dikuasai lagi oleh mahluk mahluk berkesadaran rendah seperti 
Dinosaurus dsb.

Semua itu adalah wahyu yang turun karena Nabi Ibrahim bermunajat 
kepada Allah SWT, tentang bagaimana Allah menciptakan manusia. Dan 
Allah menjawab dengan menurunkan wahyu itu.

Kaitannya Qurban dengan ibadah Haji, 
Seperti halnya Nabi Ismail yang digantikan domba, maka para "Haji 
yang Mabrur" juga harus digantikan posisinya.Karena kalau para "Haji 
yang Mabrur" tidak tergantikan, maka keseimbangan alam akan guncang 
pada suatu masa, karena jumlah manusia akan susut nantinya kalau 
banyak manusia yang sudah berhasil berevolusi mencapai tingkatan non 
fisikal.

Nah begitulah sedikit renungan pengkajian ibadah Qurban dari sudut 
pandan Esoteris Islam, maka jangan bingung lagi mengapa Allah SWT 
memerintahkan seorang Nabi menyembelih Puteranya sendiri.
Kalau itu diartikan letterlijk maka dengan mudah kita akan 
mengartikan itu adalah perintah dari iblis.

Dan jangan lagi beranggapan bahwa Qurban identik dengan "menyembelih 
sifat hewan dalam diri", 
Pula jangan lah hanya mengartikan Qurban hanya sekadar bagi bagi 
daging seperti halnya sedeqah, terlalu enteng.!

Itulah makanya Islam pantas disebut rahmatan lil alamin, Islam yang 
menyentuh semua lapisan plane of eksistensi di alam raya ini sangat 
perduli terhadap keseimbangan ekosistim seluruh alam semesta.

Setelah mata fisik terbuka ..
Setelah mata fikir terbuka ..
setelah mata qalbu terbuka..
Bukalah mata ruh mu, sehingga kau akan melihat rahasia rahasia itu.
Sampai kelak tibalah persatuanmu dengan Dia yang Maha Haq.

MAKA KETAHUILAH, ADA MAKNA MAKNA YANG SANGAT DALAM DI DALAM SEMUA
CERITA CERITA, DAN SYARIAT AGAMA ISLAM.

Selamat datang wahai para hewan Qurban..!!
Kalian memulai perjalanan pencarian di muka bumi ini sebagai 
Khalifah, menggantikan para Haji yang mabrur itu..!! 
Sebagaimana domba Nabi Ibrahim menggantikan posisi Nabi Ismail AS.

Selamat jalan wahai para Haji yang Mabrur, kalian tetap betubuh 
fisikal di muka bumi ini, tetapi jiwa kalian sudah memasuki alam 
dimensi surgawi.

Maka rantai kehidupanpun tetap terjaga, dan Sang Ibu bumipun 
tersenyum melihat anak anaknya yang sudah Mabrur, dan terbang 
menjadi anak anak surgawi,
Sang Ibu bumi pun tersenyum pula melihat anak anaknya dari alam 
hewani yang muncul sebagai bayi bayi manusia baru
dan akan menjadi khalifah yang mengurus sang ibu Bumi.

Tidakkah kalian mau berpikir sebentar saja..???

Aku persembahkan satu karya Rumi dibawah ini buat rekan,:

PENDAKIAN JIWA

Aku mati sebagai MINERAL dan menjadi TUMBUHAN,
Aku mati sebagai tumbuhan dan muncul sebagai HEWAN,
Aku mati sebagi hewan dan aku menjadi INSAN.

Mengapa aku mesti takut ?
Bilakah aku menjadi rendah karena kematian.?
Namun sekali lagi aku akan mati sebagai Insan,
Untuk membumbung bersama para MALAIKATt yang direstui,
Bahkan dari tingkat malaikatpun aku harus wafat.

Segala akan binasa kecuali Tuhan.
Ketika jiwa Malikatku telah kukorbankan,
Aku akan menjadi SESUATU yang tak pernah terperikan oleh pikiran.

O biarkanlah aku tiada.! Karena Ketiadaan
Membisikkan nada dalam telinga.
Sesungguhnya kepadaNYAlah kita kembali

Matsnawi III, 3901
Jalaluddin Rumi

Wallahualam Bisshowab 

Salam Persaudaraan 
TurnangJamal



         

 __________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke