Quote:

Informasi lainnya menyebutkan, "kabar bohong" itu tersebar dari
masyarakat, didengar Dandim, lalu mampir ke Polres Polman, terbang ke
Polwil Pare-pare, lalu hadir di tim SAR TNI AU. Lantas ke Kapolda,
Pangdam, hingga Menhub dan tersebar di seluruh dunia. (dtc)

Ini merupakan teguran sekaligus kritik keras terhadap MenHub atas
ke-tergesa-gesa-an
melakukan konferensi pers atas suatu kabar yang belum dikroscek.
Bagaimanapun juga mestinya kabar yang sampai ke atas sudah dikroscek
terlebih dahulu
oleh jalur info dari bawah.. Dari kabar di atas, filter pertama harusnya
dilakukan oleh Dandim
dan Polres setempat (Polman).

Seorang teman menganalogikan bagaimana karyawanlah yang harusnya melakukan
kroscek
sebelum suatu kabar tiba di meja Direksi.. Rasanya kurang logis kalau
Direksi sendiri yang
langsung turun tangan melakukan kroscek..

Apakah ini kesengajaan pihak tertentu untuk memperburuk suasana atau justru
mengambil
keuntungan (mis: menyelamatkan muka pihak tertentu dengan menghembuskan
update/
info secepat mungkin - meskipun itu cuma HOAX/Bohong)? Klo pake logika
penyelidikan
(kata film holywood), siapa yang diuntungkan dan siapa yang bisa 'ditembak'
dari kejadian
ini, kan bisa dilihat..

Masalahnya hoax yang seperti ini sulit ditemukan contohnya di internet..
karena merupakan
hoax baru.. :-p

Wallahu alam.. CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

On 1/3/07, wrote:

  >
> <http://analisadaily.com/0-8.htm>
>
> melihat polanya :)
> besok-besok alamatnya akan menjadi :
>
> <http://analisadaily.com/2007/Januari/3/0-8.htm>
>
>
> Tragedi AdamAir
> Orang se-Indonesia Kena Tipu
>
> Jakarta, (Analisa)
>
> Jangan tertawa geli. Sebab ini sebuah tragedi. Orang se-Indonesia,
> dari presiden hingga rakyat biasa telah kena tipu. Kabar penemuan
> lokasi pesawat AdamAir ternyata isapan jempol. Siapa aktor
> pembohongnya?
>
> Ketika pesawat AdamAir dinyatakan telah ditemukan di Desa Ranguan,
> Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, Sulbar, tentu itu sungguh
> menggembirakan. Setidaknya satu pekerjaan besar telah berhasil, yaitu
> mencari dan menemukan bangkai pesawat. Meski tentu saja informasi ini
> diiringi kabar sedih, yaitu 90 jenazah ditemukan.
>
> Tapi pada malam harinya, Selasa (2/1), aneka ekspresi wajah orang
> se-Indonesia yang muncul. Ada yang jutek, tersenyum sinis, bahkan
> tertawa geli. Bagaimana tidak? Berita yang disampaikan para pejabat
> Indonesia ternyata hanya isapan jempol. AdamAir masih hilang. Publik
> Indonesia, bahkan dunia, juga tertipu.
>
> Sebuah televisi terkemuka asing bahkan menyindir "kabar bohong" ini
> dengan menyebutkan betapa buruknya sistem komunikasi di Indonesia
> sehingga bisa memicu adanya berita yang tidak benar itu.
>
> Berikut ini kronologi "berita bohong" itu:
>
> 08:15 WIB
>
> Lanud Hasanuddin c.q Kapten Mulyadi dan Danlanud Marsekal Utama Eddy
> Suyanto mengumumkan bangkai pesawat AdamAir ditemukan di Desa Ranguan,
> Kecamatan Matangnga, Kabupaten Polman, Sulbar. Informasi didapat dari
> masyarakat setempat yang telah menemukan pesawat dan jenazah. 12 Orang
> dinyatakan selamat. Sisanya diduga tewas. Tim SAR berangkat ke TKP
> bersama pejabat terkait dari Lanud Hasanuddin, Kapolda Sulsel hingga
> Bupati Polman.
>
> 09.15 WIB
>
> Menhub Hatta Rajasa memastikan bahwa AdamAir telah ditemukan. Data
> sementara yang didapatnya 90 orang tewas dan 12 orang selamat.
>
> 11.45 WIB
>
> Wartawan bergerak dari Makassar menuju Polman, lokasi jatuhnya
> AdamAir, lewat darat.
>
> 12.43 WIB
>
> Danlanud Hasanuddin Marsekal Utama Eddy Suyanto menyatakan, 90 jenazah
> musibah AdamAir telah ditemukan, tapi 12 lainnya masih dicari, bukan
> selamat.
>
> 17:26 WIB
>
> Wartawan yang sudah 30 km dari Desa Ranguan, menyatakan bahwa warga
> setempat belum melihat satu pun jenazah AdamAir yang dievakuasi.
>
> 18.00 WIB
>
> KNKT menggelar jumpa pers dan menyatakan informasi yang didapatnya
> bahwa korban tewas ada 90 orang. Sayangnya, tim SAR tidak bisa
> bergerak mendekati Desa Ranguan karena hujan deras.
>
> 18:47 WIB
>
> Dari Polman, wartawan menyatakan Tim SAR belum bergerak ke Desa
> Ranguan. Bukan karena hujan deras, tapi karena titik ordinat belum
> ditemukan. Heli berputar-putar terus, tidak juga menemukan bangkai
> AdamAir. Warga juga tidak pernah melihat ada pesawat jatuh. Beredar
> spekulasi bangkai AdamAir tidak berada di tempat itu.
>
> 18.50 WIB
>
> AdamAir menggelar jumpa pers dan menyatakan kabar 90 tewas dan 12
> selamat merupakan informasi masyarakat
>
> 19.00 WIB
>
> Menhub Hatta Rajasa dan Danlanud Hasanuddin menggelar jumpa pers di
> Lanud Hasanuddin, menyatakan bahwa AdamAir masih hilang. Lokasi
> jatuhnya pesawat di Ranguan adalah tidak benar. Nasib penumpang dan
> awak AdamAir masih gelap. Menhub dan Danlanud minta maaf. Menhub
> menyatakan, informasi awal didapat dari masyarakat setempat yang
> melapor ke pejabat di atasnya.
>
> Informasi lainnya menyebutkan, "kabar bohong" itu tersebar dari
> masyarakat, didengar Dandim, lalu mampir ke Polres Polman, terbang ke
> Polwil Pare-pare, lalu hadir di tim SAR TNI AU. Lantas ke Kapolda,
> Pangdam, hingga Menhub dan tersebar di seluruh dunia. (dtc)







































































































On 1/3/07, rahmad budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  Yang saya dengar, berita itu memang dari sumber resmi (jumpa pers).
Namun informasinya datang dari masyarakat, lalu ke kapolsek, lalu ke
kapolda.
Dalam rapat muspida yang dihadiri gubernur, kapolda, dan Danlanud
Hasanuddin, info itu dirapatkan. Lalu info itu kemudian diumumkan Danlanud
Hasanuddin.

Ealah, ternyata kleru.
Banyak wartawan yang ikut-ikutan tertipu
jauh-jauh diajak meliput ke lokasi ternyata tak ada

demikian


On 1/2/07, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
>    Berita ditemukannya reruntuhan pesawat Adam Air cepat menyebar.
> Berbagai media massa
> langsung menyambar berita tersebut, dan langsung menayangkannya. Bahkan
> di koran-koran sore terbitan Jakarta (Sinar Harapan, Suara Pembaruan, Harian
> Terbit) dijadikan headline dengan berbagai judul besar yang intinya pesawat
> yang jatuh tersebut telah ditemukan. Lokasinya di Rangoan (Matanga,
> Polewali, Mandar) di Sulawesi Barat. Mayat korban berhasil dihitung sebanyak
> 90 orang tewas, dan 12 selamat. Ada juga yang menuliskan 12 orang belum
> ditemukan. Entah sumbernya dari mana, sepertinya dari konperensi pers.
>
> Tiba-tiba, Metro TV malam ini mengabarkan bahwa lokasinya jatuhnya
> pesawat Adam Air ternyata belum berhasil ditemukan. Menurut komandan lanud
> hasanudin, berita itu bohong.
>
> Wah, bagaimana ini, kok bisa simpang siur begini?
>
> Sebaiknya rekan-rekan media mengusut nara sumber yang bikin kisah hoax
> tersebut dan melaporkannya ke aparat terkait. Kalau dia pejabat harusnya
> dicopot segera.
>
>
--
Si vis pacem Parabellum ---

Rahmad Budi H
Republika
Jl Warung Buncit Raya 37 Jaksel
0856 711 2387

Kirim email ke