Ass.Wr.Wb
Salam sejahtera,,

Sebelumnya,, saya juga ikut berduka dan turut mengucapkan duka cita yang 
mendalam atas musibah yang menimpa penerbangan Adam Air 
Jakarta-Surabaya-Manado,, semoga penumpang yang meninggal diterima 
disisi tuhan YME, dan keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan.

Komentar saya pertama kali adalah "MEMALUKAN" berkenaan dengan penerapan 
management "KATANYA" dalam kasus jatuhnya pesawat adam air di kawasan 
Sulawesi, kemarin Komandan Lanud Hasanudin Makasar, memberikan statement 
kepada publik bahwa Pesawat Adam Air yang jatuh telah ditemukan 
reruntuhannya dan dikabarkan 12 orang penumpang selamat, kabar 
menggembirakan seperti itu adalah merupakan kabar yang dinantinantikan 
oleh kita semua terutama adalah keluarga korban kecelakaan pesawat Adam 
Air, namun selang beberapa waktu kemudian disaat semua orang 
membicarakan dan keluarga korban berharap harap cemas atas informasi 
tersebut, ada informasi susulan bahwa ternyata Sampai saat ini 
reruntuhan Pesawat Belum ditemukan, dan Lanud Hasanudin akhirnya juga 
menarik pernyataan sebelumnya yang mengatakan kalau Pesawat yang jatuh 
telah ditemukan dan ada 12 orang penumpang yang selamat,,, apakah 
semudah itu mereka membatalkan dan meralat ucapannya.

Dari kasus "MEMALUKAN" tersebut ternyata semua informasi itu berdasarkan 
dan bersumber pada "MANAGEMENT KATANYA" semua yang mengabarkan dan 
memberitakan tentang penemuan reruntuhan pesawat tidak ada yang tau dari 
mana sumber berita itu berasal, semua bersumber pada satu yaitu 
"KATANYA", tanpa mempedulikan siapa yang memberikan informasi palsu 
tersebut,, berita atau kabar yang dinanti nantikan oleh ratusan juta 
penduduk indonesia dengan leluasa meluncur lancar dari satu mulut ke 
mulut lainnya, sehingga informasi palsu itu sampai ke kawasan Medan 
Merdeka Utara.

Dari kasus "MEMALUKAN" tersebut seharusnya pemerintah mengambil 
keputusan untuk memberikan sangsi kepada pejabat yang bersangkutan, 
karena telah bertindak ceroboh, tanpa melakukan pengecekan terlebih 
dahulu atas berita dan informasi yang berkembang pejabat tersebut 
langsung mempublikasikannya kepada masyarakat, disatu sisi kita wajib 
mengacungi jempol atas kecepatan informasi yang "Palsu" itu sempat 
menyebar ke seluruh pelosok, namun disisi lainnya kita marah karena 
kecepatan informasi "Palsu" itu ternyata tidak dicermati terlebih dahulu.

Dari Kasus "MEMALUKAN" tersebut, sebagai orang awam mungkin saya 
berpendapat, kalau management "Komunikasi" antar departemen, lembaga dan 
badan di negara ini juga "MEMALUKAN",, dari kasus "MEMALUKAN" tersebut 
seharusnya pemerintah sudah dapat melihat dan memperbaiki management 
komunikasi yang maaf mungkin agak Amburadul,,

dan yang lebih "MEMALUKAN" lagi , saat ini semua pejabat yang terkait 
dengan kasus pencarian pesawat Adam Air yang jatuh semuanya seakan akan 
"Kompak" untuk tidak bersuara dan alergi untuk berbicara dengan rekan 
rekan "PERS", seharusnya mereka tidak seperti itu karena pada dasarnya 
saat ini kita semua butuh akan informasi informasi yang aktual dan faktual.

Semoga saja kedepan Pemerintah sudah dapat memperbaiki sistem Komunukasi 
diantara departemen, lembaga ataupun badan dan semoga saja MANAGEMEN 
KOMUNIKASI "KATANYA",, sudah tidak lagi dipergunakan,, dan semoga saja 
kasus memalukan ini tidak lagi terjadi di kemudian hari, semoga saja.

Wassalam
Bayu Setiyo Nugroho
Produser Program
Ramako 105.8 FM
0818 66 105.8
0818 87 493.8

Kirim email ke