Di Belanda, mendirikan kaki lima saja harus minta izin. Izin baru 
diberikan bila semua persyaratan hygienis dan anti kebakaran 
dipenuhi oleh pedagang kaki lima itu. Itu semua demi keselamatan 
pedagang sendiri dan keselamatan penduduk di sekitarnya. Mendirikan 
perusahaan penerbangan tentu juga harus minta izin di Belanda sini, 
dan izin baru diberikan bila maskapai penerbangan itu memenuhi 
(terutama) semua segi keselamatan.

Kalimat Hendra Darmawan di bawah ini "> Seharusnya kita sendiri yang 
mikir (pakai otak dan logika!), lha wong naik pesawat aja ongkosnya 
sama dengan naik bis AKAP, yah..jelas nyawa jadi taruhannya..." 
tidak akan pernah terjadi di Belanda. Di sini, perbedaan tarif 
mengacu kepada perbedaan servive, misalnya Economic Class sempit dan 
cuma dapat roti selai, sedangkan Business Class luas dan dapat roti 
keju. Namun baik penumpang Economic Class mau pun Business Class 
berada di dalam pesawat yang sama, yang aman itu.

Perbedaan tarif yang mengacu kepada perbedaan keselamatan hanya ada 
di negara Antah Berantah, kecuali Indonesia masih berlevel negara 
Antah Berantah. Maka penulis kalimat "> Seharusnya kita sendiri yang 
mikir (pakai otak dan logika!), lha wong naik pesawat aja ongkosnya 
sama dengan naik bis AKAP, yah..jelas nyawa jadi taruhannya..." 
cocoknya tinggal di negara Antah Berantah itu, bukan di negara 
Indonesia. Di Indonesia, bila kedapatan pemerintah memberi izin 
kepada Adam Air padahal persyaratan keamanannya minim, maka tidak 
ada jalan lain buat DPR RI untuk segera menjatuhkan Menteri 
Perhubungan, bilamana perlu menjatuhkan seluruh kabinet RI dan 
mencari tanggal baru untuk Pemilihan Umum. Sekali lagi, itu bila 
Indonesia BUKAN negara Antah Berantah. Sukses ya.

Salam hangat, Danny Lim, Nederland

--- In mediacare@yahoogroups.com, HENDRA DARMAWAN 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Maaf yah..
> 
> sebetulnya semua meskapai gak boleh disalahkan begitu
> saja lho....
> 
> Kalau mau lebih aman dan takut bencana memang lebih
> baik kitanya dong naik pesawat yang lebih mahal
> misalnya garuda... atau meskapai penerbangan asing..
> 
> Seharusnya kita sendiri yang mikir (pakai otak dan
> logika!), lha wong naik pesawat aja ongkosnya sama
> dengan naik bis AKAP, yah..jelas nyawa jadi
> taruhannya...
> 
> Mau terbang murah gak ? kalau ya..harus berani
> tanggung resiko hilang nyawa...sebaliknya kalau tidak,
> naik pesawat yang lebih mahal supaya lebih terjamin...
> 
> Kalau nanti semua meskapai pada sesuai aturan, maka
> tidak ada lagi penerbangan murah....
> 
> apalagi biaya oprasional begitu tinggi...
> 
> Jadi gimana ? tanya kenapa ?
> 
> Terserah Anda Mau naik yang mana ?
> 
> Contoh : coba pikir :
> 
> Masa Jakarta Batam ongkosnya cuma Rp 130.000,-?
> 
> Pajaknya aja yang gede Rp 100.000,- an
> 
> Total Ckg-Bth Rp 230.000,- an...
> 
> Naik Bus aja Jkt-Padang Rp 400.000 an...
> 
> malah lebih mahal bis!
> 
> 
> --- Jimmy Masinambow <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Terima kasih atas infonya mas Heru ... saya pribadi
> > memang sudah tidak
> > percaya akan pelayanan semua transportasi di
> > Indonesia karena 'semua'-nya
> > dirahasiakan.
> > 
> > Tapi untuk masalah saat ini sebenarnya menurut saya
> > pemerintah sudah harus
> > SANGAT TEGAS dan STOP untuk BERDIPLOMASI di depan
> > umum yang notabene hanya
> > untuk menutupi kesalahan dari perusahaan yang KURANG
> > AJAR.
> > (Kenapa KURANG AJAR??? Karena MANUSIA yang
> > menggunakan jasa penerbangan ini
> > (seluruh maskapai penerbangan di Indonesia) dianggap
> > BARANG bukan NYAWA)
> > 
> > Sebenarnya ada beberapa kejadian yang tidak diekspos
> > media contohnya
> > Kejadian yang menimpah LION AIR tujuan Jakarta
> > Manado yang pecah ban.
> > Kejadian ini dialami oleh Paman saya tapi setelah
> > saya coba cek dimedia
> > massa berita kejadian ini tidak ada.
> > 
> > Dari hal-hal ini, sebenarnya Sudah Cukup untuk
> > dibiarkan begitu saja.
> > Harusnya Pemerintah men-skors Maskapai yang terlalu
> > sering mengalami
> > kecelakaan baik pecah ban, tergelincir apalagi
> > sampai jatuh atau tabrak
> > gunung.
> > 
> > Mungkin ini dulu kekesalan saya yang bisa saya
> > ungkapkan kepada teman-teman.
> > Maaf jika penyusunan kalimatnya kacau balau :)
> > 
> > GBU,
> > 
> > Jimmy Masinambow
> > 
> > 
> > On 1/2/07, Heru Widodo <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> > >
> > >   adam air yang jatuh di sulawesi kemarin ternyata
> > sudah berumur 20
> > > tahun...
> > > terbang pertama kali di 11 jan 89
> > > dan sudah beberapa kali pindah kepemilikan
> > > indonesia kebagian sisa2nya...
> > >
> > > rgds,
> > > heru


Reply via email to