Inikah yg diinginkan kalian para pendukung SI? menyiram dua anak manusia dengan air comberan dan mencambukinya karena mereka melakukan intimacy yg kemunkginan didasari rasa cinta dan kasih sayang? pelaku nya nya pun sudah bukan remaja lagi, mereka sudah dianggap cukup dewasa utk bertanggung jawab atas perbuatan nya, apakah melakukan sexual kontak dengan pacar lebih biadab daripada menyakiti istri sepanjang hidupnya dengan polygamy ? this is just beyond my comprenhension......
HKSIS <[EMAIL PROTECTED]> wrote: http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=266313 Sabtu, 13 Jan 2007, Mesum, Sepasang Mahasiswa Dicambuk BANDA ACEH - Hukum Syariat Islam di bumi Serambi Makkah tak kenal kompromi terhadap perbuatan yang melanggar aturan dan ajaran Islam. Kemarin sepasang mahasiswa dieksekusi cambuk karena terbukti berbuat mesum (khalwat). Prosesi cambuk berlangsung di Masjid Kampung Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, usai salat Jumat. Terpidana cambuk itu adalah Syamsul Rizal bin Abdullah, 21, asal Matang Bireun, yang dihukum lima kali cambukan. Pasangannya, Liza Wahyuni bin Sulaiman, 20, asal Krueng Mane, Aceh Utara, mendapat tiga cambukan. Keduanya adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Banda Aceh. Eksekusi cambuk diwarnai sorakan ribuan warga ketika kedua tercambuk menaiki panggung hukuman. Prosesi yang berlangsung tertib itu turut dihadiri unsur Muspida Kota Banda Aceh dan tokoh masyarakat setempat. Juru Bicara Dinas Syariat Islam Kota Banda Aceh Wirzaini Usman mengatakan, keduanya ditangkap warga November 2006 di sebuah rumah di Kampung Mulia. Saat itu, warga sempat menyiram kedua pelaku khalwat itu dengan air parit. Setelah itu, mereka dibawa ke Kantor Dinas Syariat Islam. Majelis Hakim Mahkamah SyarÂ’iah Banda Aceh menyatakan, pasangan itu telah melanggar pasal Qanun tentang khalwat. Karena itu, mereka dijatuhi masing-masing hukuman lima dan tiga kali cambukan. Camat Kuta Alam M. Dahlan mengatakan, hukuman cambuk yang dilaksanakan itu merupakan yang ketiga di kecamatan tersebut. Sebelumnya, eksekusi cambuk dilakukan terhadap pelaku judi (maisir) dan minuman keras (khamar). "Kami berharap, hukuman cambuk ini untuk yang terakhir. Kami bersama warga tidak menginginkan lagi ada pelanggaran Syariat Islam yang berujung kepada hukuman cambuk di Kecamatan Kuta Alam. Kepada warga, mari bersama kita menjaganya," ajak Dahlan. Dia mengingatkan agar warga yang menyaksikan prosesi cambuk tidak mengejek para terhukum dan keluarganya. Baik saat pelaksanaan cambuk maupun sesudahnya. Sebab, mereka sudah menjalani hukumannya. Kadis Syariat Islam Kota Banda Aceh M. Nasir Ilyas menyayangkan masih adanya pelanggaran yang dilakukan warga. "Apa boleh buat, mereka harus dicambuk karena telah melanggar Syariat Islam," ujarnya. Nasir berharap, dengan adanya hukuman cambuk itu, warga, terutama kalangan muda, tidak lagi melanggar aturan dan ajaran Islam sehingga pelaksanaan syariat Islam di bumi Serambi Makkah benar-benar kaffah (total). (mag/jpnn) http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=266312 Sabtu, 13 Jan 2007, Kematian Jamaah Haji Naik Drastis Terbanyak dari Surabaya dan Solo JAKARTA - Pemerintah, tampaknya, perlu menyempurnakan sistem pelayanan kesehatan bagi jamaah haji. Sebab, total jamaah haji RI yang wafat hingga kemarin mencapai 460 orang, lebih banyak 30 persen dibandingkan angka kematian jamaah tahun sebelumnya. Wakil Ketua Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Barita Sitompul menjelaskan, angka tersebut mungkin bertambah banyak. Sebab, masih tercatat beberapa jamaah RI yang diopname di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dan rumah sakit di Arab Saudi. "Kami tidak bisa mengelak fakta tersebut," katanya kemarin. Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Depag merinci soal penyebab kematian jamaah RI. Peringkat satu disebabkan gangguan sistem sirkulasi yang mengakibatkan 260 jamaah meninggal. Selanjutnya, gangguan sistem pernapasan menduduki peringkat kedua dengan 141 jamaah wafat. Setelah itu, darah dan organ pembuluh darah, endoktrin nutrisi, dan pemeriksaan hasil klinik (11 jamaah meninggal); sistem pencernaan (9 jamaah); neoplasma (7 jamaah); trauma, keracunan, dan akibat eksternal (6 jamaah); infeksi dan parasit (3 jamaah); serta genitourinaty (1 jamaah). Dilihat dari asalnya, jamaah yang diberangkatkan dari embarkasi Surabaya (SUB) dan Solo (SOC) menempati urutan pertama. Masing-masing 88 jamaah meninggal. Embarkasi Bekasi (JKS) menyusul dengan 76 jamaah meninggal, Jakarta (43), Batam (34), Palembang (30), Ujung Pandang (28), Banjarmasin (14), ONH Plus (14), Nanggroe Aceh Darussalam dan Medan (11), serta Padang dan Balikpapan (8). Jamaah wafat terbanyak berusia 60-69 tahun, yakni mencapai 181 orang. Sebanyak 160 orang berusia lebih dari 69 tahun, 86 jamaah berusia 50-59 tahun, dan 33 sisanya berusia di bawah 50 tahun.(agm) --------------------------------- Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends.