JUDUL ALBUM : BADAI PASTI BERLALU ARTIS : VARIOUS ARTIST LABEL : SONYBMG INDONESIA TAHUN : 2007 PRODUSER : ANDI RIANTO Mungkin sangat tidak fair jika membandingkan original version dan re-make version.Itu pun jika membandingkan antara album soundtrack film "Badai Pasti Berlalu" (1977) yang digarap Jockie Soerjoprajogo dengan "Badai Pasti Berlalu" (2007) versi Andi Rianto. Tapi toh memang menarik jika kita tetap keukeuh untuk menarik sebuah garis komparasi. Andi Rianto tampak berupaya kuat untuk keluar dari bayang-bayang versi awal yang kini memang sudah jadi legenda.Melakukan restrukturisasi dan interpretasi memang bukanlah hal yang mudah.Disatu sisi,dia harus merubah image yang telah kuat mencengkeram dibenak yang mengalami sisi romantika pada era-nya.Disisi lain dia ingin membangun image baru,tak hanya dengan tata aransemen baru tapi juga dengan penyanyi yang berbeda generasi. Sulitnya pula gap antar generasi ini bisa sepanjang 30 tahun.Dan sebagai Music Director harus mengakomodir 2 kutub generasi yang pasti memiliki romantika yang berbeda,lifestyle yang berbeda. Tapi Andi toh sudah melakukan tugas "mengubah" itu dengan tidak semena-mena.Sudah pasti melalui proses yang tak sekedar "mengubah" pola yang sudah "jadi". Misalnya,Andi harus menempatkan penyanyi pria (Ari Lasso) sebagai pembawa lagu "Badai Pasti Berlalu" yang selama ini telah menjadi trade-mark Berlian Hutuaruk dengantimbre soprannya itu. Saya yakin tak sedikit yang reject dengan penempatan Ari Lasso disini.Namun jika disimak lebih jauh rasanya Ari Lasso memang pantas menyanyikan lagu ini dibanding vokalis pria lainnya. Andi pun berupaya mengikis habis dominasi sektor keyboard seperti yang terdengar pada versi asli di tahun 1977.Denting piano lalu diganti petikan gitar akustik.Tapi nuansa simfonik yang terasa di versi asli justeru ditampilkan dengan menempatkan departemen orkestrasi yang lebih natural. Simaklah "Pelangi" yang jauh terdengar R&B dibanding versi asli yang bernuansa pop simfonik Eropa ala Kayk,Procol Harum atau Genesis (lagu Pelangi sendiri memang hasil "copypaste" Debby Nasution pada "after the ordeal"nya Genesis). Dengan R&B Style seperti ini maka orang akan susah menuduh lagu "Pelangi" memiliki muatan plagiat. Bahkan lagu "Khayalku" yang dulu merupakan duet antara Chrisye dan Berlian Hutauruk dengan aksentuasi klasik berubah menjadi pop-rock ditangan Paul T-Five. Bunyi-bunyi Hammond B3 yang ethereal diganti distorsi gitar elektrik. Disana-sini pun terdengar looping. Juga solo piano bernuansa klasik pada "Angin Malam" yang dalam versi Erwin Gutawa di tahun 1999 justeru sulit untuk dihilangkan,di album ini Andi Rianto mampu mendeletenya dengan memasukkan unsur gitar akustik dan orkestra. Sayangnya kenapa Andi /rif yang membawakannya.Padaha kita masih memiliki segudang penyanyi pria yang bisa lebih pas lagi. Penyanyi-penyanyi wanita yang tampil di album ini semisal Marshanda,Nindi atau Raihaanuun (yang juga pendukung film ini) memang tak bijaksana jika dibandingkan dengan supremasi diva Berlian Hutauruk.Tetapi dalam arransemen Andi,kok mereka jadi kontekstual.Lebih "down to earth" jika ini bisa disandingkan sebagai eufimisme dari kata "biasa-biasa saja".Toh Astrid mengundang impresi tersewndiri dengan gaya pseudo-gothic-nya melantunkan "Merpati Putih" maupun Audy yang memang sangat "perempuan" menyanyikan "Merepih Alam" yang memang tak bisa keluar dari konotasi melankolik. Akhirnya,jika ingin bernostlagia maka urungkanlah niat anda untuk menyimak album ini.Tapi jika ingin menikmati "Badai Pasti Berlalu" dalam dimensi kekiniannya sangat diperkenankan. TRACKLIST : 1.BADAI PASTI BERLALU 2.MERPATI PUTIH 3.PELANGI 4.SEMUSIM 5.KHAYALKU 6.BAJU PENGANTIN 7.CINTAKU 8.MATAHARI 9.ANGIN MALAM 10.MEREPIH ALAM 11.SERASA DENNY SAKRIE 0818417357 http://musicalbox.jdfi.co.id/n
--------------------------------- Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get things done faster.