DARI MANA KEMISKINAN ? 
   
  Takdir menang Allah yang menentukan, tetapi nasip tergantung kita sendiri, 
Allah tidak menciptakan kemiskinan, kita sendiri yang membuat diri kita  
miskin.Selama kita tidak merubah “ jalan pikiran “ tidak merubah “ cara 
berpikir ”, jangan harap ada perubahan nasip.
   
  Dalam awal pelayanan saya di internet, topik pelayanan saya :
  “ Perbaharuilah pikiranmu ! Hidup dengan iman ! “ 2002-2003
  2004-2006 saya pasip di internet, saya terjun sebagai pelayan sosial, melobi 
“ pelayan2 sosial yang handal “, yang jujur, yang bisa memberi kontribusi 
kepada bangsa ini.
   
  Saya percaya, semua umatNya, harus hidup bersamaNya, berharap padaNya, hati 
dan pikiran  harus taat dan tulus untuk kepentingan orang banyak, bukan untuk 
kepentingan partai, golongan dan agama.
   
  Saya menemukan rahasia ilahi tentang pelayanan “ dari tidak ada menjadi ada “ 
yaitu : jadilah “ pelayan sosial “dulu, melakukan pekerjaan2 yang paling kecil 
dimasyarakat, jujur dihadapan Allah, beri  makan orang miskin dalam arti yang 
luas. Maka nasip kita pasti berubah, lakukan dengan kemampuan , mulai memberi 
nasi bungkus, lalu meningkat beras …….mencarikan pekerjaan orang yang belum 
punya pekerjaan sampai…….  bisa memberi kontribusi yang berarti bagi pemerintah 
untuk mendukung  suksesnya PP No. 7, jangan pikir segi komersilnya, cobalah! 
anak cucu kita  tidak akan kekurangan makan, Allah pasti mendengar doa2 kita, 
kita dicukupi sepanjang hidup.
   
  Mari kita diskusi DARI MANA KEMISKINAN ? 
   
  Animisme, New Age Movement berakar di Timur jauh, menurut mereka roh-roh 
menggerakan segalanya dan segalanya bergerak menuju kesatuan roh. Dunia yang 
nyata tidak kelihatan,tidak masuk akal, padahal menurut teman saya Daud Toni : 
“ Semua yang tidak Anda lihat atau tidak Anda percayai, bukan berarti itu tidak 
ada, Tetapi mungkin itu hanya tersembunyi dari mata jasmani dan rohani Anda ! “
   
  Sekularisme, pada dasarnya bersifat fisik, dalam sekularisme kebenaran adalah 
hal2 yang ditangkap oleh indra. Moralitas bersifat relatip. Nilai2 kehidupan 
terjadi dari konsensus sosial.
    
  Atheisme, berakar di belahan dunia Timur tengah kuno. Paham ini memandang 
realitas yang paling tinggi sebagai hal yang bersifat pribadi dan mempunyai 
ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.
  Mereka mengakui Allah itu ada, Ia menciptakan alam semesta yang memiliki 
demensi fisik dan rohani yang terlihat dan yang tidak kelihatan.
  Kebenaran, seperti  yang diungkapan oleh Allah adalah bersifat objektip dan 
dapat dikenali oleh manusia. Karakter Allah membentuk moral yang mutlak.
  Mereka percaya bahwa Allah yang satu menciptakan manusia dan dunia ini. Allah 
mengamati dunia akan tetapi juga sangat dekat dan terlibat didalamnya.
   
  Pemahaman mereka soal kemiskinan : 
   
  Animisme, New Age Movement : penyebab kemiskinan terletak diluar jasmani dan 
material. Mereka percaya pada jutaan dewa-dewa yang berubah-rubah dan tidak 
bisa diramalkan. Banjir dan gempa bumi, kekeringan dan wabah penyakit adalah 
manifestasi dari kekuatan para dewa-dewa tersebut. Hal2 yang buruk ini terjadi 
ketika dewa-dewa marah atau tidak memperhatikan kebutuhan manusia. Jalan 
keluarnya adalah menyenangkan dewa-dewa mereka. 
  Mereka menganggap dunia yang dapat dilihat ini hanya sebuah ilusi saja, 
mereka hidup dalam keselarasan dengan para dewa-dewa, mereka mengaggap 
peristiwa2 yang terjadi datangnya dari alam luar, alam roh, sehinggsa jalan 
kealuarnya  menyembah dewa2 mereka, minta jalan keluarnya dan dengan 
persembahan2 /sesajen2 untuk menyenangkan dewa2 mereka.
   
  Sekulerisme, kemiskian dianggap masalah jasmani semata-mata, ada 2 macam 
sudut pandang mereka :
  Perspektip Evolusi : sebab-sebab kelaparan, kemiskinan suatu wilayah atau 
negara dikarenakan  terlalu padat penduduknya, makanan  tidak cukup untuk 
kebutuhan semua penduduknya,  sehingga ada pemikiran “ pengendalian kelahiran “ 
( The Principle of Population, oleh Thomas Malthus, 1 anak cukup di RRC ), 
Indonesia : transmigrasi……..
   
  Sekulerisme Revolusi: orang menjadi miskin karena ekploitasi kolonalisme atau 
konsumerisme barat. Mereka menganggap keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan 
sumbernya dari penindesan baik dalam bentuk fisik maupun lainnya ( neo 
kolonialisme ) sulosinya : uang / sumber daya alam yang diambil harus 
dikembalikan kepada orang miskin, agar setiap orang miskin memiliki bagian yang 
sama, caranya ? melalui revolusi / pertumpahan darah, menambil kekuasaan 
pemerintah, mendirikan negara  “ sosialis “ seperti di Rusia dan RRC sistem 
komunis.
   
  Coba kita teliti negara2 ini : 
   
  Somalia, tidak memiliki sumber2 kekayaan alam, penduduknya 9,9 juta, ( 16 
orang per satu kilometer persegi ) Jepang dengan luas yang sama dengan Somalia 
tapi menjadi negara yang kaya padahal kepadatan penduduknya 21 x lebih banyak 
dari Somalia.
   
  Bandingkan Belanda dan Zaire, kedua negara ini punya sumber daya alam yang 
berlimpah, Kongo dengan 21 penduduk per kilometer persegi senantiasa berada 
dalam kekacauan, Belanda dengan kepadatan penduduk 461 per kilometer persegi  
stabil dan makmur.
  RRC berpenduduk seperlima penduduk dunia, populasinya 131 penduduk per 
kilometer persegi, dibandingkan dengan Taiwan populasinya 670 lebih perkilo 
meter perseginya, mana yang anda pilih ? enak hidup di RRC atau Taiwan ? ada 
perpedaan2 masalah politik dan ketata-negaraan di kedua negara itu.
   
  Masalah paham Sekulerisme Revolusi apakah kolonialisme dan neo-kolonialisme 
benar2 merupakan faktor yang menentukan bagi kemakmuran atau kemiskinan ? 
beberapa negara seperti Swiss dan Swedia, tidak pernah terlibat dalam aksi 
penjajahan. Demikian juga Australia dan Amerika yang pernah dijajah bahkan 
menjadi negara2 yang sangat maju.
   
  Nepal tidak pernah dijajah tetapi keadaannya sangat miskin. Tentu saja 
dibeberapa negara jajahan, kolonialisme membawa banyak dampak negatip, tetapi 
tidak ada hubungan yang langsung antar kemiskinan dengan kolonialisme.
   
  Bagaimana Indonesia ? kita punya sumber daya alam yang cukup, 218 jutra 
penduduk,  apakah Anda berpendapat bahwa bangsa kita susah untuk maju karena 
terlalu lama dijajah Belanda ? mohon pendapat teman2 digroups ini.
   
  Yayasan saya butuh bahan2 masalah kemiskinan dan pengangguran, saat ini saya 
sedang melobi “ pelayan sosial yang handal “ untuk membuka pasar kerja di 
Indonesia.
   
  Terima kasih.
  God Bless You all.
   
  Bambang Wiyono  e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  HP: 0812 327 3886
   
  Sumber :  Miller Darrow “ Membangun Banga dengan Pikiran Allah “ Yayasan 
Pusat Pengembangan Masyarakat, 2003,  penulis : Sandi Baratha, pemerhati 
masalah sosial , dengan sedikit tambahan dari saya. 

 
---------------------------------
Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited.

Kirim email ke