20/02/2007 16:30 WIB
Pasutri Haram di Bus Kota Wanita Chaidir Anwar Tanjung - detikcom Sayangnya, bus ini dapat rute sepi (Chidir AT) Pekanbaru - Di Indonesia, baru di Pekanbaru saja ada bus khusus wanita. Penumpangnya hanya untuk wanita, meski sopir dan kernetnya tetap lelaki. Wanita yang hendak naik bersama suaminya pun terlarang naik bus kota bernama Kartini ini. "Kami mohon maaf bagi penumpang pasangan suami istri tidak dapat kita layani. Bus kami memang benar-benar untuk penumpang wanita saja," kata Direktur PT Riau Kencana Mandiri, Deddy Mizward, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (20/2/2007) di Pekanbaru. Lantas mengapa pasangan suami istri juga "diharamkan" di dalam bus kota wanita itu? Menurut Deddy, bus yang mereka rancang memang untuk penumpang wanita sehingga laki-laki memang tidak dilayani walau pun itu suami sah calon penumpangnya. "Kita kan hadir guna menghindari pelecehan seksual. Kalau ada calon penumpang pasangan suami istri ya silakan saja naik bus kota umum. Di bus kota umum, sang suaminya kan dapat menjaga istrinya dengan baik selama di dalam bus," kata Deddy. Lantas bagaimana dengan ibu rumah tangga yang membawa putranya? Kalau soal membawa anak laki-laki, menurut Deddy, boleh-boleh saja. Namun, tetap saja ada batasannya. Awak bus hanya mengizinkan calon penumpang laki-laki khusus mereka yang masih duduk di bangku sekolah SD. Paling banter penumpang cowok masih duduk di bangku kelas VI SD. "Kalau sudah setingkat SMP ke atas, ya mohon maaf juga, kami tetap melarangnya," kata Deddy. (cha/nrl) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/20/tim e/163021/idnews/744654/idkanal/10 20/02/2007 14:47 WIB Sopir Bus Kota Wanita Dapat Gaji Bulanan, Tak Kejar Setoran Chaidir Anwar Tanjung - detikcom Pekanbaru - Kalau sopir bus kota lainnya mengejar setoran, tidak dengan bus kota khusus wanita Kartini di Pekanbaru. Demi kenyamanan dan keamanan, pengelola Kartini memberikan gaji bulanan pada krunya. "Berapa besar gajinya itu rahasia perusahaan kami. Yang jelas, ini kita berikan untuk kenyamanan dan keamanan penumpang sendiri," kata Direktur PT Riau Kencana Mahdani, Deddy Mizward, dalam perbicangan dengan detikcom, Selasa (20/2/2007) di Pekanbaru. Bus kota Kartini membidik penumpang wanita. Namun krunya tetap kaum Adam. Dia berharap, dengan diberikannya gaji bulanan itu, para sopir bus Kartini tidak kebut-kebutan mengejar penumpang. "Dengan demikian para sopir kita tidak tergesa-gesa mengejar penumpang untuk mendapatkan setoran," kata Dedy. Bus kota khusus wanita yang merupakan ide PT Riau Kencana Mahdani ini, rencananya baru efektif berjalan pada Rabu (21/2/2007). Selama dua hari bus ini melakukan uji coba dari terminal AKAP Payung Sekaki menuju Pasar Pusat. "Efektifnya besok kita baru akan melayani penumpang khusus wanita," kata Deddy. Pihaknya berharap, Pemkot Pekanbaru memberikan rute padat untuk memecahkan solusi pelecehan seks pada kaum Hawa di dalam bus. Rute yang dilalui bus Kartini ini memang tergolong rute yang sepi. "Kita sangat berharap paling tidak dari 5 bus kota, 3 di antaranya bisa berada pada jalur padat. Lagi pula kita ini kan mengambil penumpang yang sangat khusus. Sehingga tidaklah terlalu menjadi pesaing dalam mencari penumpang dibanding bus kota umumnya," kata Deddy. (cha/nrl) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/20/tim e/144720/idnews/744583/idkanal/10 20/02/2007 11:39 WIB Warga Pekanbaru Sambut Gembira Bus Kota Khusus Wanita Chaidir Anwar Tanjung - detikcom Pekanbaru - Warga Pekanbaru, khususnya kaum hawa, menyambut gembira kehadiran bus khusus wanita. Mereka berharap, Pemkot Pekanbaru mengizinkan bus ini melintas di jalur padat penumpang. Saat ini Pemkot Pekanbaru, Riau, hanya mengizinkan bus khusus wanita ini melewati jalur baru, yakni terminal bus AKAP Payung Sekaki menuju Pasar Pusat di kawasan Jl Sudirman Pekanbaru. Jalur ini relatif masih sangat sepi. Padahal tindakan pelecehan seksual justru rawan terjadi di jalur padat penumpang, seperti Pasar Pusat-Kubang, dan Pasar Pusat-Panam. Hal ini membuat tujuan pengadaan bus khusus wanita ini menjadi kurang efektif. Bahkan banyak kaum perempuan yang belum mengetahui kehadiran jenis angkutan umum yang baru pertama kali ada di Indonesia ini. "Sebab selama ini belum ada yang pernah melintas di daerah kami. Kalau ada sih mendingan pakai bus kota khusus cewek itu," kata Sulistani (34) ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Panam. Ibu empat orang anak ini berharap, bus kota khusus wanita itu bisa membuka jalur dari Panam menuju Pasar Pusat. Selama ini dia selalu was-was saat menumpang bus kota. Selain berdesakan dan rawan pencopet, dia juga mengakui adanya tangan-tangan jahil di dalam bus kota. "Kalau penumpangnya padat, kita berdesakan. Dan maaf, tanpa sadar kadang buah dada kita tersenggol penumpang laki-laki. Mungkin saja tidak sengaja tersenggol, tapi ada juga kok yang memang mencari kesempatan dalam kesempitan," kata Sulis sambil mesam-mesem. Pengakuan yang sama juga dilontarkan, Nining (27) warga Kubang, Pekanbaru. Dia mengaku, selama ini sering kali melihat tingkah pria yang menjengkelkan di dalam bus kota. Menurut Nining, ada saja tingkah pria yang memanfaatkan untuk bisa berdempetan dengan wanita. Kondisi ini membuat dirinya merasa sangat risih. Namun hal itu tidak mungkin dihindari karena memang tidak ada pilihan lain. "Kalau memang ada bus kota untuk wanita, ya saya mending milih bus itu saja. Tapi sayangnya belum ada bus kota wanita yang memasuki rute seperti bus kota lainnya," ujar Nining penuh harap.(cha/djo) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/20/tim e/113903/idnews/744423/idkanal/10 20/02/2007 11:14 WIB Cegah Pelecehan Seksual, Bus Khusus Wanita Hadir di Riau Chaidir Anwar Tanjung - detikcom Pekanbaru - Kaum wanita seringkali mengalami pelecehan seksual saat berdesakan di dalam bus kota. Untuk menghindari hal itu, di Pekanbaru, Riau, hadir bus kota khusus wanita. Berdiri saling berhimpitan di dalam bus kota bukan hal yang aneh bagi masyarakat perkotaan, tak terkecuali di Pekanbaru. Pria dan wanita bercampur menjadi satu. Namun sayang, banyak pria sering memanfaatkan situasi ini untuk memuaskan nafsu bejadnya. Mereka kerap melakukan pelecehan seksual. Inilah yang menjadi pertimbangan PT Riau Kecana Mahdani menyediakan bus khusus wanita. Armada bus ini memang masih terbatas. Baru sekitar lima unit dengan kapasitas penumpang 27 orang. "Bus khusus wanita ini untuk menghindari pelecehan seksual yang selama ini kerap terjadi di dalam bus kota. Tidak hanya di Pekanbaru, mungkin kota lainnya juga mengalami hal yang sama," ungkap Direktur PT Riau Kencana Mahdani, Deddy Wizward kepada detikcom, Selasa (20/2/2007). Sayangnya, rute angkutan umum berwarna oranye ini tidak hadir pada jalur padat. Pemerintah Kota Pekanbaru hanya mengizinkan rute bus khusus wanita ini pada jalur baru, yakni terminal bus AKAP Payung Sekaki menuju Pasar Pusat di kawasan Jl Sudirman Pekanbaru. "Karena rute kita ini masih baru, makanya penumpang agak sepi. Padahal kita berharap, bus khusus wanita ini bisa di jalur padat, misalnya Pasar Pusat-Kubang, atau Pasar Pusat menuju Panam," kata Deddy. Padahal selama ini, kaum hawa yang selalu mendapat pelecehan itu justru di jalur padat. Bus kota menuju dari Pasar Pusat menuju Kubang, misalnya, selama ini bus selalu dijejali penumpang malah sampai bergantungan. "Namun sayang, bus khusus wanita ini belum diberikan jalur rute padat seperti yang diharapkan. Padahal kita hadir justru ingin menghindari pelecehan dalam bus pada jalur padat tersebut," kata Deddy. Bila armada khusus cewek dipenuhi penumpang, menurut Deddy, pihaknya hanya mengizinkan kelebihan penumpang hanya 20 persen dari kapasitas penumpang 27 orang. Ini guna menghindari desak-desakan sesama penumpang. "Tarif yang kita kenakan juga sama dengan bus kota lainnya. Untuk sekali jalan, kita hanya mengenakan biaya Rp 2.000 per orang," kata Deddy. Walau bus kota ini khusus wanita, namun awaknya masih saja dikendali lelaki. Artinya sopir dan kernet masih laki-laki. Sebernarnya pihak perusahaan jasa angkutan umum ini, berharap hadirnya bus khusus wanita ini bisa membuka lowongan tersendiri untuk kaum wanita. "Tapi karena sumberdaya di daerah kita belum memadai, akhirnya khusus sopir dan kernet tetap laki-laki, namun demikian bukan tidak mungkin, ke depan mulai dari penumpang sampai sopirnya sama-sama wanita," ungkap Deddy.(cha/djo) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/02/tgl/20/tim e/111404/idnews/744416/idkanal/10
<<attachment: image001.jpg>>