Atau karena saat ambil keputusan untuk kawin lagi
berada di tempat "basah", tetapi sesudah situasi
berubah sementara tuntutan isteri muda untuk
"diperlakukan sama" dalam segala hal (secara materi)
dengan isteri pertama, kacaulah RAPBN. Tagihan datang
dari mana-mana sementara penghasilan menipis. (Kalau
negara masih mending, bisa cetak uang untuk menutup
difisit. Inflasi urusan belakangan).

--- hartono_tjahjadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
hal2 negatif yg anda sampaikan itu banyak terjadi,
kalau motivasi berpoligami itu sekedar bosan dg yg
udah keriput, dan pengen menggantinya dg yg msh
kencang

On 2/20/07, Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Setuju.
> Seandainya poligami tidak menyebabkan korban
> berjatuhan, kita rasanya tak perlu mempersoalkan
> poligami. Tetapi kita sudah melihat diantara anggota
> keluarga dan teman-teman/kenalan kita betapa banyak
> anak yang semula melihat masa depan cerah tiba-tiba
> berhadapan dengan masa depan suram setelah Bapaknya
> kawin lagi. Berapa banyak yang drop-out atau tidak
> bisa melanjutkan ke perguruan tinggi karena si ayah
> secara blak-blakan mengatakan bahwa dia hanya merasa
> berkewajiban menyekolahkannya sampai SMA.
>
> I was in there, so I know.
>
>--- wreddya hayunta <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Manusia biasa tidak berpoligami. Hanya manusia luar
> biasalah yang berpoligami, atau paling tidak merasa
> luar biasa, merasa punya kelebihan. Merasa dirinya
> bisa suci memperlakukan istri2nya dengan adil.
Karena
> yang berpoligami bukanlah laki2 biasa, makanya perlu
> kita soroti. Apakah kita keisengan kalau menyorot
> poligami? Nggak lah, karena itu menyangkut nasib
adik
> perempuan kita, anak perempuan kita, maka itu
bukanlah
> keisengan namun pembelaan.
>
> Kita permisif pada kumpul kebo? Elo kali yang
> permisif. Seandainya saya punya anak perempuan saya
> tidak akan rela melihat dia kumpul kebo sebagaimana
> saya tidak rela melihat dia dipoligami.
>
> Sudahlah, poligami itu tindakan asosial (maksudnya
> tidak bisa diterima secara sosial - mau pakai dalil
> agama, ekonomi atau apapun), sehingga membela orang
> yang poligami adalah tindakan yang jauh lebih bodoh.
>
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "Donald Use
Taralia"
>
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Ogut sering berpikir, apakah ngga keisengan amat
> yakh kalo masalah
> > beginian saja (pernikahan) masih sering dikomen?
> Padahal kita
> > permisif sekali kepada para pelaku kumpul kebo,
baik
> kebo abang,
> kebo
> > ijo, kebo kuning, dll. Hehehe .. abis kebonya juga
> lebih dari satu
> > sih alias polikebo!
> >
> >
> >
> > --- In mediacare@yahoogroups.com, hartono_tjahjadi
> <bukanislam@>
> > wrote:
> > >
> > > Saya sependapat. M asalah poligami si Ade
Armando
> tidak perlu
> > diperpanjang.
> > >
> > > Sah-sah saja dia kawin lagi, toh agamanya
> memperbolehkan punya 4
> > > istri. Tak masalah. Tiap laki-laki di milis ini
> juga bisa
> seperti
> > Ade, jadi bukan hal yang luar biasa...
> > >
> > > hartono
> > >
> > >
> > > On 2/20/07, mariatul kiptiah <kipti68@> wrote:
> > > >
> > > >
> > > > Teman-teman..
> > > > Saya jarang sekali ikut nimbrung menulis. Tapi
> tiap
> > > > hari saya buka milis ini. Tapi topik hangat
> > > > akhir-akhir ini membuat saya ingin
mengeluarkan
> > > > pendapat dan usul.
> > > > Gimana kalau kita berhenti saja membahas atau
> > > > mengomentari keputusan yang diambil Bang Ade
> Armando.
> > > > Menurut saya, sepopuler apapun Bang Ade atau
> apapun
> > > > yang dia ucapkan atau dia yakini di masa lalu,
> tokh
> > > > dia tetap manusia biasa (kayak lagunya Seriues
:
> > > > Rocker Juga Manusia) seperti kita semua.
> > > > Saya tidak membela Bang Ade kalau saya
> mengatakan
> > > > semua ini. Tokh secara pribadi saya tidak
kenal
> Bang
> > > > Ade. Tapi buat saya --lagi-lagi-- dia manusia
> biasa
> > > > yang punya keterbatasan kemampuan memuaskan
> banyak
> > > > orang. Sebagai manusia dia juga punya hak
untuk
> > > > mendapat ruang privacy untuk keputusan yang
> > > > diambilnya.
> > > > Kebetulan saja kita sedang tidak berada di
> situasi
> > > > yang saat ini diduduki oleh Bang Ade. Siapa
yang
> bisa
> > > > menjamin bahwa kita tidak "terpaksa" mengambil
> > > > keputusan seperti keputusan Bang Ade sekarang?
> Tidak
> > > > ada bukan?
> > > > Masih banyak banyak topik yang bisa dibahas
> selain
> > > > masalah (kalaupun jadi masalah) Bang Ade.
> > > >
> > > > Salam
> > > > Mariatul Kiptiah


 
____________________________________________________________________________________
No need to miss a message. Get email on-the-go 
with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
http://mobile.yahoo.com/mail 

Kirim email ke