> "Budi P" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bedanya poligami dengan perzinahan adalah kalau seorang wanita > dipoligami, otomatis kebutuhan hidupnya wajib dipenuhi suami. >
Kawin kontrak di Bogor itu juga dinyatakan pelacuran oleh aparat di Indonesia dan pelaku2nya turis2 Arab ditangkap. Padahal namanya juga kawin tapi ada kontrak waktunya dimana wanita itu dibiayai hidupnya. Tapi terserah lah kepada maunya anda, karena pendapat dunia tidak bisa diubah oleh pendapat anda. Jadi engga perlu saya anti-Poligamy, karena kalo deklarasi HAM saja sudah memastikan poligamy sebagai pelanggaran HAM, masa depan apa yang masih anda harapkan ??? Silahkan saja berkhotbah di United Nation sana. Anda khan enggak bisa memaksakan pandangan anda kepada dunia, bahkan pandangan anda itu juga bukanlah pandangan pribadi anda tetapi terbentuk akibat dirusaknya cara anda berpikir oleh agama Islam itu sendiri. Saya se-mata2 menolong cara anda berpikir agar juga mempertimbangkan resiko pandangan anda sehubungan masa depan generasi anda sendiri. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, kenapa Imlek sekarang dihalalkan padahal sebelumnya diharamkan ??? Sama sekali bukan karena Islam atau Alquran menghalalkan Imlek, menghalalkan Imlek sekarang jelas karena terpaksa dilakukan untuk memperbaiki ekonomi dengan cara menarik simpati keturunan Cina yang luas sekali kaitannya dengan pengusaha2 luar negeri yang diharapkan bisa ditarik untuk mau berinvestasi di Indonesia. Jadi demikianlah, Imlek TERPAKSA dihalalkan bukan berarti halal. Dari contoh ini, kenapa anda tidak bisa berpikir kalo akhirnya juga Poligami harus dilarang karena terpaksa dilarang karena ingin menarik simpati dunia dimana selama ini Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang paling tinggi pelanggaran HAM-nya. Jadi kalo Imlek bisa terpaksa dihalalkan, kenapa Poligami tidak mungkin akhirnya dilarang ???? Semua itu cuma masalah waktu, dan kemana perjalanannya, kita sama2 sudah tahu, yaitu tak bisa mengharamkan Imlek, mengharamkan Natal, mengharamkan berhala, mengharamkan patung2, dan menghalalkan Poligami. Bukankah lebih terhormat kita dengan kesadaran sendiri memperbaiki penegakkan HAM katimbang dipaksa secara memalukan melalui sanksi ekonomi berupa boikot dan embargo ???? Bandingkanlah kesombongan umat Islam yang memaksakan memboikot produk Amerika, tapi baru diembargo sedikit saja sudah teriak2 !!! Lucu bukan??? Kalo anda mau boikot lalu disambut dengan embargo ekonomi bukankah cocok sudah dengan tujuan boikot itu sendiri ??? memalukan memang!!! Ny. Muslim binti Muskitawati.