Hari ini beberapa media suratkabar menempatkan artikel penghargaan insan film 
Academy Award sebagai salahsatu berita penting di halaman pertama. Bandingkan 
dengan liputan untuk FFI yang lebih menyoroti gontok-gontokan antara sineas 
muda dengan sesepuh jagad perfilman nasional.
   
  Ngomong2 soal perfilman nasional kita kok saya merasa ada kemandegan, kalo 
jenisnya bukan film remaja, pastinya film bertema horror-misteri yang dianggap 
laku. Bayangkan kalo film2 ala sinetron Hidayah masuk ke bioskop, siapa sich 
yang tertarik nonton film2 begituan ?
   
  Setelah fil “Long road to Heaven” yang mengisahkan soal tragedy bom bali, 
mungkinkah ada produser film yang tertarik bikin film2 “semi-documenter” 
lainnya, mungkin bisa dikasih judul semacam : “Lumpur lapindo pasti berlalu”, 
“Ada apa dengan gaji, tunjangan, insentif, dan jalan2 ala DPR(D)”, “Me vs KPK”, 
dan sejenisnya. Bosan nonton sinetron2 religius mulu, sesekali bikin donk yang 
bertema politik dan hukum.  
   
  Mungkin Panasonic Awards nanti bisa buat kategori "penghargaan atas akting 
aktor/aktris favorit" dari kalangan oknum pejabat negara yang suka ngibulin 
rakyat ? Nominasinya adalah......
   
   
  Budi - Jkt

                
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Reply via email to