wah mas GG ini parah bener, deh..
mosok orang yang anti poligami dibilang egois dan tingkat keikhlasannya 
rendah,
sementara yang setuju poligami diyakini punya tingkat keikhlasan berbagi 
yang tinggi..

mas GG, 
kalo cuma masalah ingin berbagi dengan ikhlas, kayaknya gak perlu poligami 
segala, deh..
kalau merasa punya, ya berbagi aja dengan orang lain yang membutuhkan
mau janda, perawan, tua, muda, terserah..

saya rasa statement mas GG sudah merendahkan sekali arti CINTA yang 
sesungguhnya..
memang, dalam kata CINTA, ada keharusan untuk tulus berbagi..
saya bisa kok, berbagi harta, rasa, maupun raga suami saya, dengan mereka 
yang membutuhkan..
tapi bukan berarti suami saya boleh selingkuh, apalagi poligami..
berbagi harta: suami saya boleh mendermakan sebagian dari uang milik kami 
(walaupun kami belum berkelimpahan), kepada siapa saja yang memang butuh 
pertolongan
berbagi rasa: suami saya boleh punya rasa iba, peduli, kasihan, simpati, 
bahkan tanggung jawab pada siapa saja yang memang butuh & layak 
mendapatkannya
berbagi raga: suami saya boleh dipinjam oleh tetangga, baik nenek-nenek 
maupun yang masih perawan, jika memang mereka butuh keberadaan suami saya 
untuk menolong mereka. misalnya saat banjir kemarin. saya ditinggal nyaris 
seminggu gara-gara suami ingin menolong mereka yang kebanjiran di kp.melayu
jadi saya yakin banget, mas,
gak perlu poligami kalau hanya ingin menunjukkan sikap ikhlas!
(kecuali yang Mas GG maksud itu berbagi alat kelamin!!! itu sih, enak di mas 
GG sendiri kayaknya)



-----Original Message-----
From: "goenardjoadi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Date: Tue, 27 Feb 2007 12:31:15 -0000
Subject: [mediacare] Re: Boikot Ade Armando karena kemunafikannya!

Mas Billy,

apa gak ada kegiatan boikot lainnya? boikot makan, misalnya karena 
rakyat banyak yang kelaparan?

Kelihatannya Bang Ade Armando sedang menjadi sasaran tirani kelompok 
[kanibal], semuanya menyerang membabi buta. Saya ingin membahas 
rasa ingin tahu motif apa dibalik poligami. Pembahasan ini bebas 
nilai, terlepas dari salah benar, haram-halal. Beberapa alasan yang 
masuk akal bagi seseorang yang melakukan Poligami adalah sbb:

1. Tertulis di Al Quran,

ketaatan kepada yang tertulis di Al Quran, membuat seseorang menjadi
bersikap ikhlas, dan melaksanakan secara taat, alasannya bisa
berbagai macam pembenaran, sudah dipertimbangkan matang, kasihan,
atau untuk melindungi janda, dll. Ketaatan kepada Al Qur'an
dilakukan tanpa reserve, karena tertulis.

tingkat ketaatan yang berbeda satu orang dengan yang lainnya, ada
yang mengatakan benar tertulis, tapi.....

ada yang mengatakan ya itu tertulis, tapi jamannya....

ada lagi yang mengatakan itu tertulis, namun konteksnya adalah....

Jadi masing-masing memiliki tingkat ketaatan yang berbeda.

2. Ingin mencapai tahap keikhlasan yang lebih tinggi,

bahwa hidup dan pernikahan bukan masalah cinta lagi, namun masalah
keikhlasan, termasuk keikhlasan berbagi. Berbagi harta kepad janda
yang perlu dibantu, berbagi dengan orang lain, wanita lain.
Keikhlasan inilah yang sulit diterima oleh masyarakat yang egois,
dan memiliki cinta yang egoistik.

bila seseorang sudah mencapai taraf yang secara ekonomi tercukupi
rejeki berkelimpahan, akan banyak sekali dorongan untuk bersikap
ikhlas berbagi.

begitu ter-ekspose di masyarakat umum yang tingkat keikhlasannya 
rendah, terjadilah culture schock, benturan budaya [gegar budaya].

salam,
GG


 

Kirim email ke