Tidak usah jauh-jauh ke Amrik untuk mengetahui mutu
sebuah kotbah agama. cari aja mesjid dan gereja
terdekat. hari jumat ikut kotbah jumatan, lalu sabtu
atau minggu ikut misa atau kebaktian. 
Rasakan bedanya
   


--- Rudy Prabowo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> SUMBER BERITA :
>
http://islamlib.com/id/index.php?page=article&id=1125
> 
> 
>   PENGAKUAN ULIL ABSHAR-ABDALLA (tokoh JIL)
> 
> Saya curiga, tampaknya masjid-masjid kita kini bukan
> lagi tempat umat bisa menambah wawasan keagamaannya
> dengan cerdas, tapi justru menjadi tempat untuk
> merawat "kesemenjanaan" atau mediokrisi. Dari hari
> ke hari, umat dijejali dengan demagogi, ceramah yang
> sarat dengan klise, repetisi materi yang
> membosankan, dan kadang caci-maki yang menyuburkan
> rasa benci. 
> --- 
> Kalau mendengar khutbah di gereja-gereja Amerika
> yang disiarkan melalui TV (dikenal dengan istilah
> "televangelisme"), saya merasa, mutu khutbah
> orang-orang "kafir" itu secara umum jauh lebih baik
> ketimbang mutu khutbah di masjid-masjid kita di
> Indonesia. Retorika mereka sungguh sangat memukau. 
> --- 
> Saya curiga, tampaknya masjid-masjid kita kini bukan
> lagi tempat umat bisa menambah wawasan keagamaannya
> dengan cerdas, tapi justru menjadi tempat untuk
> merawat "kesemenjanaan" atau mediokrisi. Dari hari
> ke hari, umat dijejali dengan demagogi, ceramah yang
> sarat dengan klise, repetisi materi yang
> membosankan, dan kadang caci-maki yang menyuburkan
> rasa benci. 
> 
> Sedih melihat masjid kita seperti itu. Rupanya
> penyakit itu bukan hanya menjangkiti Indonesia. Di
> Boston pun, ceramah dan khutbah Jumat sangat tidak
> bermutu. Sama saja. 
> --- 
> Sebaliknya, peradaban yang di dalamnya terdapat
> khutbah-khutbah Jumat yang sarat demagogi dan
> caci-maki; apa yang bisa kita katakan selain ia
> sedang merosot? 
> --- 
> Bagaimana peradaban yang sakit secara "spiritual"
> dan rohani bisa melahirkan karya-karya besar seperti
> "The City in History" karya Lewis Mumford, misalnya?
> 
> --- 
> Dengan Qur'an dan hadis, umat Islam merasa telah
> "unggul" di atas umat-umat lain. Kitab Suci kita
> anggap kanon atau Kanon dengan "K" besar. Padahal
> setiap bangsa mempunyai kanon-nya sendiri-sendiri.
> Bangsa yang sehat dan maju adalah mereka yang
> terus-menerus melahirkan kanon, tanpa henti, tidak
> melulu mengandalkan kanon yang mereka anggap "suci"
> dan menutup segala kanon 
> 
> 
> SALAM..
> 
>        
> ---------------------------------
> Looking for earth-friendly autos? 
>  Browse Top Cars by "Green Rating" at Yahoo! Autos'
> Green Center.  



 
____________________________________________________________________________________
8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time 
with the Yahoo! Search movie showtime shortcut.
http://tools.search.yahoo.com/shortcuts/#news

Reply via email to