http://www.lampungpost.com/buras.php?id=2007030802374014

      Kamis, 8 Maret 2007 
     

      BURAS
     
     
     
     

Pak Usman dan Garuda! 


       
      H.Bambang Eka Wijaya:

      PAK Usman, tokoh, fanatik pada Garuda. Ke mana saja, di dalam atau luar 
negeri, sejauh ada rute Garuda, ia tak mau naik pesawat lain. "Paling aman dan 
nyaman!" jawabnya setiap ditanya mengenai fanatisme itu.

      Saat pesawat Garuda terbakar, Umar meneleponnya. "Pusing aku!" keluh Pak 
Usman di telepon. "Semua meneleponku minta komentar kecelakaan pesawat Garuda! 
Seolah aku paling bertanggung jawab atas musibah itu!"

      "Semua penelepon itu pasti tahu Pak Usman selalu memilih naik Garuda!" 
sambut Umar. "Bisa saja pilihan itu dijadikan referensi bahwa Garuda paling 
aman dan nyaman! Maka itu ketika Garuda mendapat kecelakaan, mereka ingin tahu 
komentar Pak Usman, mempertanyakan referensi itu!"

      "Kesannya begitu!" tegas Pak Usman. "Tapi aku tadi sempat berpikir, 
kecelakaan Garuda hanyalah bagian rangkaian musibah yang menimpa bangsa kita, 
yang belakangan frekuensinya meningkat! Artinya, sebagai rangkaian musibah itu, 
baik faktor manusia maupun faktor teknis yang jadi penyebab suatu kecelakaan 
hanya sebagai jalaran! Ada faktor lain di luar itu yang lebih menentukan di 
balik jalaran tersebut!"

      "Berarti Pak Usman masih tetap memilih Garuda meskipun telah mengalami 
kecelakaan?" kejar Umar.

      "Mau naik apa lagi?" sambut Pak Usman. "Di darat naik kereta api 
terguling! Naik kapal laut terbakar dan tenggelam! Di udara sama! Jadi malah 
rasional memilih Garuda karena memiliki fasilitas maintenance terbaik untuk 
tingkat nasional kini! Kalau terjadi sesuatu juga, takdirlah yang menentukan!"

      "Pak Usman tak memasalahkan kelemahan regulasi atau manajemen operasi 
transportasi nasional atas musibah beruntun itu?" tanya Umar.

      "Semua orang sudah memasalahkannya! Tapi lihat, musibah justru makin 
bertubi-tubi!" tegas Pak Usman. "Artinya, percuma mempersoalkan semua itu 
karena selain argumentasi dan justifikasi sudah tersedia nian untuk 
menangkisnya, rundungan bencana yang menerpa juga tak selesai dengan adu mulut 
mancari kebenaran masing-masing! Jadi, sudah saatnya setiap warga bangsa untuk 
tidak saling menyalahkan dalam setiap bencana, tapi introspeksi sembari 
berusaha membereskan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing!"

      "Bicara Pak Usman justru menjurus ke pemerintah, yang kewajiban dan 
tanggung jawabnya masih banyak yang harus dipenuhi, terutama dalam meningkatkan 
kesejahteraan rakyat!" timpal Umar.

      "Terlepas dari kewajiban umum itu, kewajiban mendesak tak boleh 
dielakkan, seperti lepas tangan dari kasus lumpur panas Lapindo yang 
dilemparkan jadi urusan perusahaan pengeboran semata!" tegas Pak Usman. 
"Tanggung jawab membersihkan korupsi, penyebab kemiskinan makin parah! Juga 
para koruptor, penyebab ragam sistem tak berjalan efektif hingga jadi biang 
bencana, seperti dalam transportasi umum!"

      "Ternyata Pak Usman menyalahkan orang lain juga!" entak Umar.

      "Bukan menyalahkan, tapi menuntut tanggung jawab!" tegas Pak Usman. 
"Masak bencana bertubi-tubi, secara nasional dalam bernegara-bangsa tak ada 
yang bisa diminta untuk bertanggung jawab!" 
     

Attachment: bening.gif
Description: GIF image

<<attachment: buras.jpg>>

Kirim email ke