Apakah Tuhan Allah itu tidak adil? Orang baik malahan diganjar ber-umur pendek 
dan orang jahat ber-umur panjang.
   
  Mengulas korban2 yang berjatuhan dalam musibah pesawat Garuda, bisa kita 
ambil sebagai anggapan bahwa banyak penumpang ada yang baik dan ada yang jahat. 
Ada yang jahat meninggal dan ada juga yang baik meninggal. Apakah Tuhan Allah 
bermain dadu dengan nyawa seseorang albeit itu ciptaan-nya sendiri.
   
  Bagaimana sikap anda tentang Din Syamsudin yang bisa berkelit cepat2 
meninggalkan ibu yang duduk dimukanya,dan "terpaksa" dia tidak sempat tolong 
karena dia sendiri harus menyelamatkan nyawanya? Ini diberitakan dalam 
wawancara di  Radio Elshinta.
  Bagaimana sikap anda apabila anda ada di tempatnya Din Syamsudin?
   
   Sukar kayaknya menentukan sikap, karena dalam keadaan darurat semacam 
musibah , musibah apa saja ,sikap seseorang ibaratnya ditentukan oleh instink 
yang datangnya mendadak dan keputusan juga perlu diambil mendadak.
  Tapi disinilah letak essensi dari watak seseorang. Keputusan dan sikap yang 
diperlukan mendadak menentukan watak seseorang. Tapi ini aku serahkan kepada 
pendirian masing2 orang.
  Hanya satu yang kiranya ada  kepastian yakni apabila kebetulan yang duduk 
disampingku itu adalah anak, istriku maka tanpa ragu2 aku akan menyelamatkan 
mereka dulu, sebelum aku.
   
  Tapi bagaimana situasinya apabila aku tahu bahwa yang duduk disampingku itu 
adalah dedengkotnya gerombolan pengkorup Indonesia? No way man!, aku akan buru2 
secepat kilat menyelamatkan diriku sendiri. Biarlah dengan sikap ku itu  dan 
kayaknya bisa  sikap ini digolongkan sebagai tindakan terpuji karena menolong 
negara melenyapkan seorang koruptor. Simple bukan?
   
  Tapi diluar uraian diatas yang menyangkut individu2 yang terseret dalam 
musibah, yang aku pertanyakan yalah  banyak kejadian dimana orang jahat itu 
berumur panjang dan yang baik pendek umurnya.
  Apakah Tuhan Allah punya grand design, yakni agar yang jahat dibiarkan 
mengumpulkan dosa sebanyak mungkin agar nantinya bisa dijebloskan dalam neraka 
se-dalam2-nya? Dan yang baik di cabut duluan agar dia bisa didukkan 
disampingnya? Suuatu kontradiksi dalam pendapat dan sikap  bukan?
   
  Tapi kenapa di Indonesia itu walalupun masuk neraka atau masuk surga itu 
sudah jelas di goreskan oleh Tuhan Allah, tapi kenapa banyak yang mau ambil 
jalan pintas masuk neraka dengan menjalani hidup ber-korupsi ria yang 
memelaratkan rakyat? Padahal 90% orang/penduduk Indonesia itu ber-agama? 
Rupanya Tuhan Allah lupa akan tugasnya memberikan wejangan secara kontinu.  
   
  Apakah wejangan Tuhan Allah itu karena kita ini buta dan tuli maka Tuhan 
Allah berbicara melalui musibah2 yang terjadi achir2 ini. Siapa tahu?
   
  Harry Adinegara

 Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 

Kirim email ke