Ada juga yang hobinya jadi tukang sebar kabar bohong, provokasi, pecah belah, 
dan cilakanya lagi, orang ini bukan orang Indonesia tapi WN lain yang dikenal 
dalam sejarahnya sebagai penjajah kejam. Dengan kata lain, dia adalah penyusup 
yang tugasnya merongrong dari dalam. 

manneke


-----Original Message-----

> Date: Fri Mar 09 02:37:11 PST 2007
> From: "Danny Lim" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [mediacare] Mediacare, si "Indonesia Kecil"
> To: mediacare@yahoogroups.com
>
> Di Media Care hidup masyarakat kecil Indonesia yang penuh
> kekontrasan. Ada yang rese menganggap berhak mengatur apa yang boleh
> dan tidak boleh dilakukan orang lain, namun ada banyak juga yang
> tidak rese. Ada yang bersifat posko banjir, namun ada juga yang
> bersifat "voorkomen is beter dan genezen". Ada yang sehari-hari
> menulis culture shock dan ncek/mpe, tapi ada juga yang berbicara
> tentang sektor pertanian, banjir di Jakarta yang sekarang sudah
> dilupakan orang. Ada yang bermasturbasi dengan slogan, tapi ada juga
> yang giat mengamanatkan pasal 34 UUD RI. Ada yang pemikirannya cupat
> terbatas (bukan blo'on) tapi ada juga yang broadminded. Semua itu
> menunjukkan manusia memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri-
> sendiri. Tentu kita tidak bisa menyeragamkan semua orang menjadi
> sama, bukan?
> 
> Apa yang telah saya hasilkan? Ah itu 'kan urusan saya, saya juga
> ngga menuntut apa yang telah Leo Tobing hasilkan, bukan? Namun bila
> saya bicara tentang pasal 34 UUD RI "Fakir miskin dan anak terlantar
> dipelihara oleh negara" maka itu berarti anda dituntut untuk
> berprestasi di sektor pelayanan masyarakat oleh pendiri RI, bukan
> oleh saya, wong yang bikin UUD RI bukan saya kok, ihik ihik :-).
> Singkat kata: orang Indonesia dituntut oleh UUD RI, saya orang
> Belanda dituntut oleh UUD Belanda, you got the point Leo?
> 
> Sebuah diskusi yang menarik dan bermanfaat.
> 
> Salam hangat, Danny Lim, Nederland
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, "Leo TOBING" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > Hehehehe ...
> > Iya ya, 'da ... Memang otaknya bung danny sangat tidak terbatas,
> dan kita
> > penuh keterbatasan ... Yaa, ... Maklumlah, kita ini manusia penuh
> dengan
> > segala keterbatasan. Kalau yang tak terbatas itu, biasanya ada
> pada sang
> > pencipta. Apakah bung danny telah memposisikan diri sebagai yang
> tak
> > terbatas? Mungkin beliau tidak bermaksud tulisannya seperti itu,
> tetapi
> > disnilah kita melihat keangkuhan intelektual-nya.
> >
> > Ida,
> > Kaya'nya si Danny berpikir bahwa dia pikir, dia pintar ...
> Hahahahaha
> > Apa sih yang telah dia perbuat untuk sesama manusia selain
> membangun
> > arogansi diri dihadapan anggota mediacare? Hahahahaha ...
> >
> > Kalau bung danny merasa otaknya lebih pintar daripada kita-kita
> yang menjadi
> > anggota mediacare ini, coba bayangin ... buat apa "menyemplungkan"
> dirinya
> > ke kelompok orang-orang tolol? Bukankah itu sebuah perbuatan tolol?
> >
> > Hahahahahaha ...
> > Atau mau diakui menjadi si pintar diantara orang tolol, ya?
> >
> > Please, dehhh ....
> >
> > Mau mendidik gak mau ...
> > Mau ngobrol, kok ngobrolnya sama orang-orang tolol?
> >
> > Dulu, opung sering bilang ... Berteman sama orang tolol elo jadi
> tolol,
> > berteman sama orang pintar kmu akan jadi pintar ...
> >
> > Bung danny mengklaim bahwa anggota mediacare memiliki kemampuan
> terbatas,
> > tetapi dia ternyata senang betul dengan kita-kita yang berkemampuan
> > terbatas, ... Hahahahaha ... Apakah itu bukannya bermain sama
> orang tolol?
> >
> > Pro: Danny Lim,
> > Anda 'kan sudah menyatakan bahwa manneke telah menuliskan email
> dengan
> > kata-kata yang kurang baik, lalu manneke mengatakan, "email yang
> mana?
> > Tolong ditunjukkan!"
> >
> > Nahhhh ...
> > Anda 'kan orangnya ingin tampil sempurna, kalau bicara biasanya
> teratur, dan
> > berdasarkan logika.
> > Saya rasa, logis sekali kalau manneke itu meminta anda membuktikan
> tuduhan
> > anda kalau manneke telah mengirimkan email yang tak baik ke milis
> yang anda
> > moderasi ... Masa anda tak bisa penuhi hal yg logis itu?
> >
> > Hal ini 'kan untuk menjaga kredibilitas anda yang ingin dibilang
> sebagai
> > orang yang pintar ... Orang pintar itu selalu menulis berdasarkan
> logika dan
> > data.
> >
> > Tunjukkin dong ....
> >
> > Kalau anda salah, dan itu wajar, karena setiap manusia tidak
> sempurna,
> > pernah berbuat salah ... Kok anda sulit menyampaikan permohonan
> maaf?
> >
> > Di indonesia ini, yang sulit mengatakan maaf itu, umumnya pejabat2
> negara
> > yang kebijakannya sering anda kritisi juga.
> >
> > Naahhh ...
> > Kalau anda juga susah meminta maaf, apa bedanya anda dengan tokoh
> itu?
> >
> > Kebijakan anda yang sewenang-wenang karena telah menerima email
> yang melukai
> > perasaan anda bukanlah hal baru di negeri ini ... Anda sama aja
> kok!
> >
> > Hahahahahaha ....
> >
> > Regards,
> > LEO TOBING

Kirim email ke