Meski agak menyimpang dari topik pembicaraan, tapi sy salut Bung Danny msh mengusung tema pembebasan. FPI gak mungkinlah memberedel Mediacare. Mereka kan takut sama nama sakti Radityo!
Bung, berita soal kebebasan berpendapat dan beribadah, perlu mendapat dukungan dari masyarakat internasional. Sy sangat berterima kasih, jika isu ini dibicarakan di tingkat politisi Belanda. Banyak contoh kasus soal demokrasi dan diskriminasi membuat pemerintah RI gerah, setelah didesak dari luar negeri. Sy punya pengalaman (menjadi korban) teror kebebebasan beribadah di sebuah daerah mayoritas Muslim di Bekasi tahun 1995. Pasca-kejadian, kami sepakat membuat audiensi dengan tokoh pemerintah setempat, kemudian dilanjutkan dengan mengirim surat ke Presiden, dan tembusan ke aparatur pemerintahan terkait. Tindakan ini tentunya disertai upaya mediasi ke warga sekitar. Singkat cerita, kasus itu akhirnya terselesaikan oleh waktu yg tidak sebentar. Selama 5 tahun "perjuangan", akhirnya kami dapat beribadah dengan tenang, meski setiap Natal dan Tahun Baru, perlu pengamanan polisi. Bung, inilah uniknya konsidi negeri sy. Janganlah terlalu dibandingkan dg Belanda yg (konon) demokratis itu. Sekali lagi, bung. Kiranya Anda dan kawan2 di Belanda (kembali) melemparkan isu toleransi antar-umat beragama di Indonesia. Mudah2an politisi dan pihak kerajaan Belanda "menjewer" pemerintah RI, lewat lobinya. Peran negara sahabat sangat ampuh mendorong pemerintah RI "terpaksa" menyelesaikan masalah seperti ini. Maaf, sy kurang etis, jika menyebut contoh kasus besar diskriminasi yang berhasil melalui desakan pihak asing. Demikian, -jd- --- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Media Care sih kagak mungkin bisa ditutup oleh FPI, > wong di sini ada > banyak jagoan. Ada sensei Deddy, ada prof. Manneke, > ada Wido > simpatisan PKS, ada pak Njoo pentolan PDS, ada > lawyer Leo Tobing, > ada jurnalis top Ida Khouw, ada Endiarto Widjaja > yang know-hownya > jempolan, ada Yap Hong Gie yang piawai pembauran > dll.dll.dll. Saya > berani taruhan satu krat Teh Botol Sosrodjojo, FPI > akan berpikir > minimal 3 kali sebelum melabrak Media Care. > > Ingat 'kan FPI kepentok Garda Bangsa ketika FPI > menyudahi ceramah > Gus Dur dulu? Nah bobot Media Care dengan > pentolan-pentolan di atas > ini kagak kalah dibanding bobot Garda Bangsa. So > don't worry to all > of friends, kita aman di Media Care sini, ihik ihik. > > Salam hangat, Danny Lim, Nederland > > --- In mediacare@yahoogroups.com, "JG" <[EMAIL PROTECTED]> > wrote: > > > > FPI is the Law.. > > Hati-hati ntar mediacare dipaksa tutup juga lho.. > > > > > > Kind Regards, > > > > Jc > > ----- Original Message ----- > > From: Wielsma Baramuli > > To: mediacare@yahoogroups.com > > Sent: Wednesday, March 14, 2007 10:14 AM > > Subject: Re: [mediacare] FPI Paksa STT Setia > Ditutup > > > > > > Kejahatan koq dibiarkan! Jadi apa negeri ini > kalau setiap > kelompok boleh menggunakan kekuatannya untuk > menghakimi orang lain. > Hare gini... masih berperilaku jahiliah, pake > prinsip hukum rimba, > yang bener aja! > > > > ~YOGHA <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > FPI Paksa STT Setia Ditutup > > > > *Harian Komentar, 12 Maret 2007* > > > > *FPI Paksakan Sekolah Tinggi Teologia Ditutup* > > > > Sekolah Tinggi Teologia (STT) Setia yang telah > beroperasi > selama 17 tahun, > > tiba-tiba diprotes massa yang diboncengi FPI > (Front Pembela > Islam) di > > bilangan Jakarta Timur, Sabtu (10/03). Dalam > aksinya, massa > FPI menuntut > > agar kampus yang berada di Jalan Kampung Pulo > (Pinang Ranti) > tersebut harus > > ditutup. > > > > Selain itu, massa juga melarang pihak kampus > yang sedang > melaksanakan proses > > pembangunan sebuah asrama baru bagi mahasiswa > di sana. Akibat > aksi protes > > tersebut, sebanyak 400 personel dari Polda > Metro Jaya dan > Polres Jakarta > > Timur turun langsung melakukan penjagaan. > Sehingga pengepungan > itu tidak > > sampai menjurus pada aksi anarkis. > > > > Sementara Rektor STT Setia, Pdt Matheus > Mangentang ketika > ditemui Komentar > > di Jakarta menyatakan, tuntutan massa FPI > tersebut tidaklah > mendasar. Oleh > > sebab itu, STT Setia tidak akan memenuhinya. > "Kampus ini > berdiri sudah 17 > > tahun lebih. Kita juga mendapat izin berdiri. > Biar bagai-mana > pun, sampai > > titik darah penghabisan, saya tidak akan > memenuhi tuntutan > mereka," tegas > > Pdt Matheus seraya menambahkan untuk tingkat > pascasarjana saja > di kampusnya, > > statusnya diakui Depdiknas. > > > > Oleh sebab itu, dia akan mengadukan masalah > ini ke Komisi III > DPR RI. "Kami > > akan koordinasi dengan Komisi III DPR. Kalau > itu dibiarkan, > maka akan > > menjadi preseden buruk," tukasnya. > Dijelaskannya, ada 1.000 > sampai > > 2.000orang tercatat sebagai mahasiswa STT > Setia, dan mereka > datang > > dari berbagai > > daerah. Oleh sebab itu, sangat disayangkan > jika ada tuntutan > sejumlah > > kalangan untuk menutup sekolah tinggi Kristen > tersebut. "Kami > minta pihak > > aparat memberikan jaminan keamanan terhadap > berlangsungnya > pendidikan di > > kampus kami,'' tandas Pdt Matheus seraya > menegaskan, kampus > STT Setia legal > > karena memiliki izin dari Menag dalam hal ini > Dirjen Bimas > Kristen. > > Sementara Kabag Humas Depag, Afrizal, kepada > koran ini, belum > berani > > menanggapi persoalan tersebut. "Saya akan > koordinasikan dulu > dengan Dirjen > > Bimas Kristen," kuncinya. > > > > Pada bagian lain, Pembantu Rektor II STT > Setia, Juwanto > mengaku heran dengan > > adanya tuntutan pembubaran STT tersebut. > Pasalnya, selama ini > tidak ada > > masalah antara pihak yayasan dengan warga > sekitar. "Selama > beroperasi, tidak > > pernah ada persoalan dengan sejumlah penduduk > di sini," tutur > Juwanto. Ia > > mengatakan yakin, jika ada yang meminta untuk > membubarkan > perguruan ini, itu > > bukan murni berasal dari penduduk sekitar. > "Kami yakin ada > pihak-pihak yang > > sengaja memprovokasi protes yang dilancarkan > massa tersebut > karena memang > > tidak ada persoalan dengan warga sekitar," > ujarnya. > > > > Juwanto menambahkan bahwa pihaknya juga telah > memenuhi semua > perizinan yang > > diperlukan terkait dengan rencana pembangunan > gedung asrama > bagi para > > mahasiswa. "Semua perizinannya sudah kami > urus, jadi dalam > pertemuan antara > > muspida yang rencananya digelar Senin (hari > ini, red) kami akan > > mengungkapkan hal itu. Kami mau persoalan ini > diselesaikan > secara hukum," > > tuturnya. Kapolres Jakarta Timur, Kombes > Robinson Manurung > sebagaimana > > dilansir media online nasional mengaku, > situasi kampus masih > kon-dusif. > > Namun untuk mengan-tisipasi hal-hal yang tidak > diinginkan, > pihaknya > > mengerahkan 400 personel dari polres dan > polda. "Kami akan > memfasilitasi > > pertemuan antara warga dan pengurus yayasan > bersama unsur > walikota dan kodim > > pada Senin mendatang," tutur Manurung.(zal/ > shc) > > > > Sumber : > http://forum.kafegaul.com/showthread.php? > p=6370364#post6370364 > === message truncated === ____________________________________________________________________________________ Don't pick lemons. See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos. http://autos.yahoo.com/new_cars.html