Maaf Mbak Omie, bagaimana ini saya kok hampir selalu setuju dengan Anda?!
Namun betul sekali sekait puisi, atau seni budaya umumnya, yang bermuatan 
"kemarahan gundah gulana" tsb yang tertuang dalam sajak Bung H Latief. 
 
Beberapa hari yg lalu saya "digugah" oleh sebuah sitasi di
Salon, ruang seni budaya mingguan koran leftist liberal di Praha "Pravo" (Hak):
"Kemarahan itu lebih baik ketimbang ketiadaan harapan!"
geram Arnold Swarzenegger dalam film Terminator III".

Disamping tersentak, saya agak kaget karena saya condong melihat film-
filmnya governor Arnie ini hanya sebagai ajang demo otot dan kekerasan saja.
Entah screenplay writer siapa yg sempat menyumpalkan kata-kata itu dimulut
sang gubernur, atau jangan2 ideanya sendiri?

Dan kita harapkan saja supaya Bung Heri terus prolific krn kita perlukan!
Salam, Bismo DG

  ----- Original Message ----- 
  From: ati gustiati 
  To: [EMAIL PROTECTED] ; mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, March 22, 2007 1:16 AM
  Subject: Re: #sastra-pembebasan# Re: Budak Kemiskinan


  Inilah sosok bangsa yg berhasil di wujudkan dalam puisi kemarahan gundah 
gulana seorang lelaki indonesia, kemiskinan yg kering kerontang serta musibah2 
alam yg se akan ingin melengkapi penderitaan rakyat seperti mimpi buruk 
menindih sukma yg sudah kembang kempis tak bernafas, sejarah memang mudah 
dilupakan karena kita tak lagi hidup didalam nya, kehidupan yg kita hadapi saat 
ini adalah berpacu dengan waktu yg tak perduli berapa uang yg kita punya hari 
ini utk menyuapi anak2 dan istri , berapa lagi uang yg dibutuhkan supaya supir2 
angkot dapet setoran, berapa lama lagi si upik bisa bertahan karena sakitnya yg 
semakin parah dan tak ada uang utk berobat, berapa lama lagi anak2 ini bisa 
hidup dari siksaan laparnya, siapa lagi yg bisa meminjamkan uang buat makan 
besok, ahh bagaimana bila dipecat dari pekerjaan kemana cari tunjangan 
hidup..ohh betapa menakutkan nya hidup dalam ketidak pastian, seperti berdiri 
ditepi lubang kubur yg siap menelan kita setiap saat kita lengah
  terpuruk dan lenyap dari kehidupan, hidup dan nyawa sudah begitu murah nya, 
lalu siapa yg takut lagi akan dosa dan bisa menghargai sejarah bila sudah tak 
bisa lagi mengharap esok matahari akan bersinar menerangi perjuangan kita, 
kehidupan yg melelahkan berjalan sangat pelan, sementara beban dipundak semakin 
berat.
  Bangsa yg besar adalah bangsa yg menghormati sejarahnya, seperti nyanyian 
patriotik yg mampu membangunkan kita dari tidur yg panjang, dari mana kita bisa 
memulai sejarah kita ? oh ya ketika generasi uzur kita di tindas feodal ? atau 
ketika para kakek dan nenek2 kita di beredel jepang, atau ketika orang tua kita 
mati2an mempertaruhkan nyawa nya utk kemerdekaan negri ini ? lalu setelah 
merdeka....ah penghianatan rezim yg tak manusiawi yg menyebabkan negri ini 
hancur dan jutaan nyawa binasa, lalu menjadi salah satu negara terkorup di 
dunia? lalu......?? lalu ??oh ya tentu saja sudah ber deret nama2 pahlawan yg 
mengaku president RI ? lalu ?..hari ini..ya hari ini, detik ini...kami masih 
lapar dan kami masih hidup dalam tindasan bangsa sendiri.
  Dari mana kita bisa memulai sejarah ini bang heri ? supaya tak perlu lagi 
menyandang beban sebagai budak kemiskinan dan kebodohan...


  salam 
  omie





  At 18:18 18.03.2007, heri latief wrote:

  >Budak Kemiskinan
  >
  >tak ada lagi sisa airmata
  >bencana sepertinya pesta pora
  >burung bangkai menebar bunga kematian
  >
  >darah berselimut sejarah bangsa
  >mental kuli sifat budak yang terhina
  >nasibmu ditentukan kemauan bangsa
  >sukarela dijajah diberakin penindas
  >atau bangkit melawan penindasan?
  >
  >tak ada lagi sisa ketakutan
  >mimpi terjebak lumpur kemiskinan
  >anak jalanan jualan badan semalaman
  >anak koruptor berdandan hasil uang curian
  >para birokrat gila pangkat saling bersaing
  >menggonggong liar demi sepotong tulang
  >
  >tak ada lagi sisa rasa nasionalismenya?
  >lupa ingatan pada perjuangan kemerdekaan
  >tega banget mengkhianati api revolusi 1945
  >terkutuklah para penjilat pantat busuk nekolim!
  >
  >kaum muda musti belajar sejarah bangsanya
  >nyala api anti penindasan haruslah dijaga
  >kerna kita bukan dilahirkan jadi bangsa kuli
  >
  >Heri Latief
  >Amsterdam, 18 Maret 2007

  Recent Activity

  11
  New Members

  1
  New Photos

  Visit Your Group 
  SPONSORED LINKS

  Indonesian languages 
  Indonesian language course 
  Indonesian language learn

  Got Yodel?
  Best Yahoo! Yodel
  Give us your best
  yodel and win!

  Y! Toolbar
  Get it Free!
  easy 1-click access
  to your groups.

  Yahoo! Groups
  Start a group
  in 3 easy steps.
  Connect with others.

  .

  [EMAIL PROTECTED]
  http://geocities.com/lembaga_sastrapembebasan/ 
  Informasi tentang KUDETA 65/Coup d'etat '65 
  Klik: http://www.progind.net/ 

  ---------------------------------
  Finding fabulous fares is fun.
  Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and 
hotel bargains.

  [Non-text portions of this message have been removed]

  _________________________
  SASTRA-PEMBEBASAN, wacana sukasamasuka sastrakitakita 
  Yahoo! Groups Links

  ---------------------------------
  It's here! Your new message!
  Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

  [Non-text portions of this message have been removed]



   

Kirim email ke