Muslim di Papua itu pada umumnya pendatang [tansmigrasi] setelah apa yang 
dikatakan" kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi", yaitu mulai pada pertengahan tahun 
1960-an. 

Kalau benar beritanya, timbul pertanyaan apakah tidak boleh orang Papua  bikin 
Perda berdasarkan Indjil ? Bukankah di beberapa daerah yang namanya  wilayah RI 
telah diberlakukan syarat Islam, contohnya di Aceh, Sulawesi Selatan 
[Bulukumba], jadi orang Papua juga mau melakukan hal yang sama sesuai agama 
yang  mereka anut. Orang Bali kalau mau bikin Perda berdasarkan Hinduisme 
apakah tidak boleh? Orang Jawa pun kalau mau bikin Perda berdasarkan Kejawaen 
apakah tidak boleh? Jadi yang boleh hanya Islam??

  ----- Original Message ----- 
  From: bmrdn 
  To: nayaklak nayak ; mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:42 AM
  Subject: [mediacare] Orang Papua Bertutur Tntng RAPerda Manukwari


   

  kawan-kawan milister mediacare,
  topik raperda berbasis injil di manukwari cukup banyak diperbincangkan di 
milis ini. bebrapa posting saya kirim silang ke milis papua-muslim, dan sempat 
menjadi topik yg dibahas tapi singkat saja. saya sendiri melihat bahwa bilah 
soal agama diungkit-ungkit di papua, itu adalah omongan elit pejabat saja 
didorong pihak2 lain yg mau memperkeruh suasana.

  ini saya forward email yg menyuarakan pandangan banyak orang papua tentang 
raperda itu. kebetulan saya lihat alamat mediacare salah ditulis. 

  tabeya!
  oda

    ----- Original Message ----- 
    From: nayaklak nayak 
    To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
    Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:51 AM
    Subject: Orang Papua Bertutur Tntng Perda Manukwari


     Papua Bukan Tanah Yesus

    Menurut saya yang masih dominan di Papua adalah adat. Banyak gelar kepala 
suku menunjukkan Pendeta belum berpengaruh ditanah Papua, apalagi mengatur 
tanah Papua dengan nilai Injil. Bagi masyarakat Papua yang hidup dan nyata 
ditengah masyarakat adalah budaya Papua. Budaya Kristen atau Injil belum 
mengakar, contohnya yang ada di Papua saat ini menunjukkan adanya perang suku 
bukan perang agama seperti daerah lain. Daerah lain di Tanah Melayu dan 
Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Ternate dll, apalagi Sumbar dan Aceh memang 
membutuhkan syaria'h islam karena islam sudah mengakar di sana. Berbeda dengan 
Papua, Kristen belum mengakar menyeluruh, jadi kalau ada usulan "akal-akalan" 
beberapa pejabat "mantan pendeta" untuk memperdakan nilai Injil adalah suatu 
hal yang muspra belaka.

    Yesus atau siapapun dari agama samawi belum begitu menghunjam ke akar 
budaya orang Papua asli. Menurut saya perda di Manukwari adalah usaha 
menanamkan Kristen ditanah Papua, untuk itu silahkan saja. Tapi ingat semua 
agama punya hak berkembang di Tanah ini. Hanya saja kalau ada pembatasan oleh 
Kristen bagi Adat Papua maka kristen akan mendapat tantangan dari dalam budaya 
Papua. Tapi perda ini kelihatannya membatasi dan menghambat laju cepatnya 
perkembangan agama lain saingan utama agama Kristen selama ini. Pesaing utama 
laju cepat perkembangan agama diluar Kristen adalah Agama islam. Perda ini 
untuk menghambat agama lain selain agama Kristen terutama Islam. Maka disini 
sangat nyata adanya pelanggaran HAM dan menodai nilai demokrasi yang ditawarkan 
oleh dunia kristen barat selama ini. Kesan saya Kristen mengklaim yang 
sesungguhnya Yesus bukan satu-satunya diberi hak bernafas ditanah ini. Karena 
itu kesimpulan pendapat saya, 'Papua Bukan Tanah Yesus'.


----------------------------------------------------------------------------
    Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap 
spam. 
    http://id.mail.yahoo.com/

   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG Free Edition.
  Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.20/736 - Release Date: 3/27/2007 
4:38 PM

Kirim email ke