Mungkin benar jika kebebasan hidup hilang dikarenakan oleh nafsu secara duniawi, maka banyak timbul buku2 yang mengajarkan untuk manusia dapat membuat uang berkerja untuk manusia bukannya manusia berkerja untuk uang, maka makin banyak multi level marketing menggunakan pedoman tersebut untuk mencari jaringan.
Tapi menurut saya untuk kebebasan adalah tujuannya seperti kita berkerja apa tujuannya dan setelah kita mendapat gaji kita buat tujuan lagi, menabung dengan tujuan apa, tabungan pendidikan, tabungan darurat atau tabungan keperluan sekunder. Atau berinvestasi dengan tujuan dana pensiun mungkin, jika kita menjalani itu semua dengan teratur dan tujuannya jelas mungkin kita bisa bebas dalam menjalani hidup. Saya setuju dengan "NAFSU", karena itu penyakit yang cukup fatal yah obatnya cuman satu yaitu disiplin dan mengajarkan disiplin kpd anak2 kita. Jika ada yang kurang pendidikan di bidang manajemen atau keuangan jangan berkecil hati, dengan sikap disiplin dan selalu mempunyai tujuan yang membuat motifasi yang baik maka kita semua akan menjadi manusia yang bebas tidak dari financial tapi dari gaya hidup yang tidak teratur, yang secara otomatis dapat mengubah gaya pengaturan keuangan menjadi lebih baik. --- In mediacare@yahoogroups.com, "Goenardjoadi Goenawan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saat kita mulai bekerja, kita memiliki suatu harapan setinggi gunung, ingin > berdedikasi yang terbaik, ingin berkontribusi yang terbaik, > > genap sepuluh tahun bekerja, kita back to square one, bagaimana mungkin kita > mencintai pekerjaan kita? kita ini hanyalah angka, just a number, one of > the employee, tenaga kerja, kalau dalam mahasa Jerman Man power. > > Man power? apa bedanya dengan battery power? wind power? Manusia dihargai > sebagai tenaganya saja, tenaga kuat hayooo, tenaga loyo, wah, pensiun deh. > > Makanya Bill Clinton kaget setengah mati melihat di Cikarang, robot > cantik-cantik, manis-manis, ternyata Robot di pabrik itu hidup, btuh makan, > bisa bicara, sungguh canggih robotnya, dia gak tahu perasaan menjadi robot. > Disamakan robot, dipakai tenaganya saja, gak ditanya apa cita-citanya, apa > perasaannya? > > Dan kita merasa bahwa kita ini sudah diperbudak oleh perusahaan. > Diperbudak? kemana kemerdekaan? kemana arti hidup? kemana arti berkarya > untuk kemanusiaan? kemana arti mengejar kesempurnaan? Mengapa kita masuk > ke jebakan eksploitasi, menjadi diperbudak oleh perusahaan? > > Itulah kalau kita tidak memiliki UMP [upah maksimum propinsi], maksimum? > maksimum gimana? bukannya minimum? kita merasa senang waktu dapat gaji Rp 2 > juta. Begitu naik jadi Manajer gede kepala gaji Rp 4 juta, dan semua itu > dihabiskan untuk belanja. > > Giliran gaji Rp 15 juta, habis buat belanja, beli TV, beli mobil, beli > berlian, maka tak heran kalau kita menjadi diperbudak, karena kita sendiri > diperbudak oleh nafsu. > > Bagaimana mau merdeka? Bagaimana mau terlepas dari keterpaksaan? > > Oleh karena itu, kita harus mengenal UMP [upah maksimum propinsi], kalau > anda hanya butuh Rp 100 ribu untuk belanja sehari, maka itulah batas makimum > anda, itulah harga kemerdekaan yang anda ingin raih. Sisanya semua > ditabung. Ditabung untuk kemerdekaan anda. > > Tidak sulit mencari Rp 100 ribu, anda jualan bikang ambon, jualan pukis juga > bisa, apalagi kalau jual diri, lewat keahlian manajemen anda, keahlian > menulis anda, keahlian menyanyi anda, > > banyak teman yang menyanyi minimal honornya Rp 200 ribu per hari. > > Mengapa kita bisa masuk ke jebakan keterpaksaan, dunia budak? > > Makanya, mulailah mengendalikan nafsu, supaya bisa bebas dari perbudakan > nafsu, sehingga kita bisa mulai hidup merdeka, berkarya seutuhnya, jangan > mulai termakan cicilan Honda CRV. Maka anda segera menemukan arti hidup, > arti kemanusiaan, arti dunia, dan anda menemukan jati diri anda, cahaya > penunjuk jalan hidup. > > salam, > Goenardjoadi Goenawan > Pengamat Kewirausahaan > http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1&id=5630&pageNum=2 > > Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. & Ir. Stefanus > Indrayana, MBA.: > * Best Life (akan terbit 20 April 2007) > * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) > Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: > * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) > * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani > * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku > * Pelangi Kehidupan Entrepreneur >