Trans TV bisa besar juga salah satunya ya karena bisa menerjang pakem. Hal-hal yang sebelumnya dianggap tabu atau tak sesuai norma diungkap oleh Trans TV. Kita boleh saja mengelus dada akan hal itu, tapi kenyataannya hal itu tetap berlangsung, karena mungkin ratingnya bagus. Persoalannya apa tanggung jawab moral pengelola Trans TV terhadap produk siarannya. Bagaimana kalau pemirsa kemudian meniru menjadi perampok dengan modus operandi yang sama. 20 orang saja yang meniru menjadi perampok, maka Trans TV bisa disebut sebagai guru aksi-aksi kejahatan. TV-TV lain yang juga mengumbar gambar-gambar sadis atau porno juga bisa disebut sebagai guru yang paling efektif untuk memberikan pelajaran kepada pemirsa untuk berbuat sadis, dan pornografi. Gedabrus rahmad budi <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Wah untung jam segitu saya belum bangun tuh. Jadi kagak nonton acara yang inspiratif kayak gitu Kalo pagi-pagi paling saya nonton kartun saja di Global TV Spongebob dan kawan-kawan.
Tivi..tivi.. kapan dikau berubah? On 4/3/07, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote: "Cerita Pagi" Trans TV Posted by: "coki 888" [EMAIL PROTECTED] coki_888 Mon Apr 2, 2007 6:40 pm (PST) Pagi ini saya menonton acara "Cerita Pagi" di Trans TV. Acara yang dipandu oleh Happy Salma sebagai presenter ini, sejujurnya baru kali ini saya tonton. Namun betapa kaget dan mirisnya saya melihat acara tersebut. Dua segment pertama, "Cerita Pagi" dibuka tentang perjalanan Happy Salma di Surabaya. Pada segment I ada cerita tentang "JOHNI", seorang laki2 yang berprofesi sebagai perampok. Dengan enteng si Johni bercerita tentang bagaimana nikmatnya merampok. Dalam menjalankan aksinya, Johni mempunyai 3 cara merampok, yaitu merampok rumah kosong, merampok nasabah bank dan menebar paku. Cara-cara Johni melakukan aksinya diungkap disana. Bagaimana Johni membobol rumah dapat duit 30 juta rupiah, lalu pernah menebar paku dapat 70 juta perak dan bagaimana merampok nasabah bank dapat ratusan juta rupiah. Selama menjalankan aksinya, Johni belum pernah tertangkap polisi walaupun sudah masuk menjadi target operasi (TO). Narator dengan bahasa yang halus,menurut saya, kesannya koq seperti ingin menginspirasi pemirsa supaya mengikuti jejak Johni. Tidak diungkapkan disana bagaimana akhirnya risiko orang seperti Johni ini jika tertangkap polisi, akan ditembak kakinya atau malah tewas diterjang peluru petugas. Pada segment II, "Cerita Pagi" mengangkat cerita tentang 4 ibu rumah tangga yang merampok toko emas. Memang disini aksi 4 ibu tsb akhirnya tertangkap dan masuk bui. Tapi sayang nya si narator menyebut ke 4 ibu perampok tersebut dengan kata2 "KE-4 IBU YANG MALANG INI ...." WUAHHHHH... Najis mendengarnya! !! Perampok adalah perampok. Mereka bukan orang yang sedang mengalami kemalangan karena ketangkap!! Dan ke-4 nya bukan asli orang kota Malang. Sungguh edan apa yang diungkap oleh Trans TV pada acara tersebut. INGAT.. Media TV ampuh sekali untuk menginspirasi orang untuk melakukan banyak hal. Kalau ada senam pagi, pasti akan banyak orang yang 'demam' ikut senam. Kalau ada yang mengungkap tentang orang miskin sakit keras, pasti akan ada donatur yang menyumbang.Lha kalau ada yang mengungkap bagaimana nikmatnya menjadi perampok??? Diakhir cerita Johni diungkap pula kalau Johni tidak mau merampok mobil karena risikonya berat, dia lebih aman dengan 3 caranya tersebut. Apa maksud cerita itu?? Mau menyuruh perampok mobil putar haluan supaya ikut pola si Johni?? Walahuallam. ....... Hallo KPI......... . --------------------------------- Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. -- Rahmad Budi H Republika Jl Warung Buncit Raya 37 Jaksel 0856 711 2387 --------------------------------- Bosan dengan spam? Mel Yahoo! memiliki perlindungan spam yang terbaik http://my.mail.yahoo.com/