JUDUL  ALBUM   : 1st Edition
  ARTIS                 : TRISUM Featuring Balawan
  LABEL                : SONY BMG INDONESIA
  TAHUN               : 2007
  PRODUSER        : TOHPATI & BUDJANA
   
       Bila menyimak album "gitar" ini maka yang terbersit dalam benak saya 
adalah bagaimana Tohpati dan I Dewa Gede Budjana bersama bintang tamu I Wayan 
Balawan tampil sebagai peracik yang terampil.Karena mereka betul-betul tampil 
sebagai peracik dari karakter bermain gitar yang berbeda.Mereka meracik lintas 
genre yang bisa ditelisik dari arransemen setiap komposisi,bayangkan betapa gak 
mudahnya merajut berbagai kecenderungan bermusik : ada jazz,rock,bluegrass 
serta etnikal.Nah,seperti meracik sajian makanan dan minuman.Bagaimana agar 
makanan yang siap dicicipi tidak terlalu pedas,tidak kemanisan alias legit 
namun gak bikin muntah.Dan bagi Tohpati dan Budjana ini adalah persoalan yang 
mereka geluti dalam bermusik.Lihatlah bagaimana Tohpati harus membagi wilayah 
bermusiknya antara mengiringi sederet album bercorak pop dan ketika dia harus 
bermain di wilayah jazz semisal dalam kelompok yang didukungnya :Simakdialog.
  Juga lihatlah I Dewa Budjana yang bermain antara mendukung grup Gigi yang 
ngepop dan keterlibatannya dalam  sederet proyek jazz maupun solonya yang 
terkadang menjumput ranah "new age" sekalipun.
  Jadi tak heran lagu dolanan Jawa seperti "Cublak-Cublak Suweng" yang melodi 
aslinya hanya dipakai tak lebih dari 8 bar itu menjadi sebuah racikan yang 
lebih eklektik dari ranah jazz ke rock.Belum lagi imbuhan kromatik dan 
sinkopasi yang menyeruak disana-sini.
      Trisum pun termasuk cerdas menginterpretasikan karya Ismail Marzuki 
bertajuk "Keroncong Kemayoran" dengan menyelusupkan nuansa jazz dan sedikit 
world music tanpa harus memberangus perangai keroncong yang 
sesungguhnya.Simaklah lagu kroncong ini justeru dinyanyikan dengan gaya 
tradisional Aceh.
      Dalam "October Rain" malah Trisum tiba-tiba menyempil ke tema Southern 
Rock dan sesekali "bluegrass".Saya malah teringat dengan duet gitar Dickey 
Betts dan Duanne Allman dari The Allman Brothers,grup Southern Rock legendaris 
di Amerika.
      Dan simaklah sentuhan style "new acoustic" pada lagu "Guitar In The 
Midnight" sebuah komposisi yang ditulis dan diarransir oleh Tohpati dan 
Budjana.New Acoustic adalah genre yang menyandingkan bluegrass dan jazz dengan 
mengutamakan peranan pada instrumen musik yang kerap dipakai pada folk music 
seperti fiddle,banjo maupun mandolin .Namun Trisum justeru menghadirkan gitar 
nylon yang dimainkan Tohpati dan steel gitar yang dimainkan Budjana serta 
susupan seruling dari bang Saat yang muncul pada interlude.Seandainya Trisum 
memainkan instrumen mandolin,komposisi ini rasanya kian afdol
       Nuansa India merebak pada komposisi "Mahabarata" yang ditulis oleh 
Tohpati.Budjana dengan gitar sitarnya memberikan porsi yang menonjol disini.
  Trisum dengan dukungan Indro Hardjodikoro (bas),Bang Saat (seruling 
bambu),Jalu Pratidina (kendang),Eugene Bounty (klarinet) dan sandy Winarta 
(drums) memang berhasil melakukan sejumlah fusi yang hadir dalam takaran pas di 
album ini.
      Album ini memang mengesankan dalam "pembagian kerja".Ketiga gitaris yang 
hadir di album ini tidak lagi saling menyergap melainkan saling mengimbuh.
   
   
  TRACKLIST
   
  1.CUBLAK CUBLAK SUWENG
  2.KR KEMAYORAN
  3.OCTOBER RAIN
  4.GUITAR IN THE MIDNIGHT
  5.MAINZ IN MY MIND
  6.KROMATIKLAGI
  7.MAHABARATA
  8.MEDLEY CAKA + LUKISAN PAGI
  9.JALI JALI       
   
  DENNY SAKRIE
  0818417357
   
  Thanks to Kunto Sony BMG Indonesia for the CD/DVD Packages
   

Kirim email ke