Dunia Benda Pameran Lukisan A.D. Pirous, Chairin Hayati Joedawinata, M.A. Rahim, Oco Santoso 27 April 20 Mei 2007 Pembukaan: Jumat 27 April 2007, Pk. 19.30 Oleh Dr. Melani Setiawan RedPoint Gallery Jl. Jurang 103 Bandung 40161 Tlp : 022.2031732 2036287 Fax : 022.2031732 Email : [EMAIL PROTECTED] Istilah still life biasa diterjemahkan alam benda secara harfiah berarti gambar benda-benda mati. Dalam tradisi seni lukis, gambar alam benda punya kekhasan karena pokok soal ini telah menjadi konvensi tersendiri. Kita biasa melihatnya seperti ini: sekumpulan wadah berbentuk dasar silinder tertata di atas dudukan datar, diimbuhi mungkin buah-buahan atau bunga-bungaan atau benda-benda kecil lain. Tatanan benda-benda sederhana ini, sepanjang sejarahnya menunjukan perkembangan berbagai capaian artistik. Mulai dari representasi selera kelas bangsawan abad pertengahan Eropa, pergeseran penggambaran simbol-simbol keagamaan, hingga penjelajahan visual kaum impresionis yang kemudian menginspirasi aliran-aliran baru seni lukis modern. Kesederhanaan pokok soal juga menunjukan penguasaan: ini objek yang sepenuhnya dikuasai oleh si pelukis (bandingkan dengan lanskap atau potret). Di Indonesia, tak pelak lagi lukisan alam benda mulai dimapankan dalam dunia akademi. Ketika lanskap Indonesia memukau orang Eropa hingga menjadi arus utama lukisan awal abad 20 dan kemudian munculnya kesadaran kebangsaan memicu tipe lukisan realis yang merepresentasikan perjuangan, akademi Bandung tekun menjelajahi penampakan objek-objek di dunia. Bagaimana sesungguhnya cara manusia memandang dunia, tidaklah sama dengan dunia apa adanya. Bahwa wewarna dan bentuk-bentuk yang kita lihat tidak apa adanya. Mulailah dijelajahi penguraian bentuk dan warna dengan tujuan pencapaian artistik yang padu. Pameran ini, dengan menampilkan empat angkatan pelukis Bandung yang menekuni pokok soal alam benda, dihasratkan menunjukan perkembangan cara pandang tersebut. Prof. A.D. Pirous sebagai angkatan paling senior, mengalami langsung rintisan akademi Bandung, dalam rentang lebih dari 40 tahun kariernya secara konsisten menggarap pokok soal alam benda. Pirous memadukan penggayaan khas kaum formalis dengan cara pandang pribadinya yang menganggap tiap-tiap benda punya kehidupan. Lukisan (Rini) Chairin Hayati Joedawinata (berkarier sejak 1970an) barangkali mengingatkan kita pada istilah Sanento Yuliman: lirisisme. Kanvas menjadi semacam proyeksi tempat si pelukis mencurahkan dunia dalamnya. Bagi Rini Chairin, pokok soal alam benda menjadi satu pilihan untuk menampilkan visi dia tentang bagaimana kehidupan tumbuh di sekitarnya. Oco Santoso, pengajar di Studio Seni Lukis ITB sejak 1990an, secara sadar memperhitungkan situasi ledakan gambar, masa ketika kita terbiasa sekali dibombardir macam-macam citraan dari hari ke hari dari ruang publik hingga ruang privat. Oco memfokuskan perhatiannya pada bagaimana media mengkonstruksi tampilan benda-benda. M.A. Rahim, dari angkatan paling muda, tertarik pada tampilan benda sebagai suatu eksplorasi visual tanpa beban semacam penyimbolan. Ia memainkan pola repetitif untuk lebih menegaskan status gambar-gambar itu sebagai citraan dan bukan benda sebenarnya. Salam, Heru Hikayat K u r a t o r
--------------------------------- Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.