www.dunia-jilbab.blogspot.com
02/05/2007 15:56 WIB Kadiknas Kediri Minta Siswa MAN 3 Mundur Jika Tolak Lepas Jilbab Angga Gunawan - detikcom Kediri - Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Maki Ali mengakui telah meminta lima siswi Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Kediri untuk melepaskan jilbab saat mengikuti seleksi Paskibra dengan alasan keseragaman. Maki Ali menjelaskan, ketentuan melepaskan jilbab tersebut sudah menjadi ketentuan yang ditetapkan panitia penjaringan pusat. Hal itu untuk menjaga keseragaman penampilan para peserta Paskibra yang akan mengawal bendera merah putih dalam peringatan HUT ke-62 RI. "Bagaimana lagi wong aturannya demikian. Pelepasan jilbab itu untuk menjaga keseragaman penampilan pasukan pengawal bendera," ujar Maki Ali kepada detikcom melalui telepon, Rabu (2/5/2007). Sementara terkait pengangkatan rok panjang yang dikenakan 5 siswi MAN 3 Kediri, Maki Ali mengatakan bahwa tindakan itu wajar untuk mengetahui bentuk kaki seseorang. Sebab tanpa membuka penutup kaki hingga di atas lutut, panitia tidak akan mengetahui apakah kaki calon peserta Paskibra berbentuk O atau X. "Coba Anda logika, bagaimana kami bisa mengetahui bentuk kaki seseorang kalau tidak membukanya. Tidak lucu kan kalau peserta baris kakinya O atau X," ujar Maki Ali. Menyikapi surat protes dari Kepala Sekolah MAN 3 Kediri Abu Aman atas insiden itu, Maki Ali mengembalikannya kepada siswa yang bersangkutan. Jika mereka tetap tidak bersedia mengikuti aturan dengan melepas jilbab, kelima siswi MAN 3 tersebut diperbolehkan mengundurkan diri. Pihaknya tidak akan memaksa siswa tersebut mengikuti seleksi jika keberatan dengan tahapan yang dilakukan. "Saya tidak akan memaksa mereka kok. Kalau tidak mau mengikuti aturan yang ada, silakan mengundurkan diri," tegas Maki Ali. Sementara itu Kepala Seksi Olah Raga Diknas Kota Kediri, Suwito, yang memimpin proses seleksi peserta Paskibra mengakui telah meminta mereka melepaskan jilbab. Ia bahkan sempat meminta kepada kelima siswi MAN 3 tersebut untuk "berkorban" dua jam dengan melepaskan jilbab selama upacara berlangsung. "Ini kan momen nasional, masak berkorban 2 jam saja tidak mau. Apalagi yang mengaku keberatan kan cuma MAN 3, siswa lain yang berjilbab juga tidak masalah," ungkapnya. Dalam seleksi kali ini, panitia akan mengambil 173 siswa yang akan bertugas mengawal sang saka Merah Putih. Setelah lolos seleksi di tingkat daerah, mereka akan menjalani seleksi lagi di tingkat provinsi. Dari 173 peserta terbaik, panitia akan mengirimkan ke Jakarta untuk menjadi pasukan Paskibraka yang akan mengikuti upacara kemerdekaan di Istana Negara. (gik/nrl) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/05/tgl/02/tim e/155635/idnews/775271/idkanal/10 02/05/2007 12:40 WIB Jilbab Siswi Dicopot, Seleksi Paskibra di Kediri Menuai Protes Angga Gunawan - detikcom Kediri - Calon anggota Paskibra Kota Kediri dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 diminta melepas jilbab dan mengangkat rok oleh panitia penjaringan dari Diknas Kota Kediri. Kejadian itu langsung disambut protes keras. Informasi yang dihimpun, peristiwa yang dianggap melecehkan ini terjadi ketika 5 siswi MAN 3 Kota Kediri mengikuti seleksi penerimaan anggota Paskibra di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Jl Mayjen Sungkono, Kota Kediri, pada 25-26 April 2007. Saat itu, panitia seleksi dari Diknas Kota Kediri meminta 5 siswi tersebut melepas jilbab dan mengangkat rok panjang yang mereka kenakan. "Alasan panitia, hal itu sudah menjadi ketentuan baku peserta Paskibra Nasional, kecuali siswi asal Aceh. Sementara pengangkatan rok untuk mengetahui apakah kaki siswi saya berbentuk O atau X," jelas Pembina OSIS MAN 3 Kediri, Yusuf Karomaini, kepada detikcom di Ruang Kepala Sekolah MAN 3, Jl Letjen Suprapto No 58, Kediri, Jawa Timur, Rabu (2/5/2007). Menurut Yusuf, saat itu MAN 3 mengirimkan 3 pelajar laki-laki dan 5 pelajar perempuan. Kelima siswi tersebut adalah Sabrina Amalia, Salisa, Ernina Kustiarini, Angga Atma Proboningrum, dan Liana. Kelimanya merupakan siswa kelas II. Atas insiden itu, kelima siswi tersebut mengadu ke Yusuf Karomaini selaku pembina OSIS yang menemani pelaksanaan seleksi. Pengaduan tersebut selanjutnya diteruskan Yusuf ke Kepala Sekolah MAN 3 Kediri, Abu Aman. Abu Aman menjelaskan, dalam surat permintaan pengiriman siswa untuk mengikuti seleksi Paskibra dari Diknas Kota Kediri Nomor 426/0762/419.42/2007, tidak dicantumkan adanya item tentang pelepasan jilbab dan pemeriksaan kaki hingga lutut. "Kalau sejak awal saya tahu mereka harus melepas jilbab dan mengangkat rok, tentu saya tidak akan mengirimkan delegasi ke sana. Masak mau berprestasi saja harus mengorbankan keyakinan," cetus Abu. Karena itu, ia kemudian melayangkan surat protes kepada panitia seleksi. Dengan dilampiri surat keberatan dari orangtua, pihak MAN 3 meminta agar aturan seleksi itu diubah. (gik/sss) Source : http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/05/tgl/02/tim e/124048/idnews/775135/idkanal/10