Terimakasih sekali untuk Om Sunny yang telah membela saya, tanpa imbalan,
alias gratis. Dan saya minta ampun telah membuat marah Pak HU. Soalnya
mengikuti reports sekait global warming segala itu, juga foto2 dan film2 yg
saya lihat bagaimana pembakaran hutan Kalimantan sejak Orba, saya jadi
ingat lagu yg sangat populer thn 1957 doeloe ketika saya masih di SMAC Djl
Batu, "Bye Bye Love" oleh the Everley Brothers, yg dikatakan "batu loncatan"
kearah gaya the Beatles.

Baris pertama liriknya sbb, "Bye bye love. Bye bye happiness. Hello loneliness.
I think I'm gonna die ..." Bila global warming menggebu, pulau2 kita yg disebut
Zamrud Khatulistiwa itu akan sebagian tenggelam dan sebagian mulai gundul,
orang nanti akan betul2 bilang "hello loneliness" dipadang pasir atau savannah
Indonesia. Semoga karena itu semua tidak akan muncul lagi "hobbits" seperti
yang pernah hidup di Flores.

Para pembisnis CPO dan lain-lain bidang yang sangat galak terhadap ekologi
sudah akan lama lari dan "safe and sound" dengan dananya, bukan di
Singapura yang mungkin akan tenggelam juga, ttp misalnya di Vancouver sana.
Keserakahan bisnis sayangnya, namun logis, dilindungi oleh politisi spt Bush,
juga presiden Ceko V. Klaus, yg di Eropa menjadi tertawaan.
Btw., saya dengar banyak LSM dan pihak resmi di Eropa yang mulai membatasi
impor kayu mulia dari kawasan tropik.

Saya hanya sadar bhw gerakan hijau di Indonesia masih sangat lemah, hingga
siapa saja bebas saja merusak lingkungan, dengan tebang hutan atau
menyemburkan lumpur. Tampaknya transformasi PKB menjadi sebuah Green
Party akan berjalan lama. Dr. Sonny Karaf dari PDI-P yg pernah menjadi Menteri
bidang environment di Kabinet Megawati juga saya kurang dengar sepak
terjangnya. Saya pernah dengar dulu di Tanah Arab kalau tentara mau perang
panglimanya bersabda agar pasukan jangan sampai merusak satu pohon pun.
Maaf, namun saya lihat ummat di Indonesia juga tenang adem ayem saja
terhadap perusakan lingkungan, misalnya di Freeport perjuangan sdr-sdr kita
disana sangat kurang didukung oleh yang provinsi-provinsi lain. Mungkin kita
memang sangat tenang, senang mendengarkan burung perkutut sambil minum
teh nasgitel (panas legi/manis kenthel) saja.

Sbg seorang retiree saya sponsor gurem pada Green Peace, yg karena menjaga
independensi mereka menolak sponsoring dari negara, pemerintah atau
kalangan bisnis, hanya menerima dari perorangan saja. C'mon join us, dear
Holy Uncle!

Salam, Bismo DG
PS: Hari ini Ceko punya Hari Raya berakhirnya Perang Dunia II


  ----- Original Message -----
  From: Sunny
  To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
  Cc: mediacare@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Tuesday, May 08, 2007 10:43 AM
  Subject: [HKSIS] Re: [inti-net] Re: [nasional-list] Chinese investor to set 
up biodiesel firms in West Kalimantan


  Pendapat Anda memang bagus bin benar bagi yang berpikiran kerdil. Lebih
  benar lagi bagi yang pikirannya ditutup oleh jampi-jampi Pak dukun Harto.

  Hendaklah dimenegerti bahwa bumi yang kita diami hanya satu dan apa yang
  terkandung padanya termasuk yang unik pada umumnya terbatas. Jadi kalau
  rusak atau hilang sulit bahkan mungkin sekali sulit dikembalikan. Maka oleh
  karena itu saya kira orang berpikiran waras seperti Sdr Bismo sekalipun
  bermukin di Praha tetapi sangat prihatin sekali terhadap apa yang terjadi di
  negeri tempat kelahirannya dan oleh sebab itu beliau mengangkat suara
  menguncang pikiran dan membuka mata yang ngantuk-ngantuk atau berlagak
  pilon, itulah maknanya!

  Jadi singkatnya: "Think gobally, act domestically".

  ----- Original Message -----
  From: "Holy Uncle" <[EMAIL PROTECTED]>
  To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
  Cc: <mediacare@yahoogroups.com>; <[EMAIL PROTECTED]>;
  <[EMAIL PROTECTED]>
  Sent: Tuesday, May 08, 2007 9:23 AM
  Subject: [inti-net] Re: [nasional-list] Chinese investor to set up biodiesel
  firms in West Kalimantan

  > >From: "BDG KUSUMO" <[EMAIL PROTECTED]>
  >>Subject: Re: [nasional-list] Chinese investor to set up biodiesel firms in
  >>West Kalimantan
  >>Date: Mon, 7 May 2007 17:19:01 +0200
  >
  >>Bye bye, Indonesian rain forests? Bye bye orangutans! Hello CPO!!!
  >>Salam, bdg
  >
  > ***Bila Indonesia masih ada rain forest, apa faedahnya untuk bangsa
  > Indonesia ? Krisis lingkungan
  > berasal dari AS, ditambah lagi baru2 ini dari Tiongkok dan India. Kenapa
  > Indonesian rain forest
  > dijadikan kambing hitam ?
  >
  > ***Kamis, 10 April 2003 Tahun Ini Pemerintah Selenggarakan Reboisasi
  > Nasional 21 DAS
  > - Gunakan Dana Reboisasi Jakarta, Kompas - Pemerintah tahun ini akan
  > menyelenggarakan reboisasi nasional secara besar-besaran dengan
  > menggunakan
  > dana reboisasi. Prioritas reboisasi tersebut adalah 21 daerah aliran
  > sungai
  > (DAS) yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
  > http://www.kompas.com/kompas-cetak/0304/10/ekonomi/249191.htm
  >
  > ***Anda sudah menetap di Praha (?), tolong carikan data, berapa M3 kayu
  > Indonesia yang
  > masuk Eropa ? Rain forest kita bisa botak karena banyak permintaan dari
  > luar
  > negeri. Memang
  > pengusaha2 Indonesia gila duit, sehingga Indonesian rain forest tiada
  > lagi.
  >
  > ***Masalahnya apakah kita diamkan saja bumi gundul dengan setiap hari
  > nyanyian anda Bye bye, Indonesian rain forests, atau menanam kelapa sawit
  > menambah pemasukan bangsa.
  >
  > ***Bye bye orangutans ? Apakah jumlah orang utan akan bertambah di rain
  > forest ? Coba anda
  > pelajari apa sebabnya populasi orang utan tidak menambah, kemudian apa
  > sebabnya kucing dan
  > anjing harus dikebiri.

Kirim email ke