JAKARTA 9 MEI 2007 PERINGATAN 50 TAHUN PROGRAM PERTUKARAN PELAJAR AFS DI INDONESIA peringatan yang diadakan yayasan bina antarbudaya-the Indonesian Foundatin for Intercultural Learning, mitra AFS Intercultural programs, mengadakan acara Youth Intercultural Day sebagai titik awal dimulainya rangkaian kegiatan 50 tahun program pertukaran pelajar AFS di Indonesia, yang jatuh pada tanggal 9 Mei 2007. Acara ini didukung oleh DEPDIKNAS dan Komite Nasional untuk UNESCO dan dibuka oleh Dirjen Manajemen pendidikan dasar dan menengah. Youth Intercultural Day (YID) adalah salah satu wadah dimana para pelajar SMA dapat melihat dan mempelajari budaya dari negara lain, serta memahami pentingnya pembelajaran dan pemahaman antarbudaya bagi generasi muda bangsa. Selain pameran dan beragam pertunjukan seni budaya dari berbagai daerah dan negara, YID mengajak para pelajar SMA untuk berdiskusi mengenai Intercultural concept, Tolerance, managing conflict dan responsibility. Program yang telah dilakukan sejak tahun 1985 bertepatan dengan Hari pendidikan Nasional, untuk meneruskan program AFS di indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1956-1957. Dengan adanya acara YID ini, diharapkan, pemahaman antarbudaya tidak hanya ddapat dirasakan manfaatnya bagi para siswa yang berhasil lolos sebagai siswa pertukaran pelajar, namun juga ileh khalayak ramai, khususnya pelajar SMA. Dalam 50 tahun perjalanannya, AFS Intercultural programs telah mencetak berbagai nama besar, ini merupakan aset bangsa indonesia. saat ini indonesia telah mengirim lebih dari 2000 pelajar terpilih dari Indonesia ke berbagai negara di dunia serta menerima lebih dari 1500 pelajar asing untuk bersekolah dan tinggal dengan keluarga Indonesia. Bina Antarbudaya didirikan pada tanggal 2 Mei 1985 oleh Taufiq Ismail, Tanri Abeng, Irid Agoes, Kartono Mohamad dan Sophie Gunawan Satari. Lahir bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional, Bina Antarbudaya mengambil posisi sebagai organisasi pendidikan di saat kebutuhan terhadap pengenalan budaya lain sangat diperlukan dalam interaksi global. Dengan misi turut mewujudkan perdamaian dunia, Bina Antarbudaya bertujuan untuk menciptakan persahabatan internasional melalui program pertukaran dan pendidikan antarbudaya. Mereka yang tersentuh hidupnya oleh program-program Bina Antarbudaya diharapkan dapat menjadi pemimpin yang secara aktif mewujudkan perdamaian dunia dan kerjasama antarbangsa dalam bidang kerja masing-masing. Bina Antarbudaya berprinsip tidak membedakan agama, ras, pendidikan, latar belakang sosial dan ekonomi, bersifat nirlaba dan berorientasi pada kepentingan orang banyak. Bina Antarbudaya mengembangkan dirinya sebagai organisasi milik masyarakat berbasis relawan, yang melibatkan berbagai kalangan tanpa adanya eksklusifitas dan elitisme. Bina Antarbudaya memiliki Dewan Pembina, Dewan Pengurus dan Kantor Nasional yang berkedudukan di Jakarta serta lima belas Chapter (cabang) di seluruh Indonesia, yang secara penuh dikelola oleh relawan. Relawan tersebut mencakup anggota masyarakat dari berbagai usia dan latar belakang, mulai dari siswa SMA, mahasiswa, keluarga, guru dan para profesional lainya, hingga pemerintah yang semuanya secara sukarela memberikan waktu, tenaga dan sumber daya lainnya demi mencapai visi-misi Bina Antarbudaya. Dalam melaksakan kegiatannya, Bina Antarbudaya bekerja sama dengan organisasi yang sejalan dengan tujuannya. Kegiatan Bina Antarbudaya mencakup beberapa bidang antara lain pengiriman siswa, guru dan relawan Indonesia; penerimaan siswa, guru dan relawan asing dalam berbagai program; pengumpulan dana dan beasiswa, serta pembinaan pelatihan relawan. Keempat bidang tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, karena saling menunjang satu sama lain. Wassalam Rachmad Independent Pemerhati Public & Media rbacakoran at yahoo dot com
--------------------------------- Ahhh...imagining that irresistible "new car" smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.