Beberapa minggu belakangan ini saya sebagai warga Jakarta merasa risih melihat poster maupun tempelan2 ala sheriff pasang daftar burononan di zaman koboi yang digeber simpatisan maupun pendukung bang Foke maupun bang Adang. Nggak peduli mau ditempel di tembok jalan raya, depan rumah orang, sampai ke batang pohon. Fauzi Bowo mengusung slogan “Serahkan pada ahlinya”, lha wong mau milih pendamping aza kagak kelihatan kepakarannya. Belum lagi kalau kita ngomongin soal banjir, macet, kriminalitas, bobroknya angkutan umum, sampai mental aparat yang sering “minta” disogok. Coba diperjelas, keahliannya itu dalam hal apa : berjanji tapi mengingkari ? Adang Darajatun mengibarkan semboyan “Ayo kita benahi”, maksudnya bukan dia sendiri yang bertanggungjawab kalau ada kesalahan, tapi kalo nantinya ada prestasi eh malah ngaku2 ini berkat pimpinan dia. Sering muncul di acara donor darah, mungkin cocoknya jadi ketua PMI nkali. Oh, ya pernah lihat rumahnya mantan perwira polisi ini, gile bener.... antara langit dan bumi bila dikomparasikan dengan rumah2 kalangan veteran. Jadi pengen tahu, sebagai test-case saja, bagaimana mereka bisa membereskan kasus sengketa tanah di Meruya, menggasak bandar judi di daerah kota, menghalau pedagang kakilima dari emperan pasar, menghadang ekspansi mal dan hypermarket ditengah lahan hijau yang terus tergerus ? PS : kandidat gubernurnya apa nggak ada yang lain ? Bikin kontes realityshow donk, kayak gubernur idol !
--------------------------------- Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. http://id.mail.yahoo.com/