Tahun 2004, Drs. Siri Mahmud adalah Polisi dengan pangkat KOMBES ... sekarang tahun 2007, mungkin saja sudah tidak berpangkat KOMBES ... tetapi, bukan berarti ybs bukanlah polisi sehingga tidak lagi dalam yuridiksi kepolisian republik indonesia ... kecuali dinyatakan sudah pensiun dengan surat pemberhentiannya nomor keberapa ... lha ... susah deh kalau polisi junior-nya sudah melindungi polisi senior ... hehehehehehe ... terlampir adalah artikel yang menceritakan bahwa Drs. Siri Mahmud memang benar pernah berpangkat KOMBES dan menjabat di BNN. sehingga salah kalau divisi telematika menyatakan bahwa ybs (DRs. Siri Mahmud) 3. Bahwa, dari hasil penelusuran tidak ada anggota POLRI berpangkat Komisaris Besar Polisi yang bernama Muhamad Siri Mahmud. (2007)
BNN: Indonesia Jadi Negara Produsen Narkoba Jakarta [06 Januari 2004, 08:19 WIB] VisionNet Semarang, Ketua Tim Sosialisasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar (Kombes) Polisi Drs. Siri Mahmud mengatakan, Indonesia bukan lagi konsumen, tetapi sudah menjadi produsen narkoba di dunia. VisionNet Semarang, Ketua Tim Sosialisasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Besar (Kombes) Polisi Drs. Siri Mahmud mengatakan, Indonesia bukan lagi konsumen, tetapi sudah menjadi produsen narkoba di dunia. "Bahkan ditengarai negara Indonesia menjadi negara produsen narkotik dan obat-obat berbahaya (narkoba) yang cukup besar," lanjutnya ketika ditanya pers, di sela-sela sosialisasi pengembangan sistem informatika narkoba di Banjarmasin, Senin. Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Haji Husin Kasah ketika membuka sosialisasi tersebut menyebutkan, kasus-kasus narkoba sepanjang tahun 2003 peredarannya tampak semakin kentara di seluruh wilayah di Indonesia. "Kondisi yang memprihatinkan itu sangat kita sesalkan, kalau tidak ada keseriusan dan komitmen semua pihak untuk mencegah dan menanggulangi kejahahatan penggunaan narkoba yang merupakan musuh bangsa ini," kata Husin Kasah. Orang kedua di jajaran Pemerintah Propinsi (Pemprop) Kalsel itu juga mengungkapkan bahwa Indonesia disinyalir tidak hanya sebagai pemakai, tetapi justru telah menjadi pengedar dan produsen yang sangat besar serta telah membentuk jaringan internasional. "Hal tersebut tentunya akan berdampak semakin buruk bagi kehidupan masyarakat terutama generasi muda," tandas Husin Kasah, yang juga Ketua Badan Narkotika Propinsi (BNP) setempat ketika memberikan sambutan pada sosialisasi Pengembangan Sistem Informatika Narkoba di ruang Sasangga Banua Kantor Gubernur. Ketua BNN Siri Mahmud yang datang pada acara sosialisasi untuk memberikan materi pengarahan, ketika dimintai komentarnya, membenarkan kalau Indonesia bukan lagi sebagai negara transit tapi sudah negara tujuan narkoba di dunia. Oleh sebab itu, menurut perwira menengah polisi itu, perlu ada gerakan terpadu dan serentak serta penanganan yang tepat. "Di sinilah diperlukan adanya jaringan informasi yang tepat dan akurat melalui akses data yang akurat, dari aparat dan masyarakat untuk mencegahnya," tandasnya. Ia mengungkapkan, peringkat kasus-kasus narkoba tetap didominasi di Pulau Jawa dan Sumatera seperti Jakarta, Bali dan Medan, untuk Kalsel kasusnya tidak seberapa banyak. Terungkapnya kasus narkoba cukup bervariasi tergantung dari aktivitas Polri untuk mengungkapnya. "Kalau polisinya tidak aktif, walaupun di suatu daerah banyak pencandu narkoba, kasusnyan tak akan bisa mereka ungkap," tuturnya. Meningkatnya kasus narkoba itu, dilihat dari kinerja aparat kepolisian dengan dibantu masyarakat yang berani melaporkan kejadian di lingkungannya tentang penyalahgunaan narkoba. Tahun 2015 mendatang negara ASEAN diprogramkan bebas narkoba, termasuk Indonesia. Karena itu, seluruh pemerintahan di negara tersebut akan bersama-sama memberantas pemakaian dan peredaran narkoba. Acara sosialisasi yang dihadiri juga oleh anggota tim penyampaian informasi BNN, Kompol Sumirat tersebut diikuti sekitar 50 peserta berasal dari Badan Narkoba kabupaten/kota se Kalsel. Selasa, 6 Jan 2004, 08:33:19 Sumber: Gatra Regards, LEO TOBING ------------------- NO PEACE WITHOUT JUSTICE! _____ From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Megawati Puteri Sent: Wednesday, May 09, 2007 9:06 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: FW: [Hukum-Online] Fwd: Kualitas POLISI Indonesia *********************** Your mail has been scanned by InterScan. PT. AJ Central Asia Raya ***********-*********** ----- Original Message ----- From: To: [EMAIL PROTECTED] <mailto:jeannie%40aseansec.org> org <mailto:[EMAIL PROTECTED] <mailto:jeannie%40aseansec.org> org> Cc: [EMAIL PROTECTED] <mailto:antioutlaw%40yahoo.com.sg> com.sg <mailto:[EMAIL PROTECTED] <mailto:antioutlaw%40yahoo.com.sg> com.sg> Sent: Tuesday, May 08, 2007 9:27 PM Subject: POLISI gadungan pelaku tindak tidak menyenangkan. Kepada YTH, Ms. Jeannie Kiagoes Free Trade Agreements Cluster Bureau for Economic Integration and Finance ASEAN Secretariat 70A, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta 12110 - Indonesia. Tel. +6221 - 726 2991, 724 3372 ext.381 Fax. +6221 - 739 8234, 724 3504, 720 0848 email: [EMAIL PROTECTED] <mailto:jeannie%40aseansec.org> org <mailto:[EMAIL PROTECTED] <mailto:jeannie%40aseansec.org> org> Dengan Hormat, 1. Menindak lanjuti laporan adanya tindak indisipliner atas pribadi yang mengaku anggota POLISI berpangkat Komisaris Besar Polisi, bernama Muhamad Siri Mahmud, Pengemudi kendaraan roda empat KIA Carrens warna abu-abu dengan No. Pol. B 8273 BR dan pemilik HP No. 081318375 848. 2. Menimbang, tindak indisipliner yang dilakukan oleh POLRI adalah masalah serius yang menjadi fokus utama di KEPOLISIAN. Setelah laporan diterima segera diadakan inventarisir database seluruh anggota POLRI berpangkat Komisaris Besar Polisi di Indonesia. 3. Bahwa, dari hasil penelusuran tidak ada anggota POLRI berpangkat Komisaris Besar Polisi yang bernama Muhamad Siri Mahmud. 4. Memutuskan, pelaku tindak tidak menyenangkan tersebut bukanlah salah satu anggota POLRI, masalah ini telah berada diluar kewenangan Juridiksi Divisi kami. Apabila masalah ini hendak diteruskan, silahkan melapor pada Kantor Polisi terdekat dilokasi kejadian dengan memaparkan kejadian sebenarnya. Demikian, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih. Hormat Kami. -- KomBes POL. Drs. Benyamin Selawa, MM ---------------------------------------- Pusinfolahta Div Telematika InterPol Mabes POLRI ________________________________ Subject: [Hukum-Online] Fwd: Kualitas POLISI Indonesia FYI, dari milis tetangga : Kekerasan, arogansi, power abuse di Indonesia????? Oooh...ini mah sudah tradisi!!!! Mungkin pelaku2nya sudah gak makan nasi kayak kita2 lagi jadi merasa sah2 saja menindas, menyiksa, menghina dan menistakan kita. Gak usah deh lihat videonya kekerasa di IPDN yang menyebabkan Praja Cliff Muntu meninggal dunia, miris..... mau tau yg barusan terjadi tadi pagi dengan diriku ???? Perjalanan ke kantor bersama suami tadi pagi seperti biasa kehambat di Jalanan Deplu Raya Pondok Pinang arah Pondok Indah. Waktu menunjukkan jam delapan pagi. Semua tertib ngantre, sampai tiba2 ada mobil seperti Carrens abu-abu nyodok dari sebelah kiri di bagian jalan yg mulai menyempit dan menurun. Alhasil kena deh bemper belakang mobil kreditan disrempet. Suami memutuskan untuk minta pertanggungan jawab pengemudi mobil Carrens abu-abu tersebut. Setelah sama2 minggir, dengan arogannya si pengemudi ngomong: "Masukin aja ke bengkel, berapapun biayanya saya ganti", sambil mau ngeloyor pergi... Lho?!....terus, mau minta ganti ke siapa dan kemana neh ? Nunggu suami masih bengong gitu, ya sudah saya inisiatif minta data2 si pengemudi seperti nama atau KTP atau nomor telpon yang bisa dihubungi dan dapat dijadikan sebagai bukti pertangungan-jawab dia. Eh, ndhilalah direspon si pengemudi dengan lebih arogannya dan nada suara yang lebih keras dari sebelumnya bahwa dia adalah KOMBES POLISI Muh....(saat menyebutkan namanya nada suaranya jadi lebih pelan seperti bergumam) dan menyebutkan nomor Hpnya dengan nada suara lebih lirih lagi. Suami cuma sempat mencatat nomor HPnya dan kita berdua gak ada yang ingat dia menyebutkan namanya siapa karena setelah itu si oknum KOMBES POLISI itu benar2 ngeloyor balik ke mobilnya. Duh Gusti, saya pikir edan neh oknum KOMBES POLISI. Dia yang salah, boro2 minta maaf malah dia yang lebih galak dan kasar, dan jadi gak jelas begini. Saya bilang ke dia: "Bapak, ngaku2 KOMBES POLISI tapi nyetir mobil sembarangan dan gak nyontohin yang bener ke masyarakat". Eeeh..ternyata omongan saya tambah menyulut arogansi dan semakin membuat dia bebas melaksanakan power abusenya ke saya. Dia samperin lagi saya sambil posisi tangan kirinya mau merengkuh baju saya di bagian dada dan tangan kanannya sudah diangkat tinggi2 siap menonjok muka saya sambil bilang: "Ngomong apa kamu?!!!" Hegh????!!! Suami saya berusaha melerai kami sambil bilang: "Pak, Pak, sabar, istri saya lagi hamil, Pak". Tapi rupanya si oknum KOMBES POLISI itu sudah kerasukan setan malah bilang: "Saya gak peduli!!!...Gak saya ganti rugi sekalian!!!" sambil terus berusaha menonjok saya. Saya sudah pasrah dan pasang badan bilang ke oknum KOMBES POLISI itu: "Hayo, Pak pukul saja, biar enak saya nuntut Bapaknya ke Komdak nanti...kalau Bapak benar2 gentleman, masa beraninya cuma sama perempuan?!" Dunia memang sudah edan, dia malah nantangin saya: "Silahkan saja!" Tapi sambil balik badan dan terus sumpah serapah yang kami tidak dapat mendengarnya secara jelas, ngeloyor ke mobilnya dan menancap gas pergi dari TKP. Astaghfirullah al'adziim.....mungkin pada saat kejadian dia kebelet buang air besar terus jadi bantet gara2 harus berususan dengan perempuan hamil yang cuma minta pertanggungan-jawab dan permohonam maaf dari kelakuannya yang gak ada pantes2nya sebagai KOMBES POLISI....oleh karena itu dia sah-sah saja bersikap arogan, power abuse, menghinakan dan menistakan saya sedemikian rupa dipingir jalanan macet begitu.... :-( Melanjutkan perjalanan ke kantor, saya minta suami untuk coba menghubungi no HP yang diberikan oknum KOMBES POLISI itu dan Alhamdulillah ternyata yang bersangkutan memberikan nomor HP dengan benar (dan juga Insya Alah memberikan nama yang benar). Kami jadi tau bahwa dia adalah : KOMBES POLISI Muhammad Siri Mahmud Pengemudi mobil seperti Carrens warna abu-abu dengan No. Pol. B 8273 BR HP No. 0813 183 75 848. Inilah negaraku dan inilah bangsaku.... Slogan-slogan lip service dari POLRI silahkan ditelan lagi sendiri oleh oknum-oknum polisi seperti KOMBES POLISI Muhamad Siri Mahmud itu. Hati-hati berususan dengan oknum petugas polisi yang bernama KOMBES POLISI Muhamad Siri Mahmud, yang seharusnya jadi teladan dan pengayom rakyat...Saya sarankan, kita yang waras dan beradab lebih baik mengalah saja.... Buat Bapak KOMBES POLISI Muhamad Siri Mahmud, terserah Bapak mau bertanggung-jawab atau tidak mengganti biaya kerusakan mobil kreditan saya yang disrempet mobil Bapak karena Bapak tetap tidak mau memberitahukan kemana saya dan suami saya harus mengantarkan kwitansi biaya perbaikan mobil tersebut, yang pasti Bapak yang sebenarnya sudah menghinakan dan menistakan diri Bapak sendiri di depan orang banyak dan Bapak berhutang permohonan maaf kepada saya. Faithfully Yours, Ms. Jeannie Kiagoes Free Trade Agreements Cluster Bureau for Economic Integration and Finance ASEAN Secretariat 70A, Jalan Sisingamangaraja Jakarta 12110 - Indonesia Tel. +6221 - 726 2991, 724 3372 ext.381 Fax. +6221 - 739 8234, 724 3504, 720 0848 email: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] <mailto:jkiagoes%40yahoo.com> com <mailto:jkiagoes%40yahoo.com> Website: http://www.aseansec <http://www.aseansec.org> .org <http://www.aseansec <http://www.aseansec.org> .org> [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]