HERAN, AKU HERAN, AKU HERAN
 
Yan Koli Bau

SEBAGAI anak tanah yang lahir di Timor saya merasa malu karena para 
peneliti dari luar lebih dahulu berinisiatif mendalami persoalan 
seputar kemiskinan di Nusa Tenggara Timur (NTT), bahkan tidak hanya 
berhasil memahami tetapi sudah melakukan aksi.

Sebagai ungkapan rasa malu saya 'melamar' dan bergabung dengan tim 
kerja penelitian dari Jakarta itu, menyiapkan serangkaian kegiatan 
pengamatan dan diskusi tentang hasilnya. Topiknya kemiskinan, gizi 
kurang, gizi buruk dan busung lapar di Kupang dan di Jakarta. Tak 
seperti yang saya sangka sebelumnya, ternyata hal-hal yang saya 
temukan di lapangan sungguh mengherankan.

Pertama, ketika kami berbincang dengan beberapa orang di kantor 
pemerintah baik di provinsi maupun kabupaten dan di perguruan tinggi 
mengenai rencana akan melakukan penelitian tentang busung lapar, 
anehnya, respons mereka serta merta menanyakan berapa nilai 
proyeknya, berapa honor yang akan dibayarkan kepada orang yang 
terlibat atau dilibatkan?

Baca tulisan utuhnya di blog kami :
http://ecosocrights.blogspot.com/

salam
yanti


Kirim email ke