SBY selain peragu, sekarang menjadi kagetan setelah melihat realitas di dalam 
kehidupan bangsa, yang selama ini tidak pernah dia lihat. Bendera Merah Putih 
koyak itu hanyalah sebagai simbol kenyataan kehidupan bangsa di segala bidang 
dan di mana-mana tidak ada bedanya: terkoyak-koyak, terlantar, terhina, 
terpojokkan disudut kemiskinan.
   
  Dua desa yang beruntung disinggahi SBY dan Ani Yudhoyono:  Desa 
Sumber Batu dan Desa Karangtengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten 
Bogor dengan secepat kilat mendapat kucuran uang dan perhatian SBY (mungkin 
kali ini tanpa ragu-ragu). 
   
  Sedang rakyat di ribuan desa yang keadaannya seperti dua desa di kabupaten 
Bogor tersebut mungkin juga memimpikan kunjungan SBY-Ani, agar mendapat 
perhatian dan kucuran. Kapan impian mereka kenyataan, mengingat kesukaan SBY 
hanya obral tebar pesona (dan janji) untuk tujuan-tujuan pribadi?
   
  Joko Surendro
   
   
  --- In [EMAIL PROTECTED], "HKSIS" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> http://jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=286199
> Senin, 21 Mei 2007,
> > 
> 
> Hasil Kunjungan Mendadak ke Dua Desa di Bogor
> BOGOR - Pada akhir liburan panjang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 
> menyempatkan diri melihat kondisi masyarakat di desa-desa di Kabupaten 
> Bogor. Kunjungan mendadak tersebut mengejutkan warga desa yang didatangi 
> orang nomor satu di Indonesia itu.
> 
> Ada dua desa yang sempat disinggahi SBY dan Ani Yudhoyono. Yakni, Desa 
> Sumber Batu dan Desa Karangtengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten 
> Bogor.
> 
> Kunjungan tersebut benar-benar mendadak. Bupati Bogor dan camat Babakan 
> Madang juga tidak diberi tahu, sehingga tidak terlihat mendampingi. Tidak 
> ada seorang pun menteri yang diajak. Bahkan, Sekretaris Kabinet Sudi 
> Silalahi yang biasanya selalu berada di samping SBY juga tidak menyertai. 
> Hanya Juru Bicara Andi Mallarangeng yang tampak dalam rombongan.
> 
> "Saya sengaja datang tiba-tiba. Tidak memberi tahu. Biar saya tahu kondisi 
> sebenarnya. Kalau saya kasih tahu, nanti disiap-siapkan lebih dulu," kata 
> SBY kepada warga di Desa Karangtengah kemarin.
> 
> Warga yang menyaksikan kedatangan presiden serta ibu negara tersebut sempat 
> kaget dan tak percaya. Mereka benar-benar tidak tahu desanya bakal 
> dikunjungi presiden.
> 
> SBY dan Ani tiba di lokasi tujuan sekitar pukul 14.00. Saat perjalanan ke 
> Desa Karangtengah, rombongan berhenti sejenak di Desa Sumber Batu. SBY 
> berhenti karena melihat kuli batu sedang menaikkan batu-batu ke atas truk. 
> Di tempat tersebut, SBY yang mengenakan batik cokelat itu sempat berbincang 
> dengan para pekerja.
> 
> Langkah SBY berlanjut ke tambal ban dan kios bensin eceran milik Rohman. 
> "Ini dicampur nggak?" ujar SBY.
> 
> Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu juga sempat meminta agar warga 
> memberikan saran kepada dirinya. "Ya yang penting ekonomi lancar, aman, dan 
> baik-baik saja," ungkap Sinaga, salah seorang warga, kepada SBY.
> 
> Kepala Desa Sumber Batu Wahyu Odang Bakir sempat dipanggil SBY dan diberi 
> sumbangan Rp 25 juta untuk warga miskin di desa tersebut. Di desa itu 
> terdapat lima ribu penduduk yang sekitar 40 persen di antaranya miskin.
> 
> Di Desa Karangtengah, SBY langsung meninjau SDN Karangtengah I. Dia sangat 
> kaget melihat kondisi sekolah itu yang cukup parah. Plafon kelas sekolah 
> tersebut rusak parah. Begitu pula dengan bangkunya.
> 
> Karena terbatasnya ruangan, siswa di kelas itu harus rela duduk bertiga 
> sampai berempat dalam sebangku. SD itu hanya memiliki empat ruang kelas. 
> Padahal, di sana ada enam kelas. "Tolong saya dibuatkan proposal dua lembar 
> saja. Nanti saya sampaikan kepada Menteri Pendidikan Nasional Bambang 
> Sudibyo," ujar SBY. Dia meminta proposal itu dititipkan ke Dandim atau 
> Kapolres.
> 
> Di SD tersebut, SBY sempat terperanjat melihat bendera merah putih yang 
> berkibar di tiang bendera tampak lusuh serta koyak. Bagian pinggirnya sudah 
> sobek. Warnanya pun pudar. "Wah, bendera itu harus diganti," tegasnya.
> 
> Kepala Desa Ahmad Sugi pun berdalih, sekolah tersebut memiliki dua bendera. 
> Yang satu sudah jelek dan satu lagi masih bagus. "Yang bagus disimpan, Pak. 
> Kalau yang bagus dipasang, nanti hilang dicuri orang. Makanya, yang jelek 
> saja yang dipasang," ungkapnya.
> 
> Di Desa Karangtengah, SBY juga mengajak berdialog pemuka desa. Warga 
> setempat mengeluhkan masalah pertanian. Yakni, sulitnya irigasi, pupuk, 
> serta berkembangnya hama tanaman.
> 
> SBY dan Ani sempat kaget mendengar adanya pohon pisang yang kena penyakit 
> muntaber. "Saya baru dengar ada pisang kena muntaber. Biasanya, yang kena 
> kan bayi," ujar SBY.
> 
> Pohon pisang tersebut disebut muntaber oleh warga karena cepat membusuk dan 
> mengeluarkan air kalau ditebang.
> 
> SBY menjanjikan membangun kios pupuk dan minyak tanah di desa tersebut. 
> Sebab, selama ini, warga setempat sulit membeli pupuk dan minyak tanah.
> 
> Kepada wartawan, SBY mengaku puas atas kunjungan ke Karangtengah tersebut. 
> "Alhamdullilah, saya dapat banyak karena mereka semua terbuka. Mudah-mudahan 
> ada langkah yang bisa dilakukan, terutama untuk fasilitas yang sudah tidak 
> layak," jelasnya.
> 
> Kunjungan mendadak seperti itu, kata dia, perlu dicontoh para pejabat lain. 
> Mulai menteri, gubernur, hingga bupati. "Kalau mereka sering turun, sasaran 
> kebijakan akan tepat," tegasnya. (tom)


       
---------------------------------
Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows.
Yahoo! Answers - Check it out. 

Kirim email ke