Ya, siapa lagi ormas2 penguasa lahan parker, tukang palak pasar kaki lima, dan 
preman tempat2 hiburan yang suka minta jatah ? Apakah keberadaan mereka legal 
atau illegal ? Saya heran, mengapa mereka yang memakai label budaya maupun 
keagamaan justru seakan bangga dengan tampilan “tak berbudaya dan tak beragama” 
itu ? Lagi2 kita jadi ngegosip sebuah rahasia umum : siapa backing di belakang 
itu semua ?
   
  Jangan2 ormas kayak begini bakal berebut pengaruh nanti di pemilihan gubernur 
DKI sebentar ? Berapa duit yang digelontorkan untuk “menyuapi” mereka sebagai 
biaya(atau upeti?) keamanan ? 
   
  Pertanyaan lain : mengapa polisi “lembek” terhadap ormas2 begituan, namun 
terhadap mahasiswa lain ceritanya. Juga yang merisaukan kita, apa para kader 
dan anggota ormas2 rata2 pengangguran semua, jadi “pekerjaannya” hanya malakin 
rakyat sekitar. Banci saja bisa buka salon, lha ini centeng2 mungkin cocoknya 
hanya jadi bodyguard, debt-collector, atau tukang sita perusahaan kredit.
   
  Tentang FBR, selintas ada spanduk di sekitar jalan Pemuda, bahwa mereka 
mendukung calon independent untuk gubernur DKI. Dan tahukah anda siapa yang 
diusulkan ? Pastinya sang ketua umum : Fadholi el Muhir. Btw, kok bisa yach dia 
juga ikutan muncul di kasus sengketa tanah Meruya Selatan ?
   
  PS : ada yang punya profil ormas2 pam swakarsa, nggak yach ? Boleh donk 
di-share !

                
---------------------------------
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. 
 http://id.mail.yahoo.com/

Kirim email ke