Petani
oleh: Jonathan Goeij
Menjelang ajalnya seorang petani memanggil kedua orang anak laki-lakinya,
diwariskannya kepada mereka masing-masing sepetak sawah yang sama besarnya dan
sama suburnya.
Kedua petani bersaudara itu, Gabriel dan Michael, bekerja keras dari pagi
sampai petang mengelola sawah warisan orang tuanya. Keduanya bekerja sama
kerasnya dan sama rajinnya.
Tahun berganti tahun, tidak terasa telah sepuluh tahun berlalu. Sawah Michael
tetap sebesar satu petak itu, tetapi sawah Gabriel ternyata telah berkembang
menjadi sepuluh petak.
Dengan penasaran Michael bertanya kepada Gabriel, "Sawah kita asalnya sama
besarnya dan sama suburnya, kitapun masing-masing telah bekerja keras, tetapi
mengapa engkau berhasil berkembang pesat sedangkan aku tetap seperti semula."
Gabriel menjawab, "Setiap kali panen, hasil yang terbaik tidak aku jual,
sengaja aku sisihkan dan digunakan sebagai bibit, dengan demikian pada musim
tanam berikutnya hasil panenku menjadi lebih berlimpah karena menggunakan bibit
yang terbaik. Demikian seterusnya, dan itulah rahasiaku mengapa aku bisa
berkembang pesat."