Kalau yang menyampaikan humor ini adalah antar rakyat kecil, jelas tidak akan 
jadi masalah. Tapi yang ini adalah wapres. Orang yang punya kewajiban 
menjadikan rakyat Indonesia sejahtera. Jadi kesannya Si Ucup ini sedang 
mengajak orang untuk sama-sama mentertawai nasib sebagian besar rakyat 
Indonesia yang sengsara, gara-gara orang macam Si Ucup dipilih sebagai 
penguasa.  Laknat Allah buat pemimpin macam Kalla ini! 

tylla subiyantoro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:          Mestinya si Kalla ini 
malu,nyebur sumur saja. Negarawan macam apa dia,seenak perutnya melontarkan 
lelucon yang tidak lucu ditengah kesegsaraan bangsanya sendiri.Lebih bodoh 
lagi,dia bandingkan pula negara kita dengan jepang.Dari sudut Income Per Kapita 
saja sudah tidak mungkin dibandingkan, juga tentunya penguasaan dan persebaran 
teknologi.

Penekanannya disini tentunya bukan karena 'kesalahan' bnagsa kita,tapi 
kebejatan negarawan2 seperti si kalla ini,yang sedari dulu hingga kini tidak 
pernah serius mengurus bangsa.Adanya menggerus terus.

Beberapa saat yang lalu, si Kala ini berkunjung ke India.Coba kalau dia puny a 
waktu sedikit untuk 'belajar' dan studi banding sama india,tentunya dia mikir 
lagi untuk nyeplos seenak udel seperti itu.

Di India,ada orang yang namanya Lallu Prasad Yadav,menteri perkreta apian yang 
dinilai berhasil meningkatkan kualitas pelayanan kereta api bahkan juga 
menjadikan perusahaan kereta api negara untung,namun tetap mampu mengelola 
sedemikian rupa,hingga harga tiket kereta api dapat terjangkau semua 
kalangan.Sekedar Informasi,jalur kereta api di India adalah salah satu yang 
terpanjang dan terbesar di dunia.

Padahal,kalau dilihat dari preseden politiknya, bagi masyarakat India, si Lallu 
ini juga kurang lebih punya reputasi yang tidak terpuji.Meski demikian,ternyata 
dia masih punya malu dan niat untuk berbuat sesuatu bagi konstituennya,tidak 
hanya menggerus dan bicara seenak perutnya saja.Harusnya si Kalla Malu blau.

Kenapa (lagi lagi) saya ambil India sebagai contoh perbandingan, karena secara 
obyektif,situasi dan kondisi India lebih masuk akal untuk dibandingkan dengan 
indonesia.Baik dari segi sosial,politik dan pendapatan perkapita. Maksudnya, 
supaya negarawan seperi Kalla bisa berkaca dan tidak bicara seenak jidat 
seperti kebiasaanya.

ati gustiati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
Kalla ini sering saya bayangin kalau dia hidup lagi kedunia nanti (reinkarnasi) 
pasti jadi serangga yg mirip wajah orang alien (yg di film2 tuh) wajahnya ciut 
hanya matanya yg kayak lampu senter gede bunder kayak lampu taman, hiiyy ngeri 
dan jelek deh, sering ke injek2 karena serangga kan kecil, ke injek sama 
perbuatan2 nya sendiri, sama keserakahan nya, sama culas nya, sama perasaan 
dingin tak manusiawi nya, sama dusta2 nya, sama kelicikan nya, sama sesumbarnya 
yg seenak udel, sama keangkuhan nya, sama keketusan nya, sama pelitnya, sama 
korupsinya, sama back stabbing nya, sama....sama semua deh yg gak bisa 
dijelasin disini, banyolan2 Kalla bikin enek, gak lucu, dulu dia berharap anak2 
cucu rakyatnya di puncak akan berwajah kayak arab, hidung mancung, mata besar 
kulit putih biar jadi pemain sinetron, amit2 deh punya orang tua/pemimpin kayak 
germo gitu !
saya selalu menganjurkan supaya Kadal eh Kalla tidak banyak buka mulut biar 
kelihatan pinter, tapi dia gak mau denger..tuh mulut ngecoblak terus ketauan 
deh bego nya !

salam nyinyir (lagi grouchy nih baru bangun tidur siang....hahahahahha)
omie




Audy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Wakil President kita bilang:

1. "Bedanya, kalau di Jepang, pertanyaannya menit berapa dia (KA) berangkat. 
Sedangkan kalau kereta api di Indonesia, kita bicara menit ke berapa dia 
terguling," kata Kalla yang disambut gelak tawa.
==> Memang jarang politikus yang punya nurani.
Tapi kalau sebagai orang nomor dua se Indonesia yang sudah sampai tidak 
merasa malu atau prihatin terhadap masalah rakyat sendiri... apa yang bisa 
diharapkan lagi? Mudah-mudahan tidak akan terpilih lagi.

2. "Jadi memang seperti orang Madura bilang, orang bayar murah bagaimana mau 
selamat," kata Kalla yang lagi-lagi membuat tawa.
==> Bukan masalah yang sebenarnya yang dicari, tetapi kambing hitam.
Emangnya menaikkan tarif akan menyelesaikan masalah? Bukannya malah tambah 
masalah?

3. "Jadi, kalau mau selamat ya, harus mau bayar mahal sedikit lah. Tapi 
(kereta api) Indonesia ini ada hebatnya, bisa murah dan bisa sampai juga. 
Bahwa berkeringat itu urusan lain, ha....ha...ha," kata Kalla sambil 
tertawa.
==> Ini sifat lebih mirip calo/ tukang catut kebanding wakil president! Atau 
badut kesiangan?

-------------------
Guyonan Kalla Soal KA Jepang dan Indonesia

Tokyo, 28 Mei 2007 09:24
Jika dibandingkan, kereta api di Jepang dan Indonesia jelas memiliki 
perbedaan yang sangat mencolok. KA Jepang begitu modern, dengan kecepatan 
tinggi dan sistim yang tertata rapi. Boleh dibilang tidak bisa dibandingkan 
dengan Indonesia. Tentu.

Namun bagi Wakil Presiden Jusuf Kalla, perbedaannya tidak hanya di situ. Ada 
hal lain yang lebih dari itu.

"Apa bedanya kereta api di Jepang dan Indonesia?," tanya Kalla, saat bertemu 
masyarakat Indonesia di Balai Indonesia di Tokyo, Jepang, Sabtu (26/5).

"Bedanya, kalau di Jepang, pertanyaannya menit berapa dia (KA) berangkat. 
Sedangkan kalau kereta api di Indonesia, kita bicara menit ke berapa dia 
terguling," kata Kalla yang disambut gelak tawa.

Lebih lanjut Kalla menambahkan, begitu mencoloknya perbedaan tarif kereta 
api antara kedua negara. Perjalanan KA dari Tokyo ke Osaka harus membayar 
tiket sebesar 18.000 yen Jepang atau sekitar Rp1,5 juta.

Sementara perjalanan KA Jakarta-Purwakarta hanya dikenakan tarif Rp2.000 
atau sekitar enam yen. Bahkan jika dibandingkan dengan jarak yang hampir 
sama, Jakarta-Surabaya, yang hanya sekitar Rp100.000-an, tentu sangat 
timpang. "Jadi memang seperti orang Madura bilang, orang bayar murah 
bagaimana mau selamat," kata Kalla yang lagi-lagi membuat tawa.

Oleh karena itu, lanjut Kalla, perlu dilakukan kampanye untuk memberikan 
pengertian kepada masyarakat, bahwa kenaikan tarif diperlukan untuk 
menunjang perbaikan dan pelayanan.

Selain itu, kata Kalla, untuk perbaikan sarana dan prasarana serta 
modernisasi peralatan, tidak akan cukup jika hanya dibiayai oleh APBN. 
Selama ini, jika pemerintah menaikan harga tiket KA, semua orang akan marah. 
Termasuk, juga kalangan anggota DPR.

"Jadi, kalau mau selamat ya, harus mau bayar mahal sedikit lah. Tapi (kereta 
api) Indonesia ini ada hebatnya, bisa murah dan bisa sampai juga. Bahwa 
berkeringat itu urusan lain, ha....ha...ha," kata Kalla sambil tertawa.

"Jadi mau naik harga tiket?" [EL, Ant]

----- Original Message ----- 
From: "Sum" 
To: 
Sent: Tuesday, May 29, 2007 7:16 AM
Subject: [RumahKita] [Gatra.com] Guyonan Kalla Soal KA Jepang dan Indonesia

> Halo teman-teman, yth.,
> berita ini mungkin menarik untuk dibaca.
> salam,
> sum
> -------------------------------------------------------
>
> Guyonan Kalla Soal KA Jepang dan Indonesia
>
> Gatra.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla melihat ada perbedaan yang unik 
> antara
> kereta api (KA) Jepang dan Indonesia. "Di Jepang, pertanyaannya menit 
> berapa
> dia (KA) berangkat. Di Indonesia, menit ke berapa dia terguling," 
> candanya.
>
> Baca berita selengkapnya di http://www.gatra.com/artikel.php?id=104905
>
> -------------------------------------------------------
> dikirimkan oleh Sum 
> dengan menggunakan fasilitas pengiriman email Gatra.com


         

       
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Kirim email ke