hanya ingin menanggapi... Air hujan jatuh ke pelimbahan jua... Jika yang dipanuti bertindak nda bener, yah.. bagaimana mengharapkan bawahan menjadi benar? Intinya adalah kedisiplinan masing-masing diri, serta tetap saling mengingatkan. Karena kecelakaan tidak datang dengan sendirinya, namun karena hubungan sebab akibat.
Ada kejadian kecelakaan Roller Coaster di Jepang, yang kita ketahui bahwa dengan JIS (Japan Industrial Standardization) yang cukup ketat saja, ternyata masih bisa kecolongan dengan adanya kecelakaan tersebut, yang ternyata hal disebabkan karena hal yang sepele. Pemeriksaan rutin 1 tahun sekali oleh operator tidak dilaksanakan sehingga terjadinya goresan pada line Roller Coaster tidak diketahui dan pada akhirnya menyebabkan kecelakaan. (Bisnis Indonesia, Today). Itu di Jepang yang sudah ketat.. Gimana disini?? 1 kali kecelakaan pesawat belum cukup untuk membuat aturan safety melarang penggunaan HP di pesawat (meski masih diragukan juga apakah HP memang penyebab kekacauan Avionik). Mungkin belum cukup bagi pemerintah sebagai bukti. Mungkin harus 10 kecelakaan baru pemerintah nyadar. Lah, boro-boro HP. Ban pesawat aja Vulkanisir??? Bah !! best regards, Ade Yogaswara ----- Original Message ----- From: "srielin" <[EMAIL PROTECTED]> To: <mediacare@yahoogroups.com> Sent: Tuesday, May 29, 2007 5:04 PM Subject: [mediacare] Re: HP dan Penerbangan Pesawat > Sebenernya kalau memang bener-bener mau dikampanyekan jangan cuma > untuk penumpang saja dunks tapi juga berlaku untuk semua kru dan > pilotnya sendiri.. > > Suami saya yang seorang ATC pun dulunya punya pendapat yang > sama "selalu mematikan HP selama di pesawat" tapi semenjak beberapa > kali dengar bunyi sms masuk ketika sedang "ON-AIR" dengan para > pilot, dia ga mau lagi matiin HPnya.. yah logikanya sih kalo pilot > aja bisa terima sms pas lagi mau melakukan pendaratan, masa > penumpangnya ga boleh.. >