Tidak juga. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11, 12, 13, 49, 51, 52
Tahun 2005 sudah menang mutlak tlak... artinya, TV nasional tetap ada.
Sistem lokal berjaringan yang diamanatkan Undang-undang Nomor 32 Tahun
2002 (peraturan perundangan yang lebih tinggi dari PP) sudah
ditelikung di ujung jalan. Deadline Desember 2007 itu ada di UU
32/2002 Pasal 60, tapi kalau di PP ditelikung 'yang sudah punya antena
di sekian persen provinsi di Indonesia, ya monggo siaran tetap'. Yang
belum nyampe sekian persen itu, baru kudu berjaringan dengan TV lokal.
Contohnya, gampang, TV yang lahir zaman Yunus Yosfiah hingga hari ini:
kudu cari mitra lokal kalau mau nancep tiang di daerah ekspansi/baru.
Mau contoh konkret? Ya kecuali RCTI, Indosiar dan SCTV, yang lain kudu
cari mitra lokal (kata PP!).

Jadi, kesimpulannya, nanti azan magrib di NTB tetap dari Jakarta.
Daerah makin ke timur makin mati kutu eh mati sinyal. Bandung,
sebaliknya, yaaa silakan dapet siaran saling tumpang tindih saking
padetnya! Selamat datang siaran Jakarta dalam rangka Pemilu 2009 (JK
atau SBY mana mau bayar ke 100 TV kecil-kecil? Rugi... mending ke RCTI
dkk atau Trans Corp atau SCTV-Indosiar, eh kapan nih jadi kawin SCTV
ama Indosiar?)

Indra



--- In mediacare@yahoogroups.com, "Ardie Anggadipura" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kawan (senior) saya Mo Sidik Zamzami (OZ FM Bandung) pernah bilang
kalo di
> Desember 2007 tidak akan ada lagi TV nasional, kecuali TVRI. Yang
ada semua
> menjadi TV lokal. Emang bener ya... Terus gimana dengan TV Nasional yang
> sudah ada semacam Trans TV, RCTI, SCTV, dll...???
> 
> Thanks ya buat informasinya.
> 
> 
> -- 
> Sincerely yours,
> 
> 
> 
> 
> Ardie Anggadipura
> PR & Promotion
> Radio ZORA 90.1 FM Bandung
> Cell : 081 5711 5811
> YM : zora_fm
>


Kirim email ke