> "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Krisis ekonomi selalu akan terjadi karena itu adalah siklus dalam > sistem kapitalis. Dikatakan "the sickman of Asia" adalah Indonesia, > jadi jelas kalau orang sakit berarti berada dalam krisis, sama > halnya dengan negara yang ekonominya murat marit.
Betul juga, siklus dalam system ekonomi selalu terjadi dan hal ini masih bisa di prediksi sehingga bisa dipersiapkan untuk mengatasi akibat2nya. > From: Papuan Diary > Seperti yang diungkapkan ekonom muda UGM, Dr. Sri Adiningsih -- > dalam wawancara dengan KBR 68 H Jakarta, 14/05/2007 --, kerapuhan > fondasi ekonomi Indonesia dan terjadinya capital in-flow (investasi > modal) besar-besaran beberapa waktu terakhir, bukan tidak mungkin > akan memunculkan kembali krisis ekonomi yang akhirnya akan > menyebabkan capital out-flow (penarikan kembali modal) oleh pemilik > modal asing. Dalam hal ini pun juga bisa terjadi akibat kesalahan pemerintah sendiri dalam mengambil keputusan dalam kebijaksanaan ekonomi maupun politik. Tapi yang harus diwaspadai oleh setiap penduduk di Indonesia adalah krisis ekonomi yang mendadak yang datangnya tidak ter-duga2 yang bisa diakibatkan baik oleh bencana alam, maupun akibat kerusuhan politik, bahkan bisa tejadi akibat terorisme dimana semuanya terjadi tanpa bisa di prediksi. Cukup anda menengok peta bahwa anda sebenarnya tinggal disebuah pulau Jawa (populasi terpadat) dimana semua kebutuhan hidup didatangkan dari luar pulau termasuk melalui import. Andaikata terjadi bencana ataupun kerusuhan politik, maka semua system distribusi ekonomi macet karena semua lapangan terbang dan pelabuhan ditutup, termasuk diboikot atau di embargo dari luar. Seluruh penghuni pulau Jawa yang berjumlah ratusan juta ini saling rampok, saling bunuh, dan semua gudang2 perbekalan dijarah. Hal ini tentunya tidak terjadi kalo rakyatnya masih bisa menyelundup keluar wilayah ini melalui perbatasan. Namun sekeliling pulau jawa adalah laut mau keluar dari pulau malapetaka ini harus berenang ke Singapore atau berenang ke australia. Bila krisis ini terjadi, bantuan yang datang pun masih memerlukan bulanan untuk bisa didistribusikan. Apalagi bila tidak ada kapal laut yang bisa mendarat oleh berbagai sebab. Tanpa anda sadari, sebenarnya anda berada disebuah penjara pulau yang dimasa aman dan stabil sekalipun tidak mudah keluar dari tempat anda karena membutuhkan Visa yang dimasa damaipun tidak mudah mendapatkannya. Pada hakekatnya, Indonesia rawan kerusuhan politik, rawan bencana alam, rawan fondasi ekonominya, rawan sistem distribusinya, rawan dalam sistem storagenya. Bisa dibayangkan apabila tidak ada listrik, tidak ada air minum, langka air bersih, tidak ada bensin, tidak ada minyak tanah karena semuanya memang tergantung pemasokannya dari luar. Kesemuanya ini cukup terjadi selama 3 bulan saja maka kehancuran yang luar biasa ini akan sulit di recover dalam 3 tahun. Ny. Muslim binti Muskitawati. >