Kompas memang bakalan kesulitan untuk bersaing
mengenai isu-isu di daerah, seperti pengibaran bendera
di Papua itu.
Denger-denger sih memang ada semacam konflik internal
antara para wartawan kompas di Jakarta dan para
wartawan kompas di daerah. Persaingan isu dan
persaingan buat mengisi halaman.
Ada yang bisa konfirmasi isu ini?


roi

--- "Daniel H.T." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Membandingkan Kompas dgn Jawa Pos biasa saya
> lakukan. Gaya pemberitaan Jawa Pos yang khas dan
> lebih "merakyat" membuat Jawa Pos lebih disukai di
> Jatim. Kompas Edisi Jawa Timur tidak bakalan bisa
> menyamai Jawa Pos kalau gaya pemberitaan yang
> terkesan formal dan kaku tidak mau diubah.
> 
> Ada beberapakali saya melihat pada berita2 tertentu
> Kompas ketinggalan berita dari Jawa Pos. Yangterbaru
> adalah tentang peristiwa pengibaran bendera Bintang
> Kejora di Jayapura, Papua. Kasus ini tentu sangat
> menarik perhatian. Apalagi barusan saja masyarakat
> digemparkan oleh peristiwa pengibaran bendera RMS di
> hadapan Presiden SBY di Ambon.
> 
> Di Kompas edisi Rabu, 4 Juli 2007, sama sekali tidak
> ada berita ini. Sebaliknya di Jawa Pos menampilkan
> di halaman depan dgn gambar yang begitu menarik
> perhatian.
> 
> Kenapa Kompas bisa tidak mendapat berita seperti
> ini? Apakah memang tidak ada wartawan Kompas di
> Papua?
> 
> Terima kasih



       
____________________________________________________________________________________
Take the Internet to Go: Yahoo!Go puts the Internet in your pocket: mail, news, 
photos & more. 
http://mobile.yahoo.com/go?refer=1GNXIC

Kirim email ke